Mollusca

MolluscaMollusca merupakan salah satu anggota filum hewan yang mudah dijumpai dimana-mana. Berdasarkan asal katanya, Mollusca berasal dari bahasa latin mollis yang berarti lunak. Sehingga ciri ciri Mollusca yang paling utama adalah memiliki tubuh yang lunak. Siput, keong, kerang, cumi-cumi, sotong dan gurita adalah contoh dari beberapa spesies hewan yang tergolong ke dalam filum Mollusca.

Berdasarkan jumlah spesiesnya, Mollusca menduduki tempat kedua setelah filum Arthropoda. Diduga jumlah Mollusca yang masih hidup di muka bumi ada sekitar 100.000 spesies dan 55.000 spesies hanya dikenali sebagai fosilnya saja. Di Indonesia diperkirakan dapat ditemukan kurang lebih 20.000 spesies Mollusca yang hidup pada berbagai habitat, baik di perairan maupun daratan.

Ciri-Ciri Mollusca

Selain lunak, Mollusca memiliki bentuk tubuh dan corak warna yang beragam. Ciri ciri Mollusca diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Tubuh terbungkus matel

Tubuh dari Mollusca dibungkus oleh mantel yang membentuk rongga dan berisi berbagai macam organ, seperti peredaran darah, pernapasan, pencernaan, serta perkembangbiakan. Permukaa tubuh diselaputi lendir yang berfungsi sebagai pelindung dari kekeringan. Selain berlendir, pada kebanyakan Mollusca tubuh bagian dorsalnya tertutup cangkang, yang berfungsi sebagai alat pelindung organ-organ internal atau viseral.

2. Memiliki kaki di bagian ventralnya

Pada bagian ventral tubuh Mollusca terdapat kaki yang dilengkapi dengan otot kuat. Kaki pada kebanyakan Mollusca mengalami modifikasi menjadi berbagai bentuk dan fungsi. Kaki berguna sebagai alat gerak atau penangkap mangsa. Ada juga yang dipergunakan untuk merayap, mengebor, melekat dan berenang. Bagian anterior tubuh termodifikasi menjadi kepala yang berkembang dengan baik. Pada kepala terdapat organ-organ sensor yang terdiri atas mata, tentakel, lithocyst dan osphradia.

3. Memiliki sistem pencernaan yang lengkap

Sistem pencernaan Mollusca lengkap yang terdiri atas mulut, usu dan anus. Saluran pencernaan (usus) pendek dan berbentuk huruf U atau terpilin. Mulut, kecuali pada kerang-kerangan (Pelecypoda) dilengkapi dengan sedertan gigi-gigi kecil terbuat dari kitin yang disebut lidah parut atau radula. Radula berfungsi untuk mengerus makanan yang umumnya berupa tumbuhan atau alga. Pada kelompok cumi-cumi, sotong dan gurita (Cephalopoda), mulutnya dilengkapi dengna sepasang rahang yang sangat kuat menyerupai bentuk paruh burung kakak tua. Lubang anus terbuka dan bermuara ke dalam rongga mantel, kelenjar pencernaan berukuran besar dan sering memiliki kelenjar ludah. Kebanyakan Mollusca bersifat herbivor atau karnivor. Spesies-spesies tertentu ada juga yang memakan detritus atau memakan serasah. Mollusca tidak saja menyerap energi dari makanannya, tetapi juga dari kalsium karbonat (CaCO3) dan pigmen. Kalsium karbonat maupun pigmen sangat penting untk membentuk dan memberi warna cangkang. Oleh karena itu, macam dan jenis makanannya sangat berpengaruh terhadap corak serta warna cangkang.

