Pelecypoda

pelecypodaPelecypoda adalah salah satu kelas dalam filum moluska yang ciri-ciri utamanya adalah memiliki sepasang cangkang. Kelas ini dikenal juga dengan sebutan bivalvia yang artinya dua cangkang. Anggota kelas ini terdiri atas sekitar 20.000 spesies yang telah berhasil teridentifikasi, diantaranya adalah kerang, remis, tiram dan kijing.

Ciri-Ciri Pelecypoda

Ciri utama dari Pelecypoda adalah memiliki cangkang setangkup (Bivalvia) yang umumnya mempunyai bentuk simetris dengan variasi pada bentuk maupun ukuran. Kedua cangkang dapat ditutup buka dengan cara mengencang dan mengendurkan otot-otot aduktornya.

Selain dari cangkangnya tersebut, ciri-ciri Pelecypoda diantaranya adalah sebagai berikut :

  1. Kaki berbentuk pipih terletak anteroventral seperti kapak.
  2. Tidak memiliki kepala, tentakel dan radiula.
  3. Sistem saraf terdiri atas ganglion serebra dan pleura.
  4. Mulut dilengkapi labial palp, tanpa rahang atau radula.
  5. Terdapat 2 sifon di sisi posterior yang berfungsi sebagai pengontrol aliran air yang masuk ke dalam rongga mantel.
  6. Dibali cangkangnya terdapat mantel yang berbentuk seperti 2 buah daun telinga. mantel ini terdiri atas lobus kanan dan kiri yang dilekatkan ke cangkang oleh sederetan otot yang meninggalkan bekas melengkung yang disebut garis mantel (pallial line) pada lapisan nakre.
  7. Menjauh dari garis mantel tersebut, mantel merenggang atau mengkerut dengan bebas pada tangkup cangkang. Fungsi terpenting dari permukaan luar mantel adalah mensekresi zat organik cangkang dan menimbun kristal-kristal kalsit atau kapur.
  8. Memiliki insang tipis berlapis-lapis (Lamelibranchiata), 1 atau 2 pasang terleak di dalam rongga mantel. Insang melekat pada organ-organ dalam di bagian depan dan bagian ujungnya bebas di dalam rongga mantel. Insang terdiri atas satu sumbu longitudinal dan padanya tergantung 2 lembaran terdiri atas benang-benang berbulu getar.

Klasifikasi Pelecypoda

Dalam taksonomi hewan, klasifikasi Pelecypoda dimasukkan ke dalam Filum Mollusca. Kelas ini kemudian dikelompokkan ke dalam 6 sub kelas dan 10 Ordo. Klasifikasi Pelecypoda secara lengkap adalah sebagai berikut :

Filum : Mollusca
Kelas : Pelecypoda
Sub Kelas :

1. Subkelas Paleotaxodonta

Ukuran kedua belahan cangkang sama, gigi engsel pendek berderet di tepi cangkang (tipe taxodont), bekas otot aduktor berukuran sama (isomyaria), insang dengan sederetan lempengan-lempengan pendek yang menyebar dari sisi sumbu tengah (tipe prosobranchia).
1.1. Ordo Nuculoida
Tanpa sifon, makan dengan belalai yang merupakan hasil pelebaran dari labia palp. Contoh spesiesnya adalah Nucula dan Yoldia.

2. Subkelas Cryptodonta

Cangkang berbentuk agak memanjang, tipis dan berukuran sama serta tanpa gigi engsel. Bekas otot aduktor tidak sama (anisomyarial heteromyaria). Insang tipe protobranchia.
2.1. Ordo Solemyoida
Sifon ada, makanan dialirkan melalui insang. Contoh spesiesnya Solemya.

