Modifikasi Daun

Modifikasi daun

Daun merupakan sebuah organ yang dimiliki tanaman dan berfungsi sebagai tempat fotosintesis untuk menghasilkan zat makan. Akan tetapi ternyata ada juga daun yang mengalami modifikasi, dimana terjadi perubahan bentuk pada daun yang membuatnya mengalami fungsi berbeda. Perubahan bentuk (modifikasi) ini memang tidak hanya terjadi pada daun, akar dan batang tanaman pun ada juga yang mengalami hal serupa.

Jenis Modifikasi Pada Daun Tumbuhan

Modifikasi daun biasanya terjadi dikarenakan pengaruh lingkungan, yang menyebabkan tanaman perlu melakukan adaptasi untuk mempertahankan diri. Kita ambil contoh misalnya tanaman kantong semar yang biasanya hidup di daerah tandus.

Akibat hidup di daerah yang tandus, kantong semar mengalami kekurangan zat hara khususnya nitrogen. Agar tetap bisa bertahan hidup maka kantong semar merubah beberapa daunnya sebagai tempat menangkap serangga untuk dijadikan tambahan pasokan nitrogen. Dengan bantuan daun yang telah mengalami modifikasi tersebut maka kantong semar bisa mencukupi kebutuhan unsur hara mereka.

Selain perubahan yang terjadi pada kantong semar diatas, jenis Modifikasi daun yang terjadi pada tumbuhan diantaranya adalah sebagai berikut.

  1. Umbi lapis (bulbus), merupakan pelepah daun yang beralih fungsi untuk menyimpan cadangan makanan. Batang pada tumbuhan yang membentuk umbi lapis sangat kecil disebut subang atau cakram, misalnya batang bawang merah. Umbi lapis memiliki bagian antara lain cakram, sisik dan kuncup. Kuncup dibedakan menjadi kuncup pokok yang merupakan kuncup ujung dan kuncup samping atau siung yang disebut juga anak umbi lapis.
    Terdapat dua macam umbi lapis berdasarkan sifat sisiknya, yaitu :
    – Umbi lapis yang tersusun berlapis lapis (bulbus tunicatus) tersusun dari pelepah daun terluar menyelubungi di dalamnya seperti pada bawang merah
    – Umbi lapis tersusu menyirap (bulbus squamosus), misalnya umbi lapis ada bunga lilia.
  2. Daun penangkap serangga (piala), merupakan helaian daun yang beralih fungsi sebagai alat penangkap serangga. Di dalamnya terdapat penarik serangga, misalnya kelenjar madu, sisa helaian daun dan ujung untuk menutup serangga yang ada di dalamnya secara osmotis, misalnya piala pada kantong semar.
  3. Daun gelembung (utricula), merupakan daun yang termodifikasi pada dua sisi helaiannya dari ibu tulang daun yang dapat otomatis menangkap serangga secara osmotis, misalnya daun gelembung pada rumput gelembung.
  4. Daun kait, modifikasi daun ini terjadi pada ujung aksis daun majemuk yang berfungsi untuk memanjat, misalnya duri kait rotan. Berkat adanya daun kait ini, tanaman rotan bisa merambati pohon yang besar sehingga ia dapat bersaing untuk mendapatkan sinar matahari.
  5. Alat pembelit (cirrus), adalah bagian daun yang berfungsi untuk melilitkan tubuh untuk memanjat, misalnya alat pembelit dari ujung daun tanaman Gloriosa superba dan alat pembelit tangkai daun dari Vitis vinivera.
  6. Daun semu atau filodia (Phyllodia) adalah daun tidak lengkap yang tidak memiliki helaian dan hanya dari tangkai daun yang melebar, misalnya daun semu akasia.
  7. Duri daun (Spina phyllogenum) merupakan duri yang berasal dari daun. Perubahan daun ini menjadi duri biasanya diakibatkan karena lingkungannya yanng panas sehingga untuk mengurangi penguapan yang keluar dari daun maka daunnya akan mereduksi. Biasanya tumbuhan yang daunnya mereduksi ini, bagian batangnya akan berwarna hijau sehingga tempat fotosintesisnya berubah di di batang. Tumbuhan yang mengalami modifikasi seperti ini contohnya adalah kaktus.
  8. Duri daun penumpu (spina stipulogenum), modifikasi dan ini berasal dari daun penumpu sehingga umumnya berjumlah lebih dar satu, misalnya pada seruru.

Itulah ke 8 macam modifikasi daun, semoga artikel ini dapat memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada anda.