Ubur-ubur atau dalam bahasa latin Aurelia aurita merupakan salah satu spesies dari Filum Coelenterata dan Kelas Scyphozoa yang dalam daur hidup ubur-ubur ini mempunyai 2 fase kehidupan satu adalah medusa (hidup bebas) dan satunya polip (menempel pada substrat).
Table of Contents
Ciri Ciri Ubur-Ubur
Secara singkat ciri ciri ubur-ubur adalah sebagai berikut :
- Bersifat soliter, bermetagenesis (mengalami pergiliran keturunan) antara fase polip dan fase medusa (fase medusa lebih menonjol, fase polip mengalami reduksi atau jarang sekali ditemukan).
- Bentuknya seperti payung yang tidak begitu cembung, transparan, berdiameter berkisar 7,5 – 30 cm.
- Dari tengah tengah permukaan tubuh sebelah bawah (permukaan oral atau permukaan sub umbrella) terdapat kerongkongan yang menggantung ke bawah yang disebut manubrium.
- Di ujung distal manibrium terdapat lubang mulut. Setiap sisi atau sudut mulut dilengkap dengan tangan mulut (4 buah). Rongga mulut bersambungan dengan manubrium dan bermuara ke dalam rongga perut, yang terdiri atas sebuah rongga sentral dan 4 buah kantung gastrik.
- Masing masing kantung gastrik dilengkapi tentakel internal endodermal lengkap dengan nematokistnya yang dapat digunakan untuk melumpuhkan mangsa. Dari kantung gastrik akan menjulur saluran mesoglea untuk berhubungan dengan saluran cincin yang ada di bagian tepi ubur-ubur.
Organ Gerak Ubur-Ubur
Banyak orang mengira bahwa organ gerak ubur-ubur adalah tentakelnya. Hal tersebut dikarenakan diseluruh tubuhnya hanya bagian tentakel lah yang terlihat keluar dari tubuhnya. Tetapi benarkan demikian?
Fungsi Tentakel
Di sekolah – sekolah sering diajarkan bahwa tentakel digunakan sebagai alat gerak ubur-ubur. Ternyata, pemahaman tersebut keliru dan tentakel tidak ada kaitannya dengan bagaimana hewan ini bergerak. Fungsi tentakel adalah untuk menangkap makanan dan sebagai alat pertahanan diri. Untuk menangkap makanan, pertama-tama makanan yang berupa alga ataupun zooplankton yang melekat di bawah tubuhnya disapu oleh flagel. Kemudian, nematosis yang ada di tantakel akan menangkapnya baru kemudian dimasukkan ke dalam mulut. Sedangkan sebagai alat alat pertahanan diri, di dalam tentakel terdapat knidoblast yang dapat menyengat predator dari hewan ini. Tak jarang manusia yang sedang berenang di pantai tersengat oleh ubur-ubur.
Tentakel tidak mempunyai struktur yang memungkinkannya digunakan untuk mengerakan badan. Hal tersebut dikarenakan disana tidak terdapat otot – otot yang wajib dimiliki oleh sebuah organ gerak. Selain itu, jika kita amati gerakan dari ubur-ubur maka kita akan melihat bahwa tentakelnya tersebut hanya melambai lambai saja di air dan tidak ada tanda-tanda pergerakan ubur-ubur dikarenakan oleh organ tersebut. Jadi kalau ada yang mengatakan bahwa tentakel yang ada pada ubur-ubur berfungsi untuk bergerak, ia masih harus banyak membaca buku dan artikel ilmiah lagi.
Organ Gerak Ubur-Ubur yang Sebenarnya
Ubur-ubur merupakan spesies dari kelas Scyphozoa, seperti anggota lain dari kelas ini ubur-ubur merupakan perenang aktif. Untuk melakukan hal tersebut, mereka menggunakan sel – sel otot yang ada di dalam lapisan mesoglea. Mesoglea ini meruupakan sebuah lapisan yang berada di antara endoterm (lapisan gastrodermis) dan eksoterm (lapisan epidermis).
