Kelas Hirudinea

HirudineaHirudinea merupakan sebuah kelas anggota Annelida yang didalamnya berisi cacing berbadan pipih bergelang-gelang. Anggota kelas Hirudinea ini kurang lebih sekitar 500 spesies yang telah berhasil diidentifikasi. Mereka hidup di lingkungan akuatin dan daratan. Sekalipun anggota kelas ini umum dikenal sebagai lintah (leech), sebagian besar diantaranya tidak hidup sebagai ektoparasit.

Ciri-Ciri Kelas Hirudinea

Anggota kelas Hirudinea memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Tubuh pipih memanjang dengan sebuah prostomium.
  2. Segmentasi eksternal terdiri dari sekitar 32 ruas, tubuh bagian luar terbagi menjadi banyak annulus.
  3. Metamerisme tereduksi walaupun lapisan cincin di luarnya menyamarkan segmentasi primer tersebut.
  4. Segmen-segmen ujung anterior dan posteriornya dapat termodifikasi menjadi alat penghisap.
  5. Terdapat minimal satu batil isap. Batil isap anterior sekeliling mulut dengan bentuk beragam sedangkan batil isap posteriornya memiliki bentuk mencolok.
  6. Prostomium anggota kelas Hirudinea berukuran sangat kecil.
  7. Klitelum dibentuk pada segmen-segmen ke-9, 10 dan 11.
  8. Seta dan parapodium tereduksi (kecali pada ordo Acanthobdellida).
  9. Rongga tubuh sempit karena ditumbuhi sel-sel mesenkim, rongga tubuh berisi jaringan ikat dan tidak terpisah oleh septum.
  10. Sistem sirkulasi berhubungan dengan rongga tubuh.
  11. Susunan saraf terpisah dari epidermis dan terdapat di bagian dalam lapisan otot.

Klasifikasi Hirudinea

Dalam taksonomi hewan kelas Hirudinea diempatkan di dalam filum Annelida dan dibagi ke dalam 4 ordo. Klasifikasi Hirudinea secara lengkap adalah sebagai berikut :

Filum : Annelida
Kelas : Hirudinea

  • Ordo Acanthobdellida
    Seta terdapat pada segmen anterior. Tanpa batil isap anterior. Probosis pendek. Terdapat septum-septum segmen. Acanthobdellida dianggap merupakan bentuk antara Oligochaeta dan Hirudinea. Hewan yang menjadi anggota ordo ini semuanya bersifat ektoparasit pada ikan. Contohnya Acanthobdella.
  • Ordo Rhynchobdellida
    Terdapat   batil isap anterior. Probosis tanpa rahang dan dapat dijulurkan. Tidak terdapat septum-septum yang bersegmen. Mulut kecil, berada di tengah batil isap oral. Kelompok glossiphoniid hidup di air tawar sedangkan kelompok piscicolid hidup ektoparasit pada amfibi dan ikan serta ada juga yang bersifat pemangsa. Contoh anggota ordo ini adalah Pontobdella, Branchellion, Clepsine dan Enchytraeus.
  • Ordo Gnathobdellida
    Terdapat satu bati isap anterior. Tidak terdapat probosis. Mulut lebar, hampir menyatu dengan bibir isap oral, dilengkapi dua atau lebih (umumnya tiga) rahang bergigi. Tidak terdapat septum-septum bersegmen. Biasanya bermata 5 pasang. Ektoparasit sementara pada vertebrata atau mungkin juga bersifat pemangsa. Anggota ordo ini umum dikenal dengan nama lintah. Contoh hewan yang masuk ke dalam ordo Gnathobdellida ialah Hirudo dan Hirudinaria.
  • Ordo Erpodellida
    Anggota ordo ini memiliki tubuh yang bentuknya mirip dengan Gnathobdellida tetapi faring tidak bergigi. Erpodellida memiliki mata berjumlah 6-8 pasang. Terdapat batil isap anterior. Tidak terdapat probosis, mulut tanpa rahang. Segmen tanpa septum. Umumnya bersifat pemangsa yang memakan larva insekta dan mollusca. Kebanyakan hidup di air tawar. Contoh spesies yang dimasukkan ke dalam ordo ini ialah Erpobdella.

Perilaku

Hirudinea umumnya hidup di air tawar, beberapa terestrial pada tanah lembab (Gnathobdellida), ada juga yang hidup di air laut (Rhynchobdellida). Mereka hidup sebagai mikropredator atau parasit.  Kelompok hewan ini bergerak dengan cara berenang atau mencengkeramkan batil isapnya secara bergantian (looping) pada substrat. Hirudinea yang berada di laut jarang dijumpai dan jika dijumpai pun biasanya jumahnya sedikit. Mereka banyak terdapat pada hiu dan pari sebagai ektoparasit.

Makanan

Mayoritas Hirudinea bersifat predator, memakan cacing, larva serangga, siput dan hewan avertebrata lainnya. Ada juga yang memakan organisme lain yang sudah mati serta ada yang menghisap darah. Spesies-spesies yang memakan organisme lain biasanya menelan mangsanya dan perlu sering makan. Sebaliknya, spesies yang menjadi penghisap darah tidak perlu sering makan, tetapi sekali ada kesempatan menghisap darah, dia akan menghisapnya dalam jumlah yang sangat banyak. Contohnya adalah lintah yang menghisap darah vertebrata, setelah kenyang mereka tahan untuk berpuasa selama sebulan. Bahkan, spesies Hirudo medicinalis dapat bertahan untuk tidak makan selama satu setengah tahun.

Respirasi, Sirkulasi dan Ekskresi

Kelompok ini melakukan pertukaran oksigen melalui permukaan tubuh, seperti pada kebanyakan cacing Oligochaeta. Jarang yang memiliki insang, kecuali pada famili Pisciolidae. Insang, bila ada bercabang dan tumbuh dari dinding tubuh. Peredaran darah dilakukan melalui pembuluh tertentu. Pada spesies tertentu darah beredar ke seluruh tubuh karena kontraksi saluran longitudinal di sisi lateral. Mereka memiliki sekitar 10-17 pasang metanefridia di tengah. Pada tiap segmen di bagian tengah mengandung sepasang metanefridia.

Reproduksi

Organ reproduksinya hermaprodit, kadangkala terjadi pembuahan silang. Susunan gonad saluran-salurannya khas. Beberapa segmen membentuk klitelum, yang hanya tampak secara musiman. Embrio akan berkembang di dalam kokon.