4. Sari makanan diedarkan oleh darah yang dipompa Jantung

Untuk mengedarkan sari makanan dan oksigen ke seluruh tubuh, Mollusca memiliki sistem sirkulasi yang terdiri atas jantung, pembuluh arteri dan vena. Jantung yang berada di bagian dorsal dengan satu atau dua aurikel dan satu ventrikel. Biasanya di dalam rongga perikardial atau selaput jantung terdapat sebuah aorta anterior dan pembuluh darah lainnya. Jantung Mollusca berisi darah yang tidak berwarna atau berwarna kebiru-birua. Sistem ekskresi terdiri atas 1 – 7 pasang nefridia untuk mengeluarkan sisa metabolisme dalam tubuhnya.

5. Sistem saraf terdiri atas 3 pasang ganglia

Sistem saraf yang dimiliki Mollusca terdiri atas pasangan ganglia selberal dan ganglia pleura yang membentuk cincin di atas mulut, ganglia pedal di kaki dan ganglia viseral di bagian tubuh yang lain. Tiga pasangan ganglia tersebut digabungkan oleh penghubung membujur dan melintang serta saraf-saraf yang banyak berhubungan dengan alat-alat sensorik untuk menyentuh, membau atau merasakan.

6. Pernafasan dengan insang atau paru-paru

Mollusca umumnya bernafas dengan insang atau paru-paru. Mollusca yang hidup akuatik bernapas dengan insang yang bentuk dan jumlahnya berbeda-beda bergantung pada spesiesnya. Spesies-spesies Mollusca yang hidup di air tawar bernapas dengan insang atau insang yang berubah menjadi semacam kantung, seperti paru-paru, sedangkan yang hidup di darat bernapas dengan paru-paru. Seluruh alat pernapasan umumnya terdapat di dalam rongga mantel. Untuk spesies-spesies Mollusca yang tidak bercangkang, terutama yang hidup di laut, insangnya mencuat ke luar di sisi dorsal bagian posterior. Insang pada Mollusca seperti berbentuk mirip pohon cemara.

7. Mayoritas memiliki cangkang

Kebanyakan Mollusca mempunyai cangkang yang terbuat dari zat kapur atau kitin. Bentuk, jumlah dan warna cangkang sangat beragam bergantung pada spesiesnya. Sehingga identifikasi spesies Mollusca yang utama biasanya dilihat dari ciri – ciri cangkangnya. Cangkang dapat terletak di luar (eksternal) atau di dalam tubuh (internal). Cangkang internal pada umumnya berukuran kecil, terbuat dari zat kapur atau kitin. Bahan cangkang disekresikan oleh kelenjar-kelenjar khusus yang terdapat dalam mantel.

habitat molluscaHabitat Mollusca

Habitat Mollusca tersebar luas di muka bumi. Ia hidup di lingkungan yang sangat beragam meliputi perairan laut, payau dan terestrial di air tawar maupun darat. Beberapa spesies bahkan mampu hidup di lingkungan laut yang ekstrem, seperti daerah pasang surut. Spesies-spesies siput yang hidup di lingkungan seperti ini harus mampu beradaptasi terhadap kekeringan dan ombak serta arus yang kuat. Di darat, kebanyakan mollusca menempati habitat lembab di bawah bebatuan, timbunan serasah atau pohon. Umumnya Mollusca hidup bebas, hanya beberapa spesies saja yang hidup sebagai parasit komensal atau simbiotik.

Adaptasi

Mollusca termasuk hewan yang sangat adaptif menyesuaikan diri untuk hidup di berbagai tempat dan cuaca. Ada yang hidup di tempat bersalju, gurun pasir, hutan bakau, laut dalam dan bahkan di tubuh hewan lain. Daya adaptasi yang hebat dari Mollusca ini dapat ditunjukkan oleh sebarannya yang sangat fantastis secara vertikal. Mollusca dapat hidup di kedalaman 3.600 m sampai dengan ketinggian lebih dari 5.000 meter. Berkaitan dengan suhu, Mollusca juga mempunyai daya adaptasi yang besar. Mereka dapat dijumpai pada daerah bersuhu -50º C di siberia sampai 50º C di sumber air panas.

