Cara Melestarikan Burung Jalak Bali

Burung Jalak BaliJalak bali merupakan salah satu burung endemik Indonesia tepatnya hanya ada di Pulau Bali. Populasi burung ini di alam liar telah mendekati kepunahan karena adanya perburuan oleh manusia. Oleh karena itu, jalak bali termasuk ke dalam hewan yang di lindungi oleh Undang – Undang. Salah satu cara melestarikan jalak bali adalah dengan melakukan penangkaran burung ini sehingga popuasinya menjadi semaki bertambah. Untuk memulai penangkaran ini, anda wajib memiliki ijin dari BKSDA (Balai Konservasi Sumber Daya Alam).

Selain sebagai salah satu cara melestarikan jalak bali, penangkaran juga dapat memberikan keuntungan finansial terhadap anda. Harga anakan jalak bali yang dijual di penangkar harganya sangat mahal, yaitu sekitar 10 juta rupiah per ekornya. Melihat harganya yang fantastis, burung ini memiliki nilai ekonomis yang tinggi sehingga peluang bisnis dari penangkaran jarak bali ini pun sangat menjanjikan.

Mengenal Burung Jarak Bali

Burung jalak bali  merupakan salah satu jenis burung jalak yang populasinya sudah langka. Ia termasuk ke dalam hewan omnivora, yaitu pemakan segala baik hewan seperti serangga, cacing tanah maupun tumbuh-tumbuhan seperti buah-buahan. Agar nutrisinya terpenuhi dengan baik setiap hari, jalak bali juga diberi voer yang diproduksi oleh pabrik.

Dalam taksonomi tumbuhan, Klasifikasi Jalak bali adalah sebagai berikut :

Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Ordo : Leucopsar
Kelas : Aves
Famili : Sutrnidae
Genus : Leucopsar
Spesies : Leucopsar rothschildi

Jalak bali memiliki ciri fisik yang khas, yaitu bulunya yang berwarna putih dengan ujung ekor dan sayap berwarna hitam. Disekitar mata hingga mendekati pipi dan hidung atau pangkal parh berwara biru menyerupai topeng kacamata.

Kandang

Langkah awal yang perlu dilakukan sebelum anda mulai melakukan penangkaran jalak bali adalah mempersiapkan kandang yang baik. Kandang yang baik bagi jalak bali ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu :

  1. Bahan yang digunakan
    Bahan kandang yang baik untuk jalak bali adalah bahan yang kuat dan tidak mudah lapuk, seperti kayu jati atau kayu yang keras dan kuat serta ram kawat yang kuat dan tebal.
  2. Tujuan pembuatan kandang
    Kandang untuk penangkaran jalak bali tentu dibuat dengan tujuan yang berbeda – beda. Ada beberapa jenis kandang jalak bali berdasarkan tujuan pembuatannya, antara lain :
    a. Kandang reproduksi
    Sesuai namanya, kandang reproduksi berfungsi sebagai tempat induk jandan dengan induk betina bereproduksi, bertelur dan mengerami telurnya. Hal tersebut sesuai dengan tujuan kita melakukan penangkaran, yaitu sebagai salah satu cara untuk melestarikan burung jalak bali. Di dalam kandang ini tersedia tempat sarang yang dibuat menggunakan papan kayu berbentuk persegi panjang atau persegi sama sisi.
    Didalam tempat sarang diletakkan rerumputan kering, daun cemara kering, daun pinus kering dan ijuk untuk sarang tempat meletakkan telur. Sebarkan juga dedaunan atau rerumputan kering di sekitar tempat sarang. Jika induk betina akan bertelur, ia akan memungut dedaunan kering dan menyimpannya di kotak untuk dibuat sarang. Sediakan bak air untuk tempat mandi karena jalak bali sangat suka mandi. Ukuran kandang reprodksi disesuaikan dengan lahan yang dimiliki dengan memperhatikan tingkat kenyamanan. Tinggi minimal 3 meter karena burung ini menyukai kandang yang tinggi. Kandang reproduksi ini hanya berisi sepasang indukan burung.
    b. Kandang pembesaran
    Kandang pembesaran digunakan untuk membesarkan anakan jalak bali yang sudah disapih induknya atau diloloh manusia. Ukuran kandang ini disesuaikan dengan jumlah anakan burung yang dimiliki. Untuk anakan yang masih diloloh manusia, kandang pembesaran berupa inkubator dengan lampu penghangat agar anakan burung merasa nyaman.
    c. Kandang pendewasaan
    Kandang ini berfungsi untuk memelihara jalak bali remaja hingga dewasa. Kandang ini dapat berisi lebih dari satu burung.

