Kelabang merupakan salah satu jenis serangga yang sering membuat panik para wanita yang melihatnya. Biasanya jika seorang wanita melihat serangga ini ia akan teriak-teriak ketakutan. Salah satu penyebabnya adalah karena hewan ini memiliki racun yang berada di dekat kepalanya. Walau begitu sebenarnya mayoritas jenis kelabang yang ada di Indonesia tidak berbahaya kok bagi manusia.
Table of Contents
Jenis Kelabang di Indonesia
Di Indonesia terdapat 8 spesies kelabang yang sering dijumpai dan semuanya tidak membahayakan nyawa manusia. Mau tahu apa saja jenis kelabang yang ada di Indonesia? Yuk simak artikel dibawah ini.
1. Kelabang Cokelat
Kelabang cokelat tergolong ke dalam Famili Lithobiidae yang memiliki nama latin Lithobius forticatus. Sesuai dengan namanya, jenis kelabang ini memilik tubuh yang berwarna cokelat. Selain itu, ia memiliki kepala dan badan belakang yang pada setiap ruasnya terdapat sepasang kaki.
Hewan ini banyak ditemukan dibawah bebatuan dan dibawah batang kau yang busuk. Hal itu dikarenakan tempat tersebut terdapat banyak hewan-hewan kecil yang menjadi mangsanya seperti serangga, cacing, moluska dan binatang kecil lainnya.
Kelabang cokelat memiliki panjang tubuh 18-30 mm dengan lebar 4 mm. Kelabang ini tidak memiliki garis-garis pada kakinya. Spesies kelabang ini mudah dikenali berdasarkan kebiasaanya berlari saat mendapat gangguan. Sifat in sangat berbeda jika dibandingkan dengan jenis kelabang lainnya.
2. Kelabang Macan
Kelabang macan tergolong ke dalam famili Scolopendridae da memiliki nama latin Scolopendra polymorpha. Jenis kelabang ini memiliki warna tubuh bervariasi, mulai dari cokelat kehitaman sampai merah. Hewan ini bernapas dengan sistem trakea dan memiliki sistem saraf tangga tali.
Hewan ini disebut kelabang macan karena memiliki satu buah garis belang hitam pada setiap ruas tubuhnya. Ia memiliki antena yang terdiri atas 7 atau lebih ruas halus. Pada umumnya, jenis kelabang ini memangsa hewan-hewan lain di sekitar habitatnya, seperti cacing dan serangga.
Tempat hidup kelabang macan adalah di sekitar padang rumput kering, hutan dan gunung. Ia biasanya menempati lubang di bawah bebatuan, di bawah tanah dan di dalam batang kayu yang membusuk.
3. Kelabang Raksasa
Hewan yang memiliki nama latin Scolopendra gigantea ini tergolong ke dalam famili Sclopendridae. Hewan ini memiliki tubuh yang berwarna merah. Tubuhnya terdiri atas kepala dan badan belakang yang beruas-ruas. Pada setiap ruas tubuhnya terdapat sepasang kaki. Jenis kelabang ini juga dikenal dengan nama Peruvian giant yellowleg centipede.
Kelapang raksasa biasa hidup di darat, misalnya dibawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembap lainnya. Di habitatnya itu ia akan memburu kadal, burung, tikus kecil dan kelelawar. Ia juga seringkali memangsa laba-laba tarantula, walau begitu terkadang justru kelabang raksasa yang menjadi mangsanya.
Kelabang raksasa merupakan jenis kelabang terbesar dengan ukuran panjang antara 26 – 30 cm. Tubuhnya terdiri atas 21 sampai 23 ruas dan tiap ruas memiliki sepasang kaki yang berwarna kuning. Kaki-kaki ini disesuaikan untuk melakukan gerakan jalan yang cepat. Racun dari spesies kelabang ini walaupun tidak membahayakan nyawa manusia tetapi dapat menyebabkan demam tinggi. Racunnya dapat bereaksi hanya melalui kontak dengan kulit.
4. Scolopendra subspinipes
Jenis kelabang ini memiliki 21 buah ruas tubuh dan setiap ruas memiliki sepasang kaki, kecuali 1 ruas dibeakang kepala dan 2 ruas terakhir. Hewan ini panjangnya dapat mencapai panjang 19 cm atau lebih. Warna tubuhnya berwarna cokelat kemerahan. S. subspinpes bernafas dengan sistem trakea dan memiliki sistem saraf tangga tali.
Habitat alaminya tersebar di daerah tropis dan subtropis, sering ditemukan di dalam dan permukaan tanah, terutama di daerah yang banyak mengandung sisa-sisa tumbuhan.
5. Scolopendra trimaculata
Jenis kelabang ini tubuhnya cukup bervariasi ada yang berwarna merah, biru, kuning, abu-abu dan hitam. Tubuhnya beruas-ruas dengan tiga ruas tubuh bagian depan masing-masing memiliki sepasang kaki, sedangkan sisanya masing-masing memiliki dua pasang kaki.
Ia banyak ditemukan di tempat lembap dan basah, seperti di bawah bebatuan, batang pohon yang rapuh dan tumpukan daun-daun yang membusuk. Berbeda dengan jenis kelabang lainnya, ia merupakan herbivora yang memakan sisa tanaman yang telah membusuk dan ada pula kelabang yang memakan bagian tumbuhan hidup.