Persebaran

Siput darat (Pulmonata) menyukai tempat lembab karena membutuhkan banyak air untuk memproduksi lendir yang berguna untuk melindungi diri dari benda-benda tajam pada waktu berjalan. Bila cuaca sangat panas, siput darat bersembunyi di dalam cangkang dan menutupnya dengan lendir, peristiwa ini dinaman estivasi. Dalam keadaan ini, siput dapat bertahan selama bertahun-tahun tanpa makan dan minum. Mollusca yang hidup di hutan bakau dapat menempati berbagai relung di atas tanah, menempel pada akar atau batang bakau, bahkan ada yang memanjat sampai batas air pasang tertinggi. Sebagian besar dari Mollusca yang hidup di laut dapat ditemukan di zona litoral pada terumbu karang atau bebatuan, tempat dangkal yang banyak ditumbuhi alga atau pada pantai berpasir. Makin dalam suatu perairan semakin sedikit spesies Mollusca yang dapat ditemukan.

Cara Hidup Mollusca di Habitat

Di habitatnya, Mollusca hidup dengan berbagai cara. Gastropoda hidup merayap atau membenamkan diri di dalam substrat. Pergerakannya sangat lambat dan bukan merupakan hewan yang mudah berpindah-pindah. Mereka bergerak karena kontraksi otot kakinya yang kuat. Ada pula Gastropoda yang dapat berenang atau meluncur di permukaan air laut dengan bantuan gelembung yang digunakan sebagai pelampung. Polecypoda hidup membenamkan diri dalam pasir, pasir berlumpur, kayu, bahkan batu karang. Beberapa spesies diantaranya ada yang menempel pada benda-benda keras dengan serabut pelekat yang disebut benang bisu. Spesies lain ada yang melekatkan diri pada substrat keras dengan semen pada satu sisi cangkangnya. Pelecypoda jarang bergerak pindah. Namun demikian, ada Pelecypoda yang dapat berpindah tempat dengan mengatup-ngatupkan kedua belah cangkangnya. Semua anggota Cephalopoda hidup di laut dan dapat bergerak bebas dengan cara merayap atau berenang dengan semburan air dari sifonnya. Scaphopoda membenamkan sebagian tubuhnya dalam pasir berlumpur dan kakinya digunakan sebagai jangkar.

Selain hidup bebas, ada beberapa spesies Mollusca yang hidup sebagai parasit. Sebagian Pelecypoda air tawar larvanya bersifat ektoparasit pada ikan. Larva menempel dan memakan lendir pada sisik atau insang ikan. Pelecypoda yang bersifat endoparasit ditunjukkan oleh Entovalva yang hidup dalam saluran pencernaan timun laut. Pelecypoda juga dapat hidup komensal dengan hewan lain. Di Great Barrier Reef, Australia, Phylyctaenachlamys dan Leptopn hidup bersama dengan udang dalam satu lubang, Modiolaria bersama tunikata (sea-squirts) dan Vulsella dalam spns. Sifat parasitisme juga ada paga Gastropoda. Anggota famili Pyramidellidae (Branchystomia) dan Eulimidae bersifat ektoparasit, menghisap darah Pelecypoda, Polychaeta dan Echinodermata.

contoh hewanContoh Hewan Mollusca

Hewan Mollusca memiliki ukuran tubuh dengan kisaran yang besar, dari yang berukuran hanya beberapa milimeter sampai dengan beberapa meter. Pada umumnya, contoh hewan Mollusca yang hidup saat ini berukuran kecil, lebih dari 80% diantaranya mempunyai cangkang yang berukuran kurang dari 5 cm.

Chiton (Polplacophora) memiliki tubuh sepanjang 1,5 – 30 cm. Cangkang Schaphopoda (siput gading) umumnya mempunyai panjang 2 – 5 cm, walaupun ada beberapa spesies yang cangkangnya dapat mencapai 13 cm (Dentalium vernedei).

