Penyebab Kelangkaan Burung Jalak Bali

Penyebab Kelangkaan Burung Jalak BaliJalak Bali merupakan salah satu jenis burung kicau yang sangat menarik. Warna tubuhnya putih bersih di seluruh tubuhnya kecuali di sedikit bagian ekor dan sayapnya. Ia merupakan salah satu burung endemik yang hanya dapat ditemukan di Indonesia, khususnya di Pulau Bali. Karena habitatnya terbatas itulah yang menjadi salah satu penyebab kelangkaan burung Jalak Bali.

Apalagi jika kita melihat di hutan daerah Bali semakin hari semakin berkurang luasnya. Bali yang menjadi salah satu pusat pariwisata saat ini telah dirubah menjadi banyak bangunan-bangunan. Geliat pariwisata di Pulau ini mau tak mau memiliki dampak negatif terhadap lingkungan, salah satunya adalah jumlah hutan sebagai habitat alami hewan semakin berkurang.

Faktor Penyebab Kelangkaan Burung Jalak Bali

Burung jalak bali merupakan salah satu burung tercantik di Indonesia, tubuhnya berwarna putih bersih yang dipadukan dengan warna biru terang di sekitar matanya membuat burung ini begitu indah. Variasi sedikit warna hitam pada ujung sayap dan ekornya membuat tubuh burung jalak bali menjadi kontras dan indah. Burung ini juga mempunyai suara kicauan yang sangat bagus, sehingga membuat banyak penggemar burung kicau terpesona akan suaranya.

Sayangnya daya tarik dari burung ini justru membuatnya menjadi sasaran perburuan manusia. Banyak manusia yang menangkapnya karena memang harga burung ini cukup fantastis. Satu ekor burung jalak bali saat ini memiliki harga hingga puluhan juta rupiah, akibatnya populasinya terus berkurang hingga terancam punah. Bahkan di tahun 2008 populasi Burung ini disebut hanya tersisa sekitar 30 ekor saja di seluruh Indonesia.

Tentu kita perlu khawatir mengenai kelestarian salah satu spesies andalan tanah air ini. Kita sebagai seorang warga negara yang baik harus sadar tentang masalah ini. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui faktor – faktor penyebab kelangkaan burung jalak bali dan mencoba menghilangkan penyebab tersebut. Beberapa hal yang menjadi faktor penyebab kelangkaan burung jalak bali diantaranya adalah sebagai berikut :

Berkurangnya Luas Habitat Burung Jalak Bali

Burung jalak bali merupakan burung endemik yang hanya hidup di hutan Pulau Bali. Saat ini bali telah menjadi pusat pariwisata Indonesia, dampaknya adalah banyak hutan di Bali di tebang. Oleh karena itu, maka hutan sebagai habitat burung jalak bali setiap tahunnya akan semakin berkurang. Dengan berkurangnya hutan tentunya akan menyebabkan ruang gerak burung ini semakin terbatas yang akhirnya sulit untuk berkembang.

Banyak Perburuan Liar

Walaupun pemerintah telah memberikan status satwa dilindungi sejak tahun 1970, hingga kini masih ada masyarakat yang ingin memelihara burung ini. Dampaknya adalah perburuan menjadi tetap ada, karena ada pembeli yang bersedia untuk membeli burung ini dengan harga mahal. Perburuan liar juga menjadi faktor utama penyebab kelangkaan burung Jalak Bali dan hingga kini pemerintah sudah berupaya sedemikian rupa untuk memberantasnya.

Hanya saja memang dibutuhkan koordinasi antara masyarakat dan pemerintah untuk mengatasi masalah ini. Kita sebagai penduduk Indonesia harus bisa melaporkan ke Pemerintah jika mengetahui ada penjualan burung jalak bali ilegal. Dengan dibatasi ruang gerak perdagangan liar burung ini, diharapkan perburuan terhadap spesies ini menjadi berkurang atau hilang sama sekali.

Lambatnya Burung Jalak Bali Berkembang Biak

Salah satu mengapa konservasi burung jalak bali mengalami kesulitan adalah karena burung ini perkembangbiakannya lambat. Setiap melakukan perkawinan, Jalak Bali hanya menghasilkan 1 hingga 3 buah telur saja. Ini juga merupakan faktor penyebab kelangkaan burung jalak bali yang tidak bisa dianggap remeh. Kita sebagai manusia hanya bisa mengupayakan semua telur yang dihasilkan indukan burung ini dapat menetas dan tumbuh menjadi burung dewasa. Dengan begitu diharapkan pertumbuhan populasi burung ini bisa bertambah setiap tahunnya, walaupun lambat.

Sedikitnya Makanan di Habitat

Karena luas hutan yang semakin sempit maka jumlah spesies serangga makanan burung ini jumlahnya juga semakin berkurang. Burung jalak bali yang tidak bisa mendapatkan makanan tentunya akan mati kelaparan. Tentu ini bukanlah sesuatu yang kita inginkan, usaha pelestarian lingkungan yang optimal perlu dilakukan. Diharapkan jika lingkungannya terjaga maka ekosistem dimana burung jalak bali berada bisa berjalan dengan baik sehingga makanannya pun menjadi tersedia.

Usaha Melestarikan Populasi Burung Jalak Bali

Pemerintah telah berusaha melakukan pelestarian burung jalak bali, meskipun memang dalam prakteknya masih banyak ditemukan kekurangan. Hal pertama yang dilakukan pemerintah adalah menerbitkan Surat Keputusan Menteri Pertanian no. 421/KPTS/UM/8/1970 yang isinya menjadikan burung ini sebagai satwa dilindungi. Hal ini dilakukan untuk memberi perlindungan kepada Jalak Bali dalam sebuah koridor hukum.

Selain memberikan perlindungan hukum, pemerintah bekerjasama dengan berbagai pihak untuk melakukan konservasi burung ini. Konservasi dilakukan secara in situ (di habitat alaminya) dan ex situ (di luar habitat) dengan membuat penangkaran. Salah satu upaya penangkaran dilakukan dengan membuat edupark dan konservasi burung Jalak Bali di Desa Sibangkaja, Kabupaten Badung.

Program konservasi ini selain berusaha meningkatkan jumlah populasi burung jalak bali, juga sebagai tempat untuk mengedukasi masyarakat agar bisa ikut melestarikan satwa langka ini. Program yang melibatkan banyak pihak ini, ternyata berjalan cukup baik sehingga populasi burung ini berjalan dengan baik.

Salah satu cara melestarikan burung Jalak Bali yang dilakukan adalah dengan membuat setiap rumah di Desa Sibangkaja memelihara minimal sepasang burung Jalak Bali untuk dikembangbiakan. Tentunya pemeliharaan ini didampingi oleh para ahli, sehingga setiap pasang dapat menghasilkan anakan. Tanpa adanya pendampingan oleh para ahli, penangkaran burung ini terancam gagal dan justru akan membuat populasinya semakin berkurang.

Program pelestarian di desa Sibangkaja ini ternyata cukup berhasil, dari awalnya ada 18 ekor burung di tahun 2015. Saat ini di desa ini telah dipelihara sekitar 45 ekor burung Jalak Bali. Diharapkan ketika populasi burung ini di penangkaran sudah cukup banyak, akan ada burung-burung jalak bali yang dilepas kembali ke habitat alaminya untuk berkembang biak disana.

Itulah sedikit artikel tentang penyebab kelangkaan Burung Jalak Bali dan bagaimana upaya untuk melestarikannya.