Jenis Kura-kura dan Keberadaannya Saat Ini

kura-kura

Kura-kura merupakan jenis reptil yang masuk kedalam ordo Testudinata dan terdapat sekitar 230 spesies yang telah teridentifikasi. Kura-kura mudah dikenali orang karena mempunyai ciri khas dengan adanya rumah dan batok (bony shell) yang keras dan kaku. Ia memiliki kaki empat dan tubuhnya bersisik.

Di zaman purba, terdapat banyak jenis kura-kura darat (tortoise) dari genus Geochelone, Testudo dan lainnya yang tersebar di seluruh dunia. Hanya saja karena adanya perubahan iklim menyebabkan banyak yang mengalami kepunahan sehingga kini kebanyakan hidup di Amerika Utara dan Selatan, Australia dan Afrika. Kepunahan berbagai jenis kura-kura ini terjadi bersamaan dengan waktu kemunculan manusia, diduga bahwa manusia memburunya untuk dijadikan makanan.

Kura-kura terbesar sepanjang masa adalah Archelon ischyros, seekor kura-kura laut yang hidup pada zaman Cretaceous akhir yang diketahui besarnya dapat mencapai hingga 5,6 meter. Sedangkan jenis kura-kura terkecil yang ada di dunia adalah Speckled padloper dari Afrika Selatan. Panjang hewan ini tidak lebih dari 8 cm dengan berat yang hanya sekitar 140 g.

Ciri Khas Kura-Kura

Seperti yang telah saya tulis diatas, batok merupakan ciri khas dari hewan ini. Batok kura-kura terdiri atas dua bagian, yaitu :

  1. Karapas (bagian atas yang menutupi punggung)
  2. Plastron (bagian bawah atau perut)

Setiap bagian batok terdiri atas dua lapis, lapis luar umumnya berupa sisik-sisik besar dan keras serta tersusun seperti genting, sedangkan lapisan bagian dalam berupa lempengan-lempengan tulang yang tersusun rapat seperti tempurung. Lapisan-lapisan inilah yang membedakan kura-kura dengan penyu, dimana penyu pada bagian cangkang lapisan luarnya tidak bersisik dan digantikan lapisan kulit di bagian luar tempurung turangnya.

Jenis Kura-Kura

Sebagai sebuah ordo, Kura-kura memiliki beragam jenis dan ukuran. Biasanya, kura-kura yang hidup di laut (penyu) memiliki ukuran yang lebih besar dibanding kerabatnya di darat dan di air tawar. Beberapa Jenis kura-kura diantaranya adalah sebagai berikut :

Labi-Labi Asia

labi-labi asiaMeskipun kura-kura air tawar umumnya lebih kecil, tetapi ada juga yang memiliki ukuran besar. Salah satunya adalah labi-labi Asia (Pelochelys cantorii) yang memiliki panjang hingga 200 cm. Labi- Labi Asia memiliki wajah yang mirip katak dan merupakan hewan yang habitat alaminya berada di daerah Asia Tenggara.

Mereka merupakan hewan karnivora yang akan menyergap mangsa yang mendekatinya. Makanan labi-labi ini diantaranya krustasea, moluska dan ikan. Sayangnya populasi hewan ini telah sangat sedikit, sehingga IUCN memasukkannya kedalam daftar hewan yang terancam akan kepunahan.

Kura-Kura Raksasa Aldabara

kura-kura raksasa

Kura-Kura Raksasa Aldabara merupakan Jenis kura-kura darat terbesar yang masih bertahan hidup hingga kini. Habitat spesies ini terdapat di daerah Seychelles dan Kepulauan Galapagos. Kura-kura tersebut dapat bertambah besar hingga sepanjang lebih dari 130 cm dan berat sekitar 300 kg.

Hewan ini termasuk salah satu makhluk hidup yang berumur panjang. Ia dapat hidup hingga puluhan tahun, bahkan dalam sebuah catatan sejarah, seekor kura-kura darat dari kepulauan Seychelles tercatat hidup selama 152 tahun (1766-1918).

Chersobius signatus

jenis kura-kura terkecilChersobius signatus merupakan jenis kura-kura terkecil di dunia dan lebih dikenal dengan nama speckled tortoise di negara-negara barat. Panjang tubuh pejantan dewasa hanya sekitar 6-8 cm, sedangkan betinanya sekitar 10 cm. Spesies ini memiliki cangkang berbentuk pipih dengan tepi yang sedikit bergerigi. Cangkangya berwarna oranye kecokelatan dan ditutupi oleh ratusan bintik hitam.

Populasi C. signatus saat ini telah sangat sedikit dan IUCN memasukannya ke dalam kelompok hewan yang rentan mengalami kepunahan. Penyebab anjloknya populasi hewan ini karena berkurangnya habitat secara masif dan adanya perburuan manusia untuk dijadikan hewan peliharaan.

Kura-Kura brazil

kura-kura brazilKura-kura brazil atau dalam nama latinnya disebut Trachemys scripta, merupakan hewan yang sangat populer untuk dijadikan peliharaan. Bahkan jenis kura-kura ini menjadi yang paling banyak dipelihara di Indonesia dan kita akan dengan mudah menemukan orang yang menjualnya di berbagai tempat. Penyebabnya adalah ia dapat dengan mudah beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan sehingga membuatnya tidak mudah mati. Ketika dipelihara dengan baik, kura-kura Brazil dapat bertahan hidup hingga sekitar 20 tahun lamanya.

Kura-Kura Leopard

Stigmochelys pardalisKura-Kura Leopard (Stigmochelys pardalis) merupakan jenis kura-kura berukuran sedang dengan tampilan eksotis yang berasal dari Afrika Timur dan Selatan. Ia merupakan satu-satunya spesies dari genus Stigmochelys yang masih hidup hingga sekarang. Tampilan Kura-Kura Leopard yang menyerupai warna bulu leopard membuat banyak orang yang memeliharanya.

Berbeda dengan kebanyakan kura-kura lain, spesies ini tidak menyukai hidup di daerah yang lembap. Ia justru mudah sakit apabila di taruh di daerah yang lembap. Maklum saja, habitat alami mereka berada di padang rumput Afrika yang kering dan hangat. Bagi anda yang ingin memeliharanya, sebaiknya sediakan tempat yang hangat agar Kura-Kura Leopard bisa hidup dengan baik.

 

Keberadaannya Saat Ini

Sejumlah spesies kura-kura terancam punah. Kehidupannya sering terusik oleh arus wisata dan aktivitas manusia yang merugikan bagi perkembangbiakannya. Seringkali, telur kura-kura dipanen oleh manusia untuk dikonsumsi.

Disamping itu, banyak jenis kura-kura yang ditangkap untuk diperdagangkan sebagai hewan peliharaan dan beberapa jenisnya dapat mencapai harga yang sangat mahal, baik karena keindahan warnanya, keunikannya atau kelangkaannya.

Kebanyakan habitat alami kura-kura seperti sungai, rawa dan hutan telah rusak oleh aktivitas manusia. Faktor lain adalah perkembangan kura-kura sangat lambat dan kebanyakan malah belum diketahui sifat-sifat dan kebiasaannya.

Dari semua bangsa kura-kura, hanya penyu yang telah dilindungi oleh Undang-Undang Republik Indonesia. Banyak pantai peneluran penyu yang telah dimasukkan ke dalam kawasan yang dilindungi, seperti Pantai Sukamade di Jawa Timur dan Pantai Jamursba-Medi di Papua. Walaupun demikian, penangkapan penyu dan pengambilan telurnya masih juga berlangsung secara ilegal dan sulit dihentikan.