Contoh Hewan Mollusca Terbesar

Ukuran cangkang Gastropoda terbesar yang pernah ditemukan adalah Syrinx aruanus, panjang cangkangnya dapat mencapai 77 cm. Kerang tergolong Mollusca yang cangkangnya dapat mencapai ukuran sangat besar. Kimah raksasa (Tridacna gigas), lebar canagkangnya dapat mencapai 137 cm da beratnya 250 kg. Kerang ini pernah ditemukan di Teluk Tapanuli Sumatera Utara dan disimpan di National Museum Natural History Amerika. Mollusca terbesar yang pernah ditemukan adalah cumi-cumi raksasa yang nama latinnya Architeuthis harveyi (Cephalopoda) yang berasal dari laut Norwegia. Panjang tubuh termasuk tentakelnya mencapai 18 m dengan berat kurang lebih 270 kg. Architeuthis harveyi merupakan hewan avertebrata terbesar yang pernah diketahui. Gurita raksasa yang muncul di banyak film holywood ternyata hanya hayalan saja. Gurita terbesar didunia  dari Samudra Pasific yang nama latinnya Octopus punctatus, diketahui hanya mempunyai tubuh sepanjang 30 cm dengan lengan-lengannya sepanjang 5 meter.

Contoh Hewan Mollusca Terkecil

Dibandingkan dengan siput terbesar, siput dan kerang terkecil yang pernah dtemukan hanya berukuran tidak lebh dari 1 mm. Contoh hewan Mollusca yang berasal dari ordo Pteropoda dan Heteropoda bahkan ukurannya lebih kecil lagi dan bersifat planktonik. Seluruh spesies Mollusca yang berukuran kecil ini, dikenal dengan nama Micro Mollusca.

Kecepatan pertumbuhan siput dan kerang sangat tergantung pada umur dan makanan. Pertumbuhannya jauh lebih cepat pada waktu muda jika dibandingkan dengan dewasanya. Ada siput atau kerang yang tumbuh terus sepanjang hidupnya, tetapi adapula yang pertumbuhannya terhenti setelah dewasa. Oleh karena pertumbuhan lebih cepat maka siput muda umumnya jarang ditemukan. Pertumbuhan siput dapat diperkirakan dengan melihat alur-alur (garis pertumbuhan) yang terdapat pada bagian luar cangkangnya.

reproduksi poriferaReproduksi Mollusca

Pembuahan atau fertilisasi terjadi secara internal ataupun eksternak, kebanyakan Mollusca bereproduksi secara ovipar. Beberapa spesies siput, selain bertelur ada juga yang mengerami telurnya di dalam tubuh induknya. Reproduksi Mollusca yang demikian disebut sebagai ovovipar, misalnya pada siput tut-tut (Bellamya javanica), siput susuh (Melanoides sp), siput darat (Cyclotus corniculum) dan siput laut (Siphonalia varicosus).

Sedikit sekali spesies Mollusca yang bersifat protandri, yakni sel sperma masak dan dikeluarkan terlebih dahulu sebelum sel telur masak. Pada umumnya Mollusca yang hidup akuatik mengalami metamorfosis pada stadium larvanya. Setelah telur menetas, embrio berkembang menjadi larva yang dinamakan trokofor. Larva trofokor, kemudian tumbuh dan berubah menjadi veliger, yaitu larva yang dapat berenang bebas dan mecari makan sendiri. Pada spesies-spesies kerang air tawar, larvanya disebut glokidium dan menempel sebagai ektoparasit sementara pada sirip dan insang ikan. Larva siput darat (subkelas pulmonata) pada umumnya dan Cephalopoda tidak mengalami metamorfosis.

Perbedaan Reproduksi Masing – Masing Kelas

Berdasarkan kelasnya, Reproduksi Mollusca adalah sebagai berikut :

