Bunglon saat ini menjadi salah satu jenis hewan peliharaan favorit. Salah satu yang keunikannya adalah memiliki kemampuan dalam mengubah warna tubuhnya atau seringkali disebut sebagai mimikri. Hal ini bertujuan untuk mengelabuhi mangsanya maupun para predator.
Dalam bahasa Indonesia, bunglon digunakan untuk menyebutkan semua jenis kadal yang dapat mengubah warna tubuhnya menjadi sesuai dengan lingkungannya. Oleh sebab itu, secara taksonomi kadal yang dapat mengubah warnanya ini ada yang dimasukkan ke dalam famili Agamidae dan Chamaelonidae.
Dari bentuknya, bunglon yang masuk ke dalam famili Chamaelonidae dianggap lebih eksotis. Biasanya mereka merupakan reptil yang berasal dari Afrika (mayoritas Madagaskar). Sedangkan yang berasal dari famili Agamidae biasanya mempunyai bentuk yang lebih sederhana, walaupun tidak mengurangi rasa ketertarikan untuk memelihara hewan ini. Biasanya anggota famili Agamidae ini merupakan kadal yang hidup di Asia Selatan dan Tenggara, termasuk Indonesia.
Jenis Bunglon yang Dapat Dipelihara di Indonesia
Tidak semua jenis bunglon dapat dipelihara dengan mudah di Indonesia, karena ada spesies yang tidak tahan dengan suhu tropis. Sehingga apabila anda ingin memelihara hewan ini tentunya anda harus mengetahui informasi mengenai jenis-jenis mana saja yang dapat dipelihara dengan mudah di Indonesia.
Untuk mengetahui apa saja jenis bunglon yang mudah dijumpai dan bisa dijadikan rekomendasi untuk anda yang ingin memeliharanya, silahkan simak ulasan berikut:
Bunglon Jackson
Jika dilihat dari segi bentuknya ia hampir sama seperti hewan yang terdapat pada film Jurassic Park. Karena keunikan bentuknya tersebut, jenis bunglon ini memiliki harga yang sangat mahal. Seekor Jackson Chameleon dewasa harganya bisa mencapai puluhan juta rupiah.
Meller’s Chameleon
Malagasy Giant Chameleon
Bunglon Panther
Bunglon Oustalet
Bunglon Yaman
Warna kulitnya juga memiliki corak yang menarik, kebanyakan mempunyai warna campurna hijau toska dan kuning. Tubuhnya dapat tumbuh mencapai hingga 6,1 cm dan dapat hidup hingga 5 tahun lamanya. Jenis bunglon ini menyukai hidup pada suhu 26,6 derajat Celcius pada siang hari dengan kelembaban 70%.
Bunglon Hutan
Bunglon Minima
Bunglon Surai
Bunglon Taman
Keberadaan hewan ini di alam membuat bunglon surai yang merupakan spesies asli di pulau jawa mendapatkan ancaman. Penyebabnya adalah dari segi ukuran, bunglon taman memiliki ukuran yang lebih besar. Oleh sebab itu kini hewan ini mulai mendominasi pepohonan di pulau Jawa. Bahkan di pepohonan yang ada di Kompleks pekantoran LIPI Cibinong, spesies ini dengan mudah dapatditemukan.
Beberapa jenis bunglon yang ada di atas bisa dijadikan sebagai rekomendasi bagi Anda yang ingin memelihara hewan reptil ini.
Cara Berkembang Biak Bunglon
Sebagian besar jenis bunglon melakukan perkembangbiakan dengan cara bertelur (ovipar). Walau begitu ada juga yang berkembang biak dengan cara melahirkan, misalnya saja Chameleon Jackson.
Pada bunglon yang reproduksinya secara bertelur, mereka hanya akan mengeluarkan telurnya ketika ada tanah yang bisa digalinya. Ketika memasuki waktu 10 hingga 15 hari setelah anda mengkawinkan bunglon betina anda, biasanya si betina ini akan tidak mau makan hingga bertelur. Oleh karena itu, masukkan baskom dengan diameter minimal 25 cm yang diisi tanah lembab ke dalam kandang yang akan digunakannya sebagai tempat bertelur.
Perlu anda ketahui bahwa bunglon betina akan tetap mengeluarkan telur walaupun tidak terjadi pembuahan oleh pejantan. Oleh karena itu, bagi anda yang memelihara hewan ini dan mendapati bunglon betina peliharaan anda tidak mau makan. Ada baiknya anda memasukkan baskom berisi tanah ke dalam kandang, siapa tahu si bunglon sedang ingin bertelur.
Ciri Khusus Bunglon
Ciri khusus bunglon adalah kemampuannya untuk merubah warna tubuhnya secara instan. Kemampuan merubah warna kulit dengan cepat ini dikarenakan adanya sel kromator yang berada di bawah kulitnya. Sel kromator ini memiliki fungsi untuk merubah warna pigmen kulit yang ada ditubuhnya dengan cepat. Dengan kecepatan berubahnya warna tubuh yang dimiliki bunglon, akan membuatnya lolos dari predator yang kebingungan ketika mencarinya.
Makanan Bunglon
Bunglon merupakan hewan karnivora, oleh karena itu di habitat alaminya ia hanya memakan serangga yang berukuran sekitar 1 hingga 1,5 kali ukuran mulutnya. Sedangkan saat di rawat oleh manusia, dengan dalih menambah vitamin dan nutrisi lainnya. Banyak juga yang memberikan bunglon peliharaannya buah dan sayuran sebagai makanan tambahan. Pemberian buah dan sayuran ini biasanya diberikan sekitar seminggu sekali saja.
Serangga yang paling disukai oleh reptil ini adalah capung, belalang dan lalat. Hanya saja bagi para pemelihara reptil ini, mencari ketiga serangga tersebut tidaklah mudah. Oleh karena itu, sebagian besar menjadikan jangkrik sebagai makanan utama peliharaannya. Jangkrik memiliki kandungan protein yang tinggi sehingga pemberiannya juga cukup bagus bagi hewan ini.
Cara Adaptasi Bunglon
Agar tetap bisa bertahan hidup hingga sekarang, tentu bunglon melakukan beberapa bentuk adaptasi terhadap tekanan lingkungannya. Salah satu yang paling terkenal tentu saja kemampuan reptil ini yang bisa merubah warna tubuhnya. Selain mampu merubah warna tubuhnya, bunglon merubah lidahnya menjadi sangat panjang dan elastis. Modifikasi lidahnya tersebut, merupakan salah satu bentuk adaptasi morfologi yang reptil ini.