3. Subkelas Pteriomorpha

Belahan cangkang sama, dengan atau tanpa lapisan mutiara. Tepi mantel tebal, tanpa sifon. Bekas otot aduktor isomyaria atau anisomyaria. Insang (tipe filibranchia atau eulamellibranchia) melebar, terputar ke belakang membentuk huruf W yang terdiri atas 2 barisan filamen berbentuk V. Anggotanya kebanyakan hidup sebagai epibentos, melekatkan diri pada substat dengan benang bisus atau semen, kecuali dewasanya yang hidup bebas.
3.1. Ordo Arcoida
Belahan cangkang berukuran sama. Gigi engsel tipe taxodont, isomyaria, insag tipe filibranchia (lempengan-lempengan yang berdekatan dihubungkan oleh banyak kelijak) tanpa hubungan interlamelar. Beberapa hidup menempel pada substrat dengan benang bisus. Contoh anggota ordo Arcoida diantaranya Arca, Anadara, Bartia dan Glycimeris.
3.2. Ordo Mytiloida
Kedua belahan cangkang umumnya berukuran sama dan terdapat lapisan mutiara, bekas otot aduktor 2 buah dan berukuran tidak sama (heteoromyaria) atau bekas otot aduktor hanya satu buah (monomyaria), otot aduktor anterior kecil dan tereduksi sedangkan otot aduktor posterior besar. Anggota ordo ini tidak memiliki sifon, insang tipe filibranchia, melekatkan diri pada substrat dengan benang bisus semen atau hidup bebas. Contoh spesiesnya adalah Perna, Pinna, Pinctada, Pecta

4. Subkelas Paleoheterodonta

Anggota subkelas ini memiliki ciri-ciri diantaranya : keda belahan cangkang berukuran sama, jumlah gigi engsel sedikit, pada bagian lateral (bila ada) bentuknya memanjang dan menyatu dengna gigi kardinal (tipe schizodont). Insang tipe eulamellibranchia atau filibranchia. Bekas otot aduktor heteromyaria.
4.1. Ordo Unionida
Pelecyphoda yang diklasifikasikan ke dalam ordo ini memiliki gigi engsel tipe schizodont. Terdapat insang tipe eulamellibranchia (lempengan insang yang berdekatan dihubungkan oleh daging lunak). Anggota ordo ini kebanyakan hidup di air tawar. Contohnya Anodonta, Contradens dan Corbicula.
4.2.  Ordo Trigonioda
Insang tipe filibranchia. Tidak terdapat gigi sisi dan pseudosisi. Hidup di laut dalam. Contohnya, Neotrigonia.

5. Subkelas Heterodonta

Pelecypoda yang masuk ke dalam Subkelas Heterodonta memiliki ciri-ciriKedua belahan cangkang berukuran sama, tanpa lapisan mutiara, jumlah gigi kardinal sedikit, berukuran besar dan terpisah dari daerah kosong tempat gigi lateral yang hilang (tipe heterodont), sifon dua buah dan insang tipe eulamellibranchia.
5.1. Ordo Veneroida
Kedua belahan cangkang selalu berukuran sama, isomyaria. Kebanyakan hidup membenamkan sebagian tubuhnya dalam substrat. Contohnya : Perglypta, Tridacna, Hippopus, Fragum, Solen, Tellina dan Cardium.
5.2. Ordo Myoida
Cangkang tipis berukuran sama, tanpa lapisan mutiara. Tanpa gigi kardinal, ligamen sedikit atau tidak ada, tepi mantel berubah fungsi sebagai pelindung alat gerak, sifon besar, panjang dan berfungsi sebagai pengebor substrat keras. Hidup melintang dalam substrat keras. Contoh spesiesnya Pholas, Barnea dan Teredo.
5.3. Ordo Hippuritoida
Anggotanya telah punah dan hanya dikenali melalui fosilnya.

6. Subkelas Anomalodesmata

Subkelas Pelecypoda ini memiliki ciri-ciri belahan cangkang berukuran sama, gigi engsel satu atau tidak ada, ligamen terdapat dalam resilum, bekas otot aduktor heteromyaria, tepi mantel membentk sifon yang kadang sangat panjang dan insang eulamelibranchia.
6.1. Ordo Pholadomuoida
Insang tipe septibranchia (insang tereduksi menjadi otot yang melintang, membagi rongga mantel). Contoh spesies yang masuk ordo ini ialai Poromua, Cupidaria dan Pandora.