  • Kelas Aplacophora
    Organ reprodksi Aplacophora monoesis atau diesis dengan pembuahan secara eksternal.
  • Kelas Monoplacophora
    Organ reproduksi dari kelas Mollusca ini terpisah. Gonad dua pasang yang terletak di tengah tubuh di sisi usus. Fertilisasi eksternal. Tidak diketahui perkembangan larvanya.
  • Kelas Polyplacophora
    Organ reproduksi semua anggota Polyplacophora uniseksual (diesis). Gonad berpasangan dan simetri pada Nuttalochiton hyadesi, tapi umumnya tunggal dan terletak di tengah. Hewan ini umumnya memijah pada malam hari saat terang bulan pada waktu air surut. Pembuhaan terjadi tanpa kopulasi. Telur mengandung sedikit yolk dan tergantung dalam deretan berisi 200.000 butir dan dibuahi dalam rongga mantel. Embrio akan berkembang menjadi larva trokofor, berenang bebas, hidup dengan cadangan makanan yang terdapat dalam kantung telur (yolk sac). Trofokor akan mengendap dan melekatkan diri pada substrat dengan kakinya dan berkembang menjadi hewan dewasa.
  • Kelas Scapopoda
    Organ reproduksi terpisah. Cara reproduksi Scaphopoda mirip dengan Pelecypoda, sperma dan sel telur dikeluarkan di dalam air. Telur ke luar ke dalam air dan bersifat planktonik. Pembuahan eksternal. Embrio berkembang melalui stadium trofokor dan veliger sebelum tumbuh menjadi dewasa di dasar perairan.
  • Kelas Gastropoda
    Organ reproduksi monoesis atau diesis, fertilisasi internal ataupun eksternal. Tiap individu Gastropoda pada umumnya adalah penghasil telur da spermatozoid. Alat penghasil sel kelamin disebut ovotestes. Jad, Gastropoda dapat bersifat hermaprodit. Pada famili Strombidae menunjukkan adanya dimorfisme seksual, dimana jantan berukuran lebih kecil dari betinanya. Telur yang dihasilkan umumnya disimpan dalam massa lendir atau kapsul bagi yang hidup dalam air atau diletakkan didalam lubang yang lembab bagi yang terestrial.
  • Kelas Pelecypoda
    Pelecypoda bersifat heteroseksual, namun adapula yang hermaprodit. Berbagai spesies tiram bersifat protandus yaitu pada waktu muda umumnya berkelamin jantan dan berubah menjadi betina pada waktu dewasa.
  • Kelas Cephalopoda
    Cephalopoda memiliki kelamin yang terpisah (diesis) da pembuahan terjadi secara internal. Salah satu atau beberapa lengan hewan jantan berubah menjadi hectocotylus atau spandix. Alat ini berfungsi sebagai alat kopulasi karena ujung hectocotlus atau spandix memiliki bentukan seperti kikir yang berguna untuk menyalurkan sperma ke alat kelamin betina pada waktu kopulasi.

Conus geographusPeranan Mollusca

Mollusca sejak lama telah mendapat perhatian orang hingga berkembang menjadi disiplin ilmu tersendiri yang disebut Malakologi. Pengetahuan tentang Mollusca ini telah berkembang pesat, bahkan hampir menyamai pengetahuan tentang aves dan mamalia. Mollusca, terutama cangkangnya sangat menarik karena bentuk dan warnanya yang beragam. Selain dapat dimanfaatkan dalam berbagai bindang, cangkangnya juga dikoleksi sehingga berkembang  menjadi ilmu tersendiri yang disebut Konkologi.

Mollusca memiliki peranan yang tidak kecil bagi kehidupan manusia. Walaupun ada yang merugikan. Beberapa spesies diantaranya bahkan memiliki nilai ekonomi yang tidak kecil. Secara umum, Mollusca dapat dimanfaatkan sebagai sumber makanan, bahan baku industri kerajinan tangan, bahan bangunan, pernah digunakan sebagai mata uang dan perhiasan. Berikut dibawah ini akan diungkapkan beberapa contoh hewan Mollusca yang dapat menguntungkan dan merugikan manusia.

Peranan Mollusca yang Bersifat Menguntungkan

Pada umumnya, semua spesies Mollusca dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan. Walaupun beberapa spesies saja yang memiliki nilai ekonomis penting sebagai sumber makanan. Mollusca juga dapat dimanfaatkan sebagai sumber protein tambahan, terutama bagi penduduk setempat. Spesies-spesies filum ini yang secara umum dapat dimanfaatkan sebagai sumber bahan makanan terutama adalah dari anggota kelas Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.

