Bunglon taman merupakan spesies reptil bernama latin Calotes versicolor, orang barat biasanya menyebutnya dengan nama oriental garden lizard. Hewan ini diduga berasal dari Thailand, akan tetapi ia telah menjadi salah satu spesies hewan invasif yang ada di Indonesia. Keberadaan bunglon taman di alam liar Indonesia jumlahnya sudah sangat banyak, diduga hal itu diakibatkan terlepasnya jenis bunglon ini yang sedang dipelihara ke alam sehingga mengakibatkan ia berkembang biak dengan banyak.
Table of Contents
Merupakan Spesies Invasif
Menurut ahli biologi alumni UGM Adi Nugroho, keberadaan reptil ini sebelum tahun 2000an hampir tidak ditemukan di alam Indonesia. Hanya sesekali ditemukan di hutan Pulau Sumatera dan Jawa. Akan tetapi saat ini, bunglon taman sudah banyak sekali ditemukan di lingkungan sekitar kita, mulai dari pedesaan, perkotaan, hutan dan habitat lainnya.
Bunglon taman dapat dengan mudah terlihat mendominasi di habitat alami Indonesia, kita ambil contoh saja pepohonan yang ada di Cibinong. Terlihat spesies ini lebih banyak dijumpai dibandingkan bunglon surai yang merupakan reptil asli Indonesia. Diduga keberadaan bunglon surai ini terusir dan populasinya tidak berkembang karena kalah bersaing dengan spesies invasif ini.
Memang bunglon taman memiliki perilaku yang lebih agresif serta ukuran tubuhnya lebih besar. Hewan ini juga merupakan hewan teritorial, sehingga ia akan mengusir bunglon lain yang berada di sekitarnya. Tak jarang terjadi pertarungan antara bunglon taman dan surai untuk memperebutkan wilayah tersebut. Sayangnya, karena kalah dari segi ukuran dan tingkat keagresifan, biasanya bunglon surai lah yang kalah dalam pertarungan tersebut. Hal itulah yang menyebabkan populasi reptil asli Indonesia ini semakin berkurang di alam liar kita.
Ciri-Ciri
Jenis bunglon ini memiliki bentuk tubuh yang mirip dengan iguana, akan tetapi ukurannya lebih kecil. Panjang total belalang taman sekitar 37 cm, bagian tubuh dan kepalanya sekitar 10 cm dan ekornya memiliki panjang 27 cm. Di atas setiap timpanumnya terdapat dua kelompok duri yang terpisah satu sama lain. Reptil ini tidak memiliki lipatan di depan bahunya, tetapi sisik di belakang rahang bawah jauh lebih kecil daripada yang terdapat di bagian lainnya. Kantung gular tidak berkembang pada spesies ini.
Warna tubuh ini kebanyakan berwarna kecoklatan tetapi ada juga yang abu-abu zaitun ataupun kekuningan. Ia juga dapat merubah warnanya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan, walaupun hal itu jarang terjadi. Perubahan warna biasanya hanya terjadi pada saat memasuki musim kawin atau ketika merasa adanya ancaman bahaya dari predator. Perubahan warna yang dilakukan oleh bunglon ini, merupakan salah satu cara bagi pejantan untuk menarik perhatian burung betina. Perubahan warna ini juga seringkali hanya terjadi di bagian kepala saja, jarang ada bunglon taman yang ditemukan sedang merubah warna di seluruh tubuhnya.
Makanan Bunglon Taman
Bunglon taman berupa hewan karnivora yang memakan serangga, biasanya para pemelihara reptil ini memberinya makan jangkrik. Pemberian jangkrik ini karena ia banyak dijual di Indonesia, khususnya sebagai pakan burung. Selain jangkrik, reptil ini juga menyukai lalat buah. Pemberian lalat buah biasanya diberikan kepada bunglon yang masih belum dewasa.
Makanan bunglon lain yang bisa diberikan diantaranya ulat hongkong, ngengat dan belalang. Jangan memberikan reptil ini lebah atau tawon karena dapat membahayakannya, khususnya jika diberi lebah atau tawon yang masih dalam keadaan hidup. Di habitat alaminya pun, ia jarang ditemukan mau memakan tawon ataupun lebah.
Harga Bunglon Taman
Karena banyak ditemukan secara liar di alam, harga bunglon taman saat ini cukup murah. Untuk reptil yang memiliki panjang sekitar 30-40 cm biasanya dijual dengan harga 50 ribu rupiah. Pada saat saya melakukan survei tentang harga hewan ini di pasar hewan serta di marketplace seperti shopee dan bukalapak, saya menemukan fakta bahwa ternyata banyak juga pedagang yang menjualnya. Anda bisa membeli bunglon ini mulai yang berukuran kecil hingga dewasa, biasanya jika untuk peliharaan anak-anak membeli yang masih berukuran kecil merupakan pilihan yang lebih bijak.
Cara Berkembang Biak Bunglon Taman
Cara berkembang biak bunglon taman adalah dengan bertelur, dalam sekali bereproduksi biasanya induk betina akan mengeluarkan lima hingga enam belas telur. Telurnya berbentuk oval dengan panjang sekitar 1,5 cm. Telur ini biasanya diletakkan di sebuah lubang di tanah yang digali oleh induknya, setelah telur diletakkan lubang akan kembali ditutupi dengan tanah. Dalam waktu sekitar delapan minggu, biasanya anakan bunglon akan menetas dan menggali keluar permukaan tanah untuk melihat dunia.
Pada saat memasuki musim berkembang biak, pejantan bunglon taman akan merubah warna kepala dan bahunya menjadi berwarna orange terang hingga kemerahan. Selain itu, biasanya di bagian tenggorokannya akan terlihat lebih menghitam daripada biasanya. Pejantan biasanya juga akan merubah warna tubuhnya menjadi merah, ketika sedang bertempur dengan pejantan lainnya untuk memperebutkan pasangannya.