Cara Berkembang Biak Bunglon

Cara berkembang biak bunglon sedikit berbeda dengan mayoritas reptil lainnya, karena ada beberapa spesiesnya yang berkembang biak secara melahirkan. Walaupun begitu, mayoritas spesies bunglon melakukan perkembangbiakan dengan cara bertelur. Disini saya akan sedikit membahas mengenai dua cara reproduksi bunglon tersebut.

cara berkembang biak bunglonBunglon yang Berkembang Biak dengan Cara Bertelur

Jenis reproduksi pertama yang akan saya bahas adalah yang paling umum ditemukan di alam. Hampir semua spesies bunglon yang kita temui melakukan reproduksi seperti ini, misalnya saja bunglon Yaman. Bunglon akan bertelur beberapa saat setelah mereka melakukan perkawinan.

Masa gestasi bunglon berbeda beda tergantung dari spesiesnya. Misalnya saja bunglon Yaman betina yang akan berhenti makan ketika 10 sampai 15 hari setelah melakukan perkawinan. Hal tersebut menandakan bahwa ia hampir siap untuk bertelur. Telur yang dihasilkannya juga berbeda-beda jumlahnya, tergantung dari spesiesnya.

Ada yang bertelur sebanyak satu atau dua butir saja setiap bereproduksi, akan tetapi ada juga yang bisa bertelur dalam jumlah banyak. Bunglon yaman merupakan spesies yang dapat menghasilkan sebanyak 20 hingga 200 telur setiap masa berkembang biak.

Waktu penetasan telur juga berbeda-beda tergantung spesiesnya, akan tetapi rata-rata telur bunglon akan menetas dalam waktu empat sampai 12 bulan. Ada beberapa spesiesnya yang membutuhkan waktu lama supaya telur bisa menetas, misalnya saja Panther Chameleon yang butuh waktu hingga 24 bulan atau lebih.

Telur bunglonMenyiapkan Sarang

Sebuah sarang sangat penting bagi bunglon betina untuk menaruh telurnya. Mereka secara alami akan menggali lubang yang akan digunakannya untuk menaruh telurnya. Bagi anda yang memelihara bunglon di rumah, ketika anda tidak menyiapkan bak tanah sebagai tempat reptil anda untuk menaruh telurnya. Anda akan beresiko kehilangan hewan peliharaan anda tersebut karena terlalu lama menyimpan telurnya di tubuh.

Bunglon betina tidak akan mau mengeluarkan telurnya, ketika ia tidak dapat menemukan tanah yang akan digalinya. Padahal 10 hingga 15 hari setelah bunglon betina ini kawin, mereka akan berhenti makan hingga mengeluarkan telurnya. Oleh karena itu, sebaiknya anda menaruh wadah berisi tanah di kandang yang akan digunakan bunglon betina ini untuk menggali tanah dan menaruh telur di dalamnya.

Ukuran wadah tanah ini haruslah besar, setidaknya sebuah ember dengan diameter 25 cm. Di dalam ember ini isikan tanah yang cukup lembab yang akan digunakan sang induk betina untuk menggali lubang. Bunglon betina anda selanjutnya akan mulai menggali lubang, bertelur dan menguburnya kembali dengan tanah.

Setelah itu anda bisa mengambil ember tadi dan mengeluarkannya dari kandang. Keluarkan telur yang ada di tanah tersebut, kemudian simpanlah secara hati-hati di tempat sejuk dan gelap seperti di dalam lemari selama beberapa bulan. Tempat penyimpanan harus memiliki ventilasi sebagai sirkulasi udara agar telur bisa bertahan dengan baik. Ada juga pemelihara yang menyimpan telur bunglon ini di vermiculite, menurut yang saya dengar dengan menyimpannya di dalam vermiculite maka telur akan lebih cepat menetas.