Pakan

Karena termasuk burung omnivora, pakan jalak bali cukup mudah didapatkan di pasar tradisional dengan harga terjangkau. Jenis pakan nabati yang dapat diberikan kepada jalak bali tidak berbeda dengan pakan jalak suren, antara lain :

  1. Tomat
  2. Pepaya
  3. Pisang

Pakan hewani sebagai sumber protein yang baik bagi jalak bali antara lain :

  1. Jangkrik
  2. Ulat bambu
  3. Siput
  4. Cacing
  5. Orong-orong
  6. Ulat hongkong
  7. Kroto
  8. Belalang

Selain pakan alami, jalak bali juga perlu diberi pakan voer khusus jalak bali buatan pabrik. Pemberian voer khusus jalak bali dimaksudkan agar nutrisi yang dibutuhkan burung ini dapat terpenuhi dengan baik sehingga ia selalu sehat dan rajin berkicau.

Cara Melestarikan Burung JalakSeleksi Induk

Dengan induk yang berkualitas akan didapatkan anakan yang juga berkualitas. Burung jalak bali siap bereproduksi setela berumur 18 bulan untuk induk betina dan umur 24 bulan hingga 3 tahun untuk indukan jantan.

Ciri induk jantan dan induk betina jalak bali adalah sebagai berikut :

  1. Ukuran tubuh dan kepala burung betina lebih kecil dibandingkan pejantan.
  2. Jambul pada induk betina lebih pendek dibandingkan jambul pejantannya.

Ciri induk jalak bali yang berkualitas adalah sebagai berikut :

  1. Memiliki nafsu makan yang baik
  2. Memiliki birahi yang baik
  3. Matanya bersih
  4. Lincah dan aktif
  5. Bentuk tubuhnya normal dan tidak cacat
  6. Duburnya bersih, menandakan kondisinya sehat (tidak diare)
  7. Bulunya bersih dan tidak rontok
  8. Rajin Berkicau

Perkembangbiakan

Burung jalak bali yang akan dikembangbiakkan sebaiknya burung yang sudah siap kawin, sudah cukup umur, yaitu 18 bulan untuk calon induk betina dan 24 bulan hingga 3 tahun untuk calon induk jantan. Cara perkembangbiakkan burung ini ada dua, yaitu :

  1. Perjodohan dengan sistem koloni
    Perjodohan dengan sistem koloni dilakukan sejak burung masih remaja. Sistem ini membutuhkan burung dalam jumlah banyak agar burung jalak bali dapat memilih jodoh yang disukainya.
  2. Perjodohan langsung
    Perjodohan dilakukan dengan menempelkan calon indukan jantan dan calon indukan betina pada sangkar yang berbeda dan kedua sangkar itu ditempatkan berdekatan sehingga burung dapat saling mengenal. Masa pengenalan ini berlangsung 3 – 9 hari. Jika calon induk jalak bali jantan dan betina di siang hari berkicau bersahut-sahutan dan di malam hari tidur berdekatan, dapat diharapkan keduanya mau berjodoh. Kedua burung kemudian dimasukkan ke dalam kandang reproduksi dengan pengawasan yang intensif. Saat calon induk jantan dan calon induk betina tidak mau berjodoh atau stres, keduanya dapat berkelahi yang jika tidak dipisahkan dengan segera, salah satunya dapat mati. Oleh karena itu, pastikan terlebih dahulu calon indukan jantan dan betina sudah benar-benar jodoh dengan melakukan pengenalan di dua sangkar yang terpisah terlebih dahulu.

Setelah berjodoh, di kandang penangkaran biasanya induk jantan dan betina akan segera berkembang biak dan tidak beberapa lama kemudian induk betina akan membuat sarang dan bertelur. Induk betina akan mengerami telurnya hingga menetas, kurang lebih 14 hari. Setelah itu indukan jalak bali akan menyuapi anaknya. Pada umur 3 hari hingga 1 minggu anakan jalak bali dapat disapih dengan dimasukkan kandang khusus anakan jalak bali yang disebut inkubator. Pada umur tersebut anakan masih perlu diloloh menggunakan alat suntik dengan jarum diganti pentil sepeda. Diperlukan ketelatenan dan kesabaran dalam meloloh anakan jalak bali. Berikan pakan berupa jangkrik agar cepat tumbuh besar.

Setelah dapat makan sendiri, anakan jalak bali dapat dimasukkan ke kandang pembesaran. Agar anakan burung dapat tumbuh dengan baik dan cepat, berikan pakan dengan kandungan protein yang tinggi seperti voer, ulat hongkong, cacing tanah, kroto maupun belalang. Berikan vitamin pada minumannya agar kebutuhan nutrisinya dapat terpenuhi dengan baik. Saat anakan burung telah tumbuh dengan sehat dan besar maka sukseslah anda dalam cara melestarikan burung jalak bali ini.