Oligochaeta

OligochaetaNama Oligochaeta diambil dari bahasa latin yaitu oligos yang artinya sedikit dan chaetae yang artinya bulu kaku. Sehingga ciri utama dari kelas Oligochaeta adalah memiliki sedikit bulu kaku. Hewan yang diklasifikan ke dalam kelas ini ada sekitar 3.100 spesies dan mencakup cacing tanah. Banyak di atara anggota spesiesnya yang hidup di air tawar, air laut dan daratan.

Ciri-Ciri Oligochaeta

Seperti yang sudah saya tulis diatas bahwa ciri utama dari kelas Oligochaeta adalah memiliki sedikit bulu di permukaan tubuhnya. Selain itu, beberapa hal lain yang menjadi ciri-ciri Oligochaeta adalah sebagai berikut :

  1. Tubuh silindris memanjang terbagi menjadi banyak segmen yang berjumlah antara 115-200 dan dilengkapi otot memanjang maupun melingkar.
  2. Segmentasi eksternal dan internal dengan metamerisme cukup berkembang.
  3. Kepala kecil berbentuk kerucut tanpa tentakel, prostomium kecil, tidak memiliki batil penghisap dan mata.
  4. Saluran pencernaan lengkap berbentuk lurus dan terpisah dari sistem sirkulasi.
  5. Seta sedikit, tidak berbentuk berkas, tunggal dan anggotanya membentuk rangkaian tertentu.
  6. Parapodium sudah tereduksi atau hilang.
  7. Rongga tubuh luas dan dipisahkan oleh septium melintang.
  8. Sistem peredaran darah tidak berhubungan dengan rongga tubuh.
  9. Susunan saraf terpisah dari epidermis dan terdapat di bagian dalam otot.
  10. Seperti halnya Polychaeta, organ eksresi Oligochaeta merupakan metanefridium yang tersusun segmental sepanjang tubuh.
  11. Oligochaeta umumnya mempunyai daya regenerasi jika tubuhnya terpotong.

Klasifikasi Oligochaeta

Daman taksonomi hewan, Klasifikasi Oligochaeta di bagi ke dalam 4 ordo yaitu :

  1. Ordo Plesiopora
    Sistem eksresi mikronefrostom. Bukaan gonofor jantan pada segmen langsung di segmen yang mengandung testis. Spermateka jika ada berada di belakang segmen genital (testikular) atau berada proksimal. Contohnya : Nais, Chaetogaster, Aelosoma dan Tubifex.
  2. Ordo Prosotheca
    Sistem eksresi mikronefrostom. Bukaan gonofor jantan pada segmen langsung di belakang segmen yang mengandung testis. Spermateka letaknya anterior terhadap segmen genital. Contohnya : Enchytraeus dan Lumbricillus.
  3. Ordo Prospora
    Sistem eksresi mesonefrostom. Bukaan gonofor jantan pada segmen testikular, bila ada dua segmen testikular maka bukaan berada pada segmen yang mengandung pasangan posterior testis. Spermateka berada di segmen genital. Contohnya Lumbriculus dan Branchiobdella.
  4. Ordo Opithopora
    Sisem ekskresi meganefrostom. Bukaan  gonofor jantan minimal terletak satu segmen di belakang pasangan testis terakhir. Letak Spermateka tidak tetap. Contohnya Lumbricus terestris, Glossoscolex, Pheretima dan Eisenia.

Perilaku

Kebanyakan cacing Oligochaeta hidup di air tawar atau di darat. Pheretima (cacing tanah) hidup terestrial di dalam tanah lembap yang tidak terlalu asam, tetapi banyak mengandung materi organik. Hewan ini bersifat nokturnal, pada siang hari bersembunyi di dalam liang yang kadangkala mencapai sedalam 2 meter. Pergerakan cacing Oligochaeta dapat terjadi akibat koordinasi otot memanjang dan melingkar. Walaupun sukar membedakan antara parasitisme dengan komensalisme diketahui ada beberapa spesies Oligochaeta yang bersifat parasit pada ikan, kodok, udag atau cacing Oligochaeta lain. Contoh Oligochaeta yang bersifat parasit adalah Ichthyotomus sanguinarius yang merupakan parasit pada sirip belut, Myrus vulgaris yang merupakan parasit pada ikan, Friderica parasitica yang merupakan parasit pada Oligochaeta lain dan Dero floridana diketahui sebagai parasit di dalam saluran ureter kodok.