Bunglon Betina yang Tetap Bertelur Tanpa Dibuahi

Bunglon betina yang masuk ke dalam spesies yang berkembang biak dengan cara bertelur, akan tetap bertelur bahkan ketika tidak ada pejantan yang membuahinya. Telur yang dihasilkan ini tidak akan menetas menjadi anakan bunglon. Hal ini mirip yang terjadi pada ayam yang akan tetap bertelur walaupun tidak melakukan perkawinan dengan pejantan.

Oleh karena itu, jika bunglon betina peliharaan anda tidak mau makan maka ada kemungkinan ia telah mencapai kematangan seksual dan mulai menghasilkan telur tanpa kehadiran pejantannya. Sediakan ember berisi tanah lembab ke dalam kandang sehingga si bunglon betina mau menggali lubang dan bertelur disana. Setelah itu, bunglon betina akan makan lagi seperti sedia kala.

bunglon yang berkembang biak dengan cara melahirkanBunglon yang Berkembang Biak dengan Cara Melahirkan

Jenis bunglon yang melakukan reproduksi secara vivipar (melahirkan) tidaklah banyak. Salah satu contoh spesies yang ditemukan berkembang biak dengan cara ini ialah Bunglon Jackson. Spesies ini akan menyimpan embrio di dalam tubuh selama beberapa bulan, baru kemudian melahirkannya. Masa kehamilan dari Bunglon jackson berlangsung sekitar lima hingga enam bulan.

Dengan melakukan reproduksi secara melahirkan, embrio bunglon ini akan berkembang di dalam telur yang tersimpan di induknya. Telur ini tidak memiliki cangkang yang keras, mirip seperti ketuban pada manusia.

Embrio akan mendapatkan makanan dan semua yang mereka butuhkan dari kantung kuning telur yang menempel di sekitarnya. Mereka tidak memiliki sambungan plasenta untuk memberi makan embrionya, seperti pada manusia. Bayi Bunglon Jackson akan dilahirkan dengan selaput lengket di kantung kuning telurnya.

Induk bunglon jackson dapat memiliki hingga 30 bayi dalam satu periode kehamilannya. Anakan reptil akan mulai makan setelah mereka dilahirkan, akan tetapi sebaiknya anda bersihkan terlebih dahulu dari selaput lengket yang bisa mengering sehingga membuat ketidaknyamanan bagi mereka.

Ritual Perkawinan Bunglon

Sebelum berkembang biak, bunglon jantan dan betina harus melakukan perkawinan yang dimulai dengan sebuah ritual. Saat pertama kali anda memasukkan pejantan dan betina dalam satu kandang, si pejantan cenderung akan menjadi agresif karena belum mengenal si betina dengan baik.

Bunglon merupakan hewan teritorial dan bunglon jantan akan mencoba menunjukkan dominasinya terhadap bunglon lain dengan melakukan perubahan warna atau penanda lainnya. Misalnya saja pada bunglon taman, mereka akan merubah warna kepalanya menjadi merah ketika melihat ada bunglon lain yang masuk ke wilayahnya.

Segera setelah ia mendeteksi bahwa yang masuk ke wilayahnya merupakan bunglon betina, si pejantan akan menggoyang-goyangkan kepalanya bolak-balik untuk menunjukkan bahwa ia telah siap untuk kawin. Selain mengguncangkan kepalanya, warna tubuhnya juga akan berubah menjadi sangat cerah.

Jika betina tertarik untuk kawin dengan pejantan tersebut, tubuhnya akan berubah menjadi warna merah jambu. Akan tetapi ketika ia tidak siap untuk melakukan perkawinan, warna tubuhnya akan berubah menjadi hitam. Bunglon betina juga akan mengeluarkan suara mendesis, menganga dan bahkan akan mencoba menggigit pejantan yang mendekatinya.

Ritual perkawinan ini biasanya memakan waktu beberapa jam dan sang pemilik harus rutin mengawasinya karena seringkali pejantan akan agresif sehingga melukai betinanya. Setelah mereka kawin, segera keluarkan bunglon betina dari kandang. Hal itu disebabkan karena jika berada di sekitar pejantan, si betina akan menjadi stress.