Burung Jalak Bali

Burung jalak bali merupakan salah satu hewan endemik yang hanya hidup secara alami di Indonesia, khususnya pulau dewata. Burung ini memiliki nama latin Leucopsar rothschildi dan masuk ke dalam famili Sturnidae. Sturnidae sendiri merupakan sekelompok burung pengicau yang dalam bahasa Indonesia sering disebut sebagai burung jalak.

Burung yang masuk ke dalam Sturnidae kebanyakan mudah dijinakan dan rajin berkicau, sehingga sangat disukai oleh para kicau mania di Indonesia. Akibatnya adalah banyak perburuan terhadap anggota Sturnidae yang menyebabkan beberapa spesies di dalamnya mengalami kelangkaan, termasuk salah satunya burung jalak bali.

Populasi burung jalak bali sudah sangat mengkhawatirkan, dari data terbaru di tahun 2019 burung ini diperkirakan hanya tinggal berjumlah maksimal 115 individu saja. Dibandingkan data sebelumnya di tahun 2009, terjadi penurunan populasi dimana menurut Kenwrick (2009) populasi jalak bali di tahun tersebut berada di 127 individu. Tentunya ini harus menjadi perhatian kita untuk bisa menjaga dan melestarikan burung ini sehingga tidak mengalami kepunahan.

Ciri – Ciri Burung Jalak Bali

Ada beberapa ciri – ciri burung jalak bali yang bisa kita gunakan untuk identifikasinya, yaitu :

  1. Didominasi oleh bulu berwarna putih
    Sebagian besar bulu burung ini berwarna putih yang membuatnya memiliki kesan bersih dan suci. Variasi warna bulu lain terdapat di bagian ujung ekor dan sayapnya yang berwarna hitam legam.
  2. Terdapat daerah tidak berbulu di sekitar matanya
    Ciri lain dari burung ini adalah terdapat daerah yang tidak ditumbuhi bulu di sekitar matanya. Daerah yang tidak ditumbuhi bulu ini berwarna kebiruan dan memberikan kesan bahwa burung ini sedang menggunakan kacamata.
  3. Jambul
    Salah satu daya tarik dari burung jalak bali terdapat pada jambulnya yang terurai dengan indah. Baik burung yang berkelamin jantan ataupun betina memiliki jambul yang memberikan kesan elegan pada burung ini.
  4. Kaki yang terlihat kekar dan kuat
    Jalak bali memiliki sepasang kaki yang terlihat kekar dan kuat, dengannya ia bisa mencengkram batang tanaman untuk bertengger. Kaki burung ini berwarna kebiruan yang dilengkapi dengan 3 buah jari depan dan 1 jari belakang.
  5. Paruh runcing
    Jalak bali termasuk ke dalam burung omnivora yang memakan hewan berukuran kecil dan juga buah-buahan. Untuk membantunya memakan makanannya, jalak bali memiliki paruh yang runcing dengan panjang sekitar 2 sampai 5 cm. Paruh tersebut mayoritas berwarna abu-abu kehitaman dengan warna kecoklatan di bagian ujungnya.

Perbedaan Jantan dan Betina

Ada beberapa hal yang perlu kita ketahui agar bisa membedakan antara burung jalak bali pejantan dan betina. Beberapa hal yang bisa kita gunakan untuk acuan membedakan jalak bali jantan dan betina diantaranya :

  1. Burung yang berkelamin jantan biasanya memiliki kepala yang lebih panjang dan memanjang. Kepala burung betina selain lebih kecil biasanya cenderung terlihat membulat.
  2. Jambul dari burung yang berjenis kelamin jantan lebih panjang dan lebat dibandingkan betina.
  3. Postur tubuh pejantan biasanya terlihat lebih gagah dan terlihat lebih berisi, sedangkan untuk burung betina terlihat lebih ramping.

