Ciri Ciri Burung Lovebird Berkualitas

burung lovebird berkualitasKetika anda ingin memelihara burung lovebird, tentunya anda mempersiapkan hal yang berkaitan dengan pemeliharaan secara baik. Satu hal yang perlu anda lakukan adalah dengan membeli burung lovebird yang berkualitas. Anda perlu mempunyai pengetahuan mengenai ciri ciri burung lovebird yang berkualitas. Dengan pengetahuan tersebut diharapkan anda tidak kecewa karena mendapatkan burung yang tidak sesuai dengan ekspektasi anda.

Persiapan dalam Membeli Burung

Membeli burung untuk anda pelihara ataupun sebagai indukan ternak tidaklah mudah, perlu persiapan yang baik. Apalagi bagi anda yang baru memulai memelihara jenis burung lovebird dan minim akan pengalaman. Anda disarankan untuk gabung dengan komunitas burung kicau yang ada di daerah anda. Ini merupakan hal penting untuk bisa lebih mendalam mengetahui lokasi penangkaran yang biasanya menjual burung berkualitas.

Bergabung dengan komunitas juga membuat anda mengetahui harga pasaran sebuah burung. Jangan malu untuk bertanya kepada penghobi lain di dalam komunitas yang telah mempunyai banyak pengalaman. Anda jangan sampai tertipu ketika mendapatkan burung yang kualitasnya tidak sesuai dari harga belinya. Banyak juga para pedagang nakal yang menjual burung dagangannya dengan harga tinggi, ketika ia mengetahui bahwa calon pembelinya masih pemula. Ingat, burung lovebird yang berharga mahal belum tentu memiliki kualitas yang sesuai dengan harganya.

Ciri Ciri Burung Lovebird Berkualitas

Ada beberapa ciri yang bisa kita jadikan patokan untuk menentukan kualitas burung lovebird. Berikut ini adalah ciri ciri burung lovebird berkualitas yang bisa anda gunakan untuk menentukan kualitas burung yang akan anda beli.

Bentuk paruh

Menurut ahli biologi alumni UGM, Adi Nugroho, bentuk paruh bisa dijadikan patokan utama untuk menentukan kualitas burung lovebird. Ciri Ciri paruh burung lovebird yang berkualitas adalah bagian pangkalnya lebar, paruhnya tebal, besar (kokoh) dan panjang. Burung yang memiliki bentuk paruh demikian biasanya dapat berkicau dengan lebih baik dibandingkan dengan yang berparuh kecil.

Jangan sampai anda membeli burung yang bagian paruhnya terlihat rapuh, apalagi terlihat adanya cacat di paruhnya. Biasanya burung yang memiliki paruh demikian akan susah untuk berkicau dengan baik. Hal ini wajar karena bagian paruh menjadi organ utama burung agar bisa mengeluarkan kicauan.

Kepala yang besar

Ciri lovebird berkualitas selanjutnya adalah memiliki kepala yang besar. Biasanya burung yang memiliki ukuran kepala besar ini mempunyai mental tempur yang baik. Mental tempur yang baik tentunya sangat penting bagi anda yang ingin mengikutkan burung peliharaan anda ke perlombaan.

Postur badan yang serasi

Terlepas dari ukuran kepalanya yang besar, lovebird yang berkualitas biasanya mempunyai postur badan yang serasi antara leher, badan, ekor dan kakinya. Kalau bisa, pilihlah burung yang memiliki dada relatif lebar dibandingkan dengan yang seumuran dengannya. Dada yang lebar menandakan burung tersebut mempunyai kapasitas paru yang besar sehingga kuat berkicau lama.

Memiliki cengkraman kaki yang kuat

Apabila seekor burung dapat mencengkeram dengan kuat, itu menandakan bahwa burung tersebut sehat. Biasanya ketika seekor burung sakit, kakinya akan terlihat tidak begitu kuat mencengkeram. Ciri lain dari burung lovebird berkualitas adalah memiliki kaki yang besar dan terlihat kering. Biasanya burung yang memiliki kaki demikian memiliki mental tempur yang baik sehingga bisa bersaing dengan baik ketika dikonteskan. Warna kaki burung lovebird tidak ada pengaruhnya terhadap mental ataupun kualitas yang dimilikinya.

Lincah dan bernafsu makan besar

Burung lovebird yang lincah dan memiliki nafsu makan besar biasanya memiliki mental yang bagus. Kelincahan uga menandakan bahwa burung tersebut sehat, karena biasanya burung akan lesu ketika sedang sakit.

Memang akan cukup sulit mengamati kedua ciri burung lovebird berkualitas diatas, apalagi jika anda membelinya di peternak yang menaruh burung dagangannya secara ombyokan. Saya sendiri kurang menyarankan kepada anda untuk membeli burung yang dijual secara ombyokan karena biasanya kualitasnya kurang bagus.

Alternatifnya adalah ketika anda ingin membeli burung maka bawalah makanan burung lovebird. Cobalah berikan makanan tersebut kepada burung yang ingin anda beli. Apabila burung tersebut memakan dengan lahap, maka anda bisa menjadikannya pertimbangan positif untuk membelinya.

Memiliki leher panjang dan padat

Burung lovebird yang memiliki leher panjang dan padat biasanya mampu mengeluarkan kicauan secara keras dan maksimal. Power kicauan tentunya menjadi sebuah modal bagus bagi lovebird anda untuk bisa menjuarai kontes burung. Maka dari itu, masalah leher yang panjang ini menjadi suatu hal yang perlu anda cermati dengan baik.

Bola mata yang besar dan jernih

Lovebird yang memiliki mata yang jernih menandakan bahwa ia tidak terserang infeksi parasit. Tentunya anda tidak mau bukan membeli burung yang di dalam tubuhnya terdapat parasit ? Selain kejernihan pada bola mata, ukurannya juga perlu menjadi perhatian anda. Burung yang memiliki bola mata yang besar biasanya akan gacor sehingga prospeknya cukup bagus jika diikutkan dalam lomba.

Bulu yang tidak mudah tercabut

Ciri burung lovebird berkualitas ini juga berhubungan tentang masalah kesehatannya. Apabila bulunya mudah rontok, maka itu menjadi suatu pertanda kalau ia sedang sakit atau mengalami kekurangan gizi. Makanya anda sebaiknya memiliki burung yang memiliki bulu halus, rapi dan kuat.

Selain memperhatikan ciri burung lovebird berkualitas diatas, saya menyarankan anda untuk tidak membeli burung yang merupakan hasil tangkapan alam. Burung yang ditangkap dari alam biasanya lebih agresif serta susah untuk dijinakkan dibandingkan burung hasil penangkaran. Tentunya hal ini menyebabkan burung yang merupakan hasil tangkapan alam memerlukan perlakuan khusus. Burung tersebut harus diajari beradaptasi tinggal di lingkungan sangkar yang tentunya sangat berbeda dari habitat alamnya. Oleh karena itu, burung yang merupakan hasil tangkapan alam lebih mudah mengalami stres dan sakit karena kegagalannya beradaptasi.