Ciri khusus Scolopendra trimaculata memiliki 47 sampai 375 pasang kaki dan ruas tubuh 25 hingga 189 buah. Ukuran kelabang ini bervariasi, yaitu 3 sampai 270 mm. Pada umumnya, semakin terang warna tubuhnya maka semakin banyak racun yang dibawanya.
6. Scutigera coleoptrata
Jenis kelabang ini tergolong dalam famili Scutigeridae. Ia memiliki tubuh berwarna abu-ab kekuningan dan beruas-ruas, tetapi tidak memiliki dada. Spesies ini memiliki sistem peredaran darah terbuka.
Scutigera coleoptrata banyak ditemukan di lingkungan yang dingin dan lembap seperti dibawah bebatuan, batang kayu yang busuk dan sisa-sisa tumbuhan (kombos). Jenis kelabang ini sering ditemukan di dalam rumah pada ruangan yang lembap pada saat musim dingin. Hal itulah yang menyebabkannya dijuluki dengan nama House centipede.
Jenis kelabang ini memiliki panjang tubuh antara 25 mm sampai 50 mm. Jumlah kakinya sekitar 15 pasang melekat pada tubuh yang kokoh. Dengan ditunjang oleh kaki-kaki ini, ia mampu berlari dengan kecepatan 1,5 km/jam. Pada tubuhnya terdapat tiga buah garis hitam memanjang. Secara sepintas, sulit untuk membedakan bagian depan dan belakangnya, sebab antenannya hampir menyerupai bagian kaki.
7. Scutigerella immaculata
Serangga ini tergolong ke dalam famili scutigerellidae. Bentuk tubuhnya lebih kecil jika dibandingkan dengan spesies kelabang lainnya. Kelabang dewasa memiliki 12 pasang kaki dengan bentuk tubuh yang kecil, berukuran panjang 2 sampai 10 mm. Tubuhnya terbagi 2, yaitu kepala dan badan belakang (15-24 ruas). Scutigerella immaculata tidak memiliki mata dan pigmen, namun memiliki antena.
Alat perkembangbiakannya terdapat pada ruas tubuh keempat, tetai pasangan jantan dan betina tidak melakukan kontak. Kelabang jantan meninggalkan sekitar 150 sampai 450 benih pada sebuah tangkai kecil. Kemudian, kelabang betina mengambil benih ini dengan mulutnya yang dilengkapi kantung khusus. Pada akhirnya, si betina akan bertelur dan mengeraminya.
Jenis kelabang ini hidup di tempat yang lembap dan gelap, serta di tempat yang banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk. Karena seringnya ditemukan di taman, hewan ini dikenal juga dengan nama Garden symphylid.
8. Archispirostreptus gigas
Archispirostreptus gigas tergolong ke dalam famili Spirostreptidae. Hewan ini merupakan salah satu jenis kelabang. Kelabang ini memiliki tubuh berwarna hitam berbentuk silindris dan beruas-ruas. Ia banyak dijadikan sebagai hewan peliharaan karena bentuk tubuhnya yag unik serta rangka luar yang erwarna hitam mengkilat.
Archispirostreptus gigas hidup di daerah tropis dan subtropis. Ia dapat hidup pada batang pohon yang busuk serta tempat yang lembab. Di habitatnya ia akan menguraikan daun-daun serta memakan humus untuk memenuhi kebutuhannya.
Kelabang dewasa dapat memiliki panjang sekitar 28 cm. Warna tubuhnya hitam dan biasanya menghindari cahaya. Ia dapat hidup selama kurang lebih 7 sampai 10 tahun. Hewan ini termasuk ke dalam salah satu kelabang berukuran besar. Saat mereka terancam, mereka akan melakukan dua metode pertahanan diri. Pertama-tama mereka akan melingkarkan tubuhnya membentuk spiral yang terlindung oleh rangka luar yang keras dan kemudian akan menyekresikan cairan yang menimbulkan iritiasi dari pori-pori tubuhnya. Cairan sekresi tersebut berbahaya bagi manusia jika terkena mata atau tertelan ke dalam mulut.
Cara Mengusir Kelabang
Walaupun tidak memiliki racun yang membahayakan manusia, tetapi tetap saja tergigit oleh hewan ini rasanya sakit luar biasa. Selain sakit, biasanya lokasi gigitan kelabang akan menjadi bengkak dan terkadang manusia yang tergigit akan mengalami demam tinggi. Beberapa benda di sekitar kita dapat digunakan untuk mengusir kelabang dari rumah. Diantaranya adalah menggunakan daun pandan, daun yang memiliki aroma yang wangi ini ternyata tidak disukai oleh hewan satu ini. Kelabang akan menjadi enggan mendekati daerah yang tercium aroma pandan. Selain menggunakan daun pandan anda juga bisa menggunakan kapur barus dan kapur pengusir serangga, keduanya juga telah terbukti secara ampuh dapat mencegah datangnya hewan ini ke rumah anda.
Jika sampai telah terlanjur masuk ke dalam rumah, anda bisa menyemprotkan obat semprot nyamuk untuk mematikan hewan ini. Anda bisa juga menangkapnya secara langsung menggunakan toples tetapi berhati-hatilah ketika menangkapnya dan jangan sampai tergigit. Bahan dapur pun bisa digunakan untuk membunuh hewan ini, diantarnaya adalah campuran cabe rawit dan merica. Keduanya dapat mengakibatkan tubuh hewan ini menjadi iritasi sehingga akan merasakan sakit luar biasa kemudian mati. Efek campuran cabe rawit dan merica kepada kelabang mirip seperti garam yang diberikan kepada lintah dan siput.