Di Amerika, Chiton umum digunakan sebagai bahan makanan, beberapa spesies yang berukuran besar bahkan dijadikan hidangan istimewa yang disebut sea beef. Daging bekicot dikenal sebagai escargot di Italia dan Prancis yang merupakan makanan mewah. Masyarakat Eropa Selatan sudah umum memakan siput darat yang berukuran besar (Helix pomatia). Banyak spesies kerang merupakan bahan makanan yang banyak penggemarnya. Sebagian besar bahkan dibudidayakan, misalnya kerang darah (Anadara granosa), kerang bulu (A. antiquata) dan kerang hijau (Perna viridis).

Selain sebagai bahan makanan, peranan Mollusca dalam kehidupan manusia adalah untuk dijadikan perhiasan. Mutiara, merupakan perhiasan yang sangat mahal. Secara alami, mutiara dihasilkan oleh tiram mutiara karena terganggu oleh benda asing yang menyelinap diantara cangkang dan mantel. Kenyataan ini memungkinkan orang untuk membuat mutiara buatan dengan memasukkan benda asing ke dalam tiaram mutiara (Pinctada margaritifera dan P. maxima). Mutiara seperti ini telah diusahakan secara besar-besaran, terutama di Jepang.

Cangkang kerang pernah mempunyai peranan penting dalam industri kancing baju, sebelum terdesak oleh bahan plastik. Oleh karena kandungan kapurnya yang tinggi, cangkangini juga banyak digunakan sebagai campuran ransum unggas. Cangkang Cypraea bahkan pernah dijadikan sebagai mata uang oleh Suku Indian Merah di Amerika. Selain itu cangkang ini juga sangat indah untuk dijadikan sebagai berbagai hiasan, entah itu untuk hiasan meja, tempat abu rokok dan sebagainya.

Mollusca, terutama Gastropoda pernah digunakan sebagai pewarna kain. Warna ungu pada pakaian orang-orang Yunani dibuat dari larutan Nucella dan Murex. Salah satu warna ungu diketahui dibuat dari larutan kelenjar siput M. trunculus. Cairan dalam kantung tinta sotong yang berwarna hitam kecokelatan pernah digunakan sebagai tinta gambar. Tinta dari sotong ini dikenal dengan nama tinta cina.

Peranan Mollusca yang Merugikan

Beberapa jenis Mollusca merugikan manusia. Ada spesies tertentu yang menyerang kerang-kerang yang dibudidayakan oleh manusia. Ada juga yang mengerek dan memakan kayu sehingga tiang-tiang pelabuhan dan lunas perahu dapat keropos berlubang-lubang dan menimbulkan kerugian yang sangat besar, yaitu Teredo navalis. Untuk menghindari Teredo, sekarang banyak tiang-tiang dermaga yang dibuat dari kontruksi beton berulang.

Beberapa jenis kerang dari famili Ostreidae banyak hidup melekatkan diri pada bagian bawah kapal kayu maupun besi sehingga dapat menghambat laju kapal. Usaha pembersihan kerang-kerang ini akan memakan waktu lama dan mahal. Selain itu, ada beberapa spesies Gastropoda yang berperan sebagai inang perantara dari beberapa spesies cacing parasit. Bekicot dan limus sakeureut adalah dua spesies Gastropoda terestrial yang berperan sebagai hama tanaman sayuran. Selain itu, Bradybaena similaris dan Subulina actona juga merupakan hama bagi para petani anggrek.

Ada juga contoh hewan Mollusca yang dapat membahayakan manusia, yaitu Conus geographus dari Pasifik Barat dan Samudera Hindia. Sengatannya dapat menimbulkan rasa sakit yang luar biasa pada manusia dan bahkan menimbulkan kematian. Tridacna juga dapat membahayakan manusia yang menyelam apabila menyentuh mantelnya yang sensitif.