Perbedaan Daur Hidup Kupu-Kupu dan Belalang

perbedaan daur hidup kupu-kupu dan belalangPerbedaan daur hidup kupu-kupu dan belalang dapat terlihat jelas pada bagian metamorfosis yang mereka miliki. Belalang merupakan serangga yang bermetamorfosis tidak sempurna, dimana dari fase nimfa akan tumbuh langsung menjadi serangga dewasa. Kupu-kupu sendiri merupakan serangga yang bermetamorfosis sempurna, dari fase larva ia akan tumbuh menjadi pupa terlebih dahulu barulah kemudian menjadi serangga dewasa.

Belalang dan kupu-kupu merupakan dua jenis serangga yang mudah ditemukan di sekitar kita. Keduanya memiliki peranan berbeda bagi kehidupan manusia, kupu-kupu lebih berperan positif sebagai salah satu serangga yang membantu penyerbukan. Belalang sendiri merupakan hama pertanian penting yang seringkali merusak lahan pertanian secara meluas. Mengetahui daur hidup sebuah serangga merupakan sebuah hal penting khususnya dalam bidang pertanian. Dengan mengetahuinya maka kita dapat lebih bisa menangani bagaimana cara mengendalikan populasi suatu serangga hama.

3 Perbedaan Daur Hidup Kupu-Kupu dan Belalang

Paling tidak ada 3 hal yang menjadi perbedaan daur hidup kupu-kupu dan belalang, yaitu adalah sebagai berikut :

  1. Ada tidaknya fase pupa
    Pada daur hidup kupu-kupu terdapat fase pupa yang menjadi fase perantara antar fase larva untuk menjadi dewasa, sedangkan pada belalang fase tersebut tidak ditemukan.
  2. Morfologi anakan dan dewasa
    Pada kupu-kupu bentuk morfologi ketika masih anak-anak (larva) sangat berbeda dibandingkan ketika sudah dewasa (kupu-kupu), sedangkan pada belalang perbedaan antara fase anakan (nimfa) dengan serangga dewasa tidak terlalu signifikan.
  3. Makanan ketika anakan dan dewasa
    Fase anakan dan dewasa kupu-kupu memiliki jenis makanan yang berbeda, ketika mereka masih berupa larva makanannya adalah dedaunan sedangkan setelah tumbuh menjadi kupu-kupu dewasa makanannya tidak lagi dedaunan tetapi nektar. Hal yang berbeda terjadi pada belalang yang dari kecil hingga besar makanannya adalah dedaunan.

Agar lebih memahami tentang perbedaan daur hidup kupu-kupu dan belalang maka ada baiknya kita membahas daur hidup masing-masing serangga tersebut secara detail di bawah ini.

Daur Hidup Belalang

Belalang merupakan serangga herbivora yang banyak ditemukan ketika memasuki musim gugur (subtropis) dan pertengahan musim kemarau (tropis). Hal itu dikarenakan telur serangga ini hanya akan menetas ketika suhu udara lingkungannya sudah hangat. Dalam daur hidup belalang, ia mengalami tiga stadium yaitu telur, nimfa dan serangga dewasa. Bentuk fase nimfa dan serangga dewasa tidaklah mengalami perbedaan yang signifikan, selain berbeda ukuran ada tidaknya sayap menjadi tanda seekor belalang sudah memasuki fase dewasa atau belum.

Dalam satu daur hidup belalang, dibutuhkan waktu sekitar dua bulan dari fase telur menjadi serangga dewasa. Di Indonesia serangga ini akan bertelur di dalam tanah pada awal musim kemarau. Telur tersebut dimasukkan dengan kedalam sekitar 3 hingga 5 cm, menggunakan ovipositornya. Selain mengeluarkan telur, induk belalang juga akan mengekskresikan sebuah zat pelindung semi padat dan lengket yang bentuknya mirip kacang polong.

Zat pelindung ini selain berfungsi melindungi telur dari gangguan, juga sebagai wadah telur tersebut. Dalam sebuah wadah telur ini biasanya berisi sekitar 15 hingga 150 butir telur belalang, tergantung dari spesiesnya. Dalam sekali berkembang biak, biasanya belalang akan menghasilkan sekitar 25 wadah telur yang disimpan dalam tempat yang berbeda-beda. Sepasang belalang dapat menghasilkan ribuan telur dalam sekali berkembang biak, sehingga wajar saja jika tidak dikendalikan dengan baik populasi belalang ketika pertengahan musim kemarau bisa sangat besar.

Setelah keluar dari telur, anakan belalang memasuki stadium nimfa yang memiliki bentuk mirip dengan serangga dewasa. Dalam stadium ini, nimfa akan mengalami lima instar sebelum sepenuhnya menjadi serangga dewasa. Di antara tiap instar ini, nimfa akan mengalami molting yaitu proses pergantian kulit luar (kutikula) dan pertumbuhan sayap secara bertahap. Setelah melakukan lima kali molting maka belalang telah memiliki sayap yang tumbuh dengan sempurna, sekaligus menjadi penanda bahwa ia telah memasuki stadium serangga dewasa.

Setelah sekitar satu bulan menjadi serangga dewasa, belalang akan mulai mencari pasangannya dan melakukan perkembangbiakan. Setelah melalui proses perkawinan,serangga betina akan menghasilkan telur dan memasukkannya di dalam tanah. Biasanya belalang dewasa dapat hidup di alam liar hingga mencapai dua bulan.

Daur Hidup Kupu-Kupu

Serangga ini memulai daur hidupnya dari fase telur, serangga dewasa akan menaruh telur di berbagai macam substrat tergantung dari spesiesnya. Biasanya telur ini ditaruh di tempat yang terdapat makanan untuk fase larvanya. Ada kupu-kupu yang menaruh telurnya di dalam buah, tunas tumbuhan maupun pada ujung daun.

Telur kupu-kupu akan menetas sekitar 3-5 hari dan akan memasuki fase larva (ulat). Ulat akan memakan makanan di sekitar tempat menetasnya, setelah habis maka ulat akan pergi untuk mencari makanan lain. Saat memasuki fase larva ini, ulat pekerjanya hanya memakan untuk bisa tumbuh dengan cepat. Seperti yang terjadi pada daur hidup belalang, selama fase larva ini ulatjuga akan mengalami molting, yaitu sebanyak 5-6 kali.

Setelah tubuhnya tumbuh cukup besar dan sudah mengalami 5-6 kali molting, ulat akan berubah memasuki fase pupa. Ulat akan mengeluarkan kelenjar liurnya untuk menghasilkan kepompong yang menutupi seluruh tubuhnya. Di dalam kepompong ini tubuh ulat akan berubah menjadi kupu-kupu, yang merupakan bentuk dewasa dari serangga ini. Ketika baru keluar dari kepompongnya, sayap kupu-kupu biasanya masih berukuran kecil dan basah. Cairan yang membasahi sayap ini ternyata memiliki fungsi untuk merangsang pembesaran sayap, sehingga dalam beberapa jam saja, sayap tersebut akan membesar hingga berukuran sempurna.

Setelah memasuki fase dewasa, kupu-kupu akan mengganti makanannya menjadi nektar bunga. Setelah mengalami pematangan organ kelamin, kupu-kupu akan melakukan kopulasi bersama pasangannya sehingga akan menghasilkan telur. Telur kemudian berkembang kembali menjadi serangga dewasa dan terciptalah keberlangsungan daur hidup dari kupu-kupu.

Itulah perbedaan daur hidup kupu-kupu dan belalang, semoga penjelasan sederhana saya ini dapat menambah informasi yang anda butuhkan.