Sistem Pencernaan Oligochaeta

Saluran pencernaan cacing Oligochaeta lurus dan sederhana terdiri atas mulut pada segmen pertama, faring, kerongkongan, lambung yang merupakan pelebaran dari kerongkongan, perut, usus dan anus pada segmen terakhir. Usus mengeluarkan enzim yang akan mencerna makanan menjadi karbohidrat, lemak dan protein. Makanan yang tercerna akan diserap dinding usus sedangkan sisanya akan dikeluarkan melalui anus. Oligochaeta memakan materi organik dari sisa organisme mati, terutama tumbuhan. Materi organik juga dapat diperoleh dari dalam tanah pada waktu hewan itu menggali. Pheretima (cacing tanah) selain memakan serpihan tumbuhan juga hewan yang telah mati. Selain itu cacing Oligochaeta juga meamgnsa organisme berukuran kecil. Beberapa spesies yang bersifat parasit menghisap darah inangnya.

Respirasi, Sirkulasi dan Ekskresi

Oligochaeta jarang memiliki insang (kecuali yang akuatik), pernapasan umumnya dilakukan melalui permukaan tubuhnya. SIstem sirkulasi melalui pembuluh (tertutup), mirip dengan sistem sirkulasi pada Polychaeta. Darah dapat mengalir karena dipoma oleh 5 pasang jantung yang melingkar di kerongkongan. Kelima pasang jantung berhubungan dengan saluran darah punggung dan saluran darah perut. Darah dari jantung dipompa ke saluran darah perut untuk dikirim ke bagian-bagian tubuh dan kembali masuk ke jantung melalui saluran darah punggung. Oligochaeta memiliki darah berupa cairan plasma yang berisi leukosit dan eritrosit yang mengandung hemoglobin. Fungsi darah terutama untuk mengangkut sari makanan, oksigen yang diambil dari permukaan tubuh dan sisa-sisa metabolisme.

Reproduksi Oligochaeta

Oligochaeta mempunyai struktur reproduksi yang khas, yaitu klitelum (clitellum). Jumlah segmen yang membentuk klitelum dan letak klitelum tergantung spesiesnya, yaitu ada yang 2, 6 atau 7, dan bahkan ada yang sampai 60 segmen. Oligochaeta bersifat hermaprodit, mempunyai sepasang atau lebih testis dan ovarium dengan saluran reproduksi yang khas. Perkawinan melalui kopulasi, pemindahan sperma berlangsung resiprokal. Fertilisasi dan pembentukan individu baru terjadi dalam kokon (cocoon) yang dihasilkan oleh klitelum. Perkembangan embrio menjadi dewasa tanpa melalui stadium larva dan tanpa melalui metamorfosis.

Pheretima (cacing tanah) dapat melakukan embuahan silang dengan cara saling bertukar sperma dalam massa lendir yang dihasilkan klitelum. Setelah pertukaran sperma tidak langsung terjadi pembuahan. Bila telur sudah masak, klitelum mengeluarkan lendir yang akan menyelubungi segmen tubuh dimana terdapat sel-sel kelamin dan telur dikeluarkan dalam kantung lendir bersama sperma. Sel-sel telur akan dibuahi dalam medium lendir. Cincin lendir akan terlepas melalui segmen muka, dengan tetap melindungi telur-telur yang telah dibuahi dengan membentuk kokon. Kokon yang berisi beberapa telur akan dilepaskan dalam tanah.