Sistem Organ Pelecypoda

Pelecypoda telah memiliki sistem organ sederhana yang digunakan untuk melangsungkan daur hidupnya. Beberapa sistem organ tersebut diantaranya adalah sebagai berikut.

Organ Pencernaan

Pelecypoda merupakan pemakan fitoplankton atau partikel-partikel organik yang bersama-sama dengan air dihisap oleh sifon dan disaring melalui insang. Jadi, kerang memperoleh makanannya dengan menyaring partikel-partikel yang terdapat dalam air. Plankton yang dibawa oleh arus insang mengalami seleksi lagi. Beberapa partikel yang tidak dikehendaki secara berkala dikeluarkan sebagai kumpulan benda kecil atau benda, seperti feses ke perairan. Plankton yang tersaring diteruskan ke mulut dan kerongkongan berbulu getar yang berakhir ke perut untuk dicerna.

Organ Respirasi, Sirkulasi dan Ekskresi

Pelecypoda bernafas dengan insang yang jumlahnya 4 buah dalam rongga mantelnya. Insag memiliki rambut getar yang mengatur pengaliran air. Insang merupakan penyaring aktif yang mengambil oksigen dan bahan organik dari air dan menolak apa saja yang dapat menyumbat alat penyaring itu. Air masuk mantel melalui lubang bawah dan ke luar melalui lubang atas. Pelecypoda yang membenamkan diri dalam pasir atau lumput memiliki tabung yang disebut sifon yang terdiri dari saluran untuk memasukkan air dan saluran lainnya untuk mengeluarkan air.

Pelecypoda memiliki jantung sederhana untuk memompa darah. Dua pembuluh darah mengikuti sumbu insang, pembuluh aferensia membawa darah yang datang dari ginjal dan pembuluh eferensia membawanya ke serambi atas jantung. Kedua pembuluh darah itu dihubungkan dengan jaringan pembluh darah kapiler yang mengikuti benang-benang tempat darah diberi oksigen. Jantung tertutup perikardium dan letaknya dibawah usus. Dari ventrikel tunggal muncul aorta belakang yang pendek, yang mengaliri sendiri rektum dan otot pengikat, dan aorta depan yang bersambung ke arteri-arteri dan arteriol-arteriol.

Pembuluh-pembuluh darah mengumpulkan sisa-sisa metabolik dalam darah dan membawanya ke ginjal yang dimurnikan sebelum mencapai insang. Darah dipompa keluar melalui pembuluh darah arteri kebagian-bagian tubuh, memberi makan dan oksigen. Darah kembali ke jantung melalui pembuluh balik. Sistem pembuluh darah pelecypoda adalah sistem terbuka, ia tidak memiliki pembuluh kapiler sehingga darah lepas ke jaringan untuk melepaskan zat-zat makanan dan oksigen.

Reproduksi

Pelecypoda bersifat heteroseksual, namun adapula spesies yang hermaprodit. Berbagai spesies tiram bersifat protandus yaitu pada waktu muda pada umumnya berkelamin jantan dan berubah menjadi betina pada waktu dewasa. Kelenjar genital terletak di antara kaki dan otot aduktor dan menutupi bagian-bagian dari kelenjar pencernaan. Perkembangannya sekurang-kurangnya tergantung pada fase dari daur kelamin saat itu. Kelenjar genital mula-mula berkembang menjadi gonad jantan yang berwarna putih keruh, gonad betina berwarna oranye.

Pada waktu gonad masak akan dikeluarkan sel telur dan sperma. Pembuahan terjadi di dalam perairan terbuka (eksternal) dimantelur dan spermatozoa dikeluarkan secara bersamaan. Telur yang telah dibuahi akan menghasilkan zigot dan tumbuh menjadi glocidium. Glocidium meneruskan hidupnya sebagai ektoparasit pada insang ikan.