Fungsi dari organ gerak ini adalah melakukan kontraksi dan relaksasi, jika otot – otot ini melakukan kontraksi maka akan terjadi penurunan volume di rongga tubuhnya sehingga menyebabkan air di dalam tubuh ubur-ubur tertekan keluar yang menyebabkan tubuhnya akan bergerak ke atas. Setelah itu, otot akan melakukan relaksasi sehingga tubuh ubur-ubur akan kembali normal sehingga air akan kembali masuk ke dalam tubuh. Kontraksi dan relaksasi otot yang silih berganti ini menyebabkannya dapat bergerak, sehingga kita ketahui bahwa organ gerak ubur-ubur yang sebenarnya adalah mesoglea.
Sistem Pencernaan Makanan
Sistem pencernaan makanan ubur-ubur terdiri atas pencernaan ekstrasel dan intrasel. Pada pencernaan ekstrasel, zooplankton yang telah melekat atau terkumpul di bawah tubuh akan disapu oleh flagel yang selanjutnya akan ditangkap oleh tangan mulut untuk di masukkan ke dalam mulut. Bulu bulu getar yang menghiasi tangan mulut cukup selektif dalam hal memilih makanan. Bahan makanan kemudian masuk ke dalam rongga gastrovaskuler melalui manubrium.
Di dalam rongga gastrovaskuler makanan yang belum mati akan dilumpuhkan oleh nematokist, selanjutnya makanan dicerna dengan bantuan enzim yang dihasilkan oleh sel sel kelenjar. Pada pencernaan intrasel, zat zat makanan yang belum berubah bentuk menjadi molekul molekul sederhana akan dicerna lebih lanjut di dalam vakuloa makanan.
Sistem Pernafasan dan Ekskresi
Sistem pernafasan dan ekskresi ubur-ubur dilakukan secara langsung melalui seluruh permukaan tubuh secara difusi – osmosis.
Sistem Syaraf
Susunan syaraf yang dimiliki hewan ini terdiri atas :
- Jaringan syaraf utama
- Jaringan syaraf difus
- Delapan buah ganglia rhopalia
Alat Indera
Alat indera ubur-ubur terdiri atas :
- Tentakulokist / rhopalia, berfungsi untuk indera keseimbangan dan mengontrol ritme gerak mengembangkempiskannya badan payung pada waktu berenang.
- Oseli, berfungsi untuk membedakan gelap dan terang.
- Celah olfaktorius, berfungsi sebagai alat pembau untuk menyeleksi bahan bahan makanan.
Daur Hidup Ubur-Ubur
Daur hidup ubur-ubur dapat anda lihat di gambar diatas, dimulai dari fase medusa dimana medusa jantan dan betina akan melakukan perkawinan dan terjadi proses fertilisasi di dalam rongga enteron betina. Zigot yang merupakan hasil peleburan antara ovum dengan spermatozoid selanjutnya akan dikeluarkan dari dalam tubuh betina melalui mulutnya dan berkembang menjadi larva berambut getar (planula).
Dengan rambut getarnya, planula ini akan mengembara kemudian mengikatkan diri pada suatu substrat di dasar laut, pada saat itu rambut rambut getarnya lepas dan tumbuh menjadi polip baru yang disebut skipistoma. Bila telah mencapai ukuran sekitar 12 mm, skipistoma mengalami strobilasi (membelah secara trasversal sehingga terbentuk setumpukan ruas ruas yang masing masing berbentuk seperti cakram). Selanjutnya ruas ruas strobila (ephyra) yang telah tua, yatu yang terletak di bagian ujung strobila meleaskan diri dan berenang renang bebas untuk hidup mandiri menjadi ubur-ubur / medusa muda dan selanjutnya menjadi dewasa.