Makanan

Di habitat alaminya, burung ini memakan serangga dan buah-buahan sebagai makanan utamanya. Mereka sering terlihat memakan ulat yang berada di sekitar pepohonan. Sedangkan untuk buah-buahan, biasanya jalak bali menyukai buah yang lunak seperti pepaya dan pisang. Bagi anda yang memelihara burung ini, anda bisa memberikan kroto, jangkrik, pepaya atau pisang untuk pakan hewan peliharaan tersebut. Sebaiknya buah yang diberikan kepadanya telah dikupas dan dipotong kecil sehingga burung peliharaan anda lebih mudah untuk memakannya.

Related Post

Harga Burung Jalak Bali

Karena termasuk sebagai salah satu spesies burung yang dilindungi, tentunya harga jalak bali tergolong tinggi. Anda yang ingin memeliharanya perlu mendapatkan izin resmi untuk menangkarkan burung ini. Untuk mendapatkan izin tersebut tentunya bukanlah perkara yang mudah sehingga wajar jika harga burung jalak bali melonjak secara drastis.

Anda yang ingin memelihara burung ini perlu setidaknya merogoh kocek minimal 20 juta rupiah. Memang ada juga jalak bali yang dijual secara ilegal dan tidak dilengkapi dengan surat-surat, sehingga anda beresiko berurusan dengan hukum apabila nekat membelinya. Harga jalak bali yang tidak dilengkapi surat-surat ini berkisar antara 5 hingga 8 juta rupiah untuk yang berumur 1-2 tahun.

Penyebab Kelangkaan Burung Jalak Bali

Sebagai salah satu burung yang memiliki bentuk tubuh paling indah di Indonesia, jalak bali hampir mengalami kepunahan akibat terus turunnya populasi burung ini. Ada beberapa hal yang menjadi penyebab mengapa burung ini menjadi langka sehingga terancam mengalami kepunahan, yaitu :

  1. Habitat yang berkurang
    Sebagai hewan endemik yang hanya hidup di Pulau Bali, dari awal luas habitat jalak bali sangatlah terbatas. Adanya perkembangan pariwisata di pulau Bali secara langsung mengakibatkan banyak hutan dialihfungsikan. Alih fungsi hutan tersebut tentunya mengakibatkan habitat jalak bali yang pada awalnya telah kecil semakin mengecil sehingga menjadi salah satu faktor utama kelangkaan burung ini.
  2. Perburuan
    Jalak bali sebenarnya telah masuk ke dalam burung yang dilindungi di Indonesia sejak tahun 1970, akan tetapi perdagangan akan burung ini masih marak terjadi. Wajar saja, peminat jalak bali jumlahnya sangat banyak yang mengakibatkan harganya sangat tinggi. Harga yang tinggi tersebut membuat banyak orang tergoda untuk memburu burung ini di alam dan menjual belikannya.
  3. Reproduksi yang lambat
    Penyebab kelangkaan burung jalak bali lainnya adalah karena reproduksinya yang lambat. Burung ini tergolong hewan monogamus yang hanya akan kawin dengan satu pasangan seumur hidupnya. Dengan begitu, satu ekor pejantan hanya bisa membuahi satu burung betina dewasa seumur hidup mereka. Padahal burung betina hanya bisa melakukan reproduksi hingga umur 12 tahun saja dan sekali bertelur hanya akan menghasilkan telur berjumlah maksimal 3 butir.

Cara Melestarikan

Setelah mengetahui penyebab kelangkaan burung jalak bali diatas, kita sebenarnya bisa melakukan upaya konservasi untuk bisa membuat populasi burung ini terus bertambah. Salah satu cara melestarikan burung ini yang paling efektif adalah dengan melakukan penangkaran.

Dengan melakukan penangkaran maka kita bisa membuat populasi jalak bali terus bertambah. Apalagi menangkarkan jalak bali tidaklah sesulit spesies burung langka lainnya dan bisa dilakukan secara sederhana. Penangkaran ini tentunya wajib dikontrol dan diawasi oleh pemerintah, sehingga hasilnya bisa maksimal.

Apabila di Indonesia banyak dilakukan penangkaran, selain dapat membuat populasi jalak bali terus meningkat juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Harga burung jalak bali yang tinggi menjadi penyebabnya, apabila jumlah populasi burung ini bisa stabil tentunya tidak menjadi masalah besar apabila penangkar menjual belikannya secara terkontrol dan terbatas.

Categories: Hewan