Jenis Cabe Rawit Unggul

Jenis cabe rawit unggul

Cabe rawit atau dalam nama latinnya disebut dengan Capsicum frutescens merupakan salah satu jenis cabe yang berukuran kecil. Walaupun ukurannya lebih kecil, cabe rawit memiliki rasa yang lebih pedas. Karena tingkat kepedasannya itu, ia sangat populer di negara-negara Asia Tenggara termasuk Indonesia. Bagi sebagian orang Indonesia, makan tidak ada nikmatnya jika tidak ada cabe rawit. Sehingga saat stoknya menipis harga cabe rawit di pasaran bisa melambung drastis.

Meskipun orang Indonesia termasuk yang paling doyan makan makanan pedas, ternyata cabe bukanlah tanaman asli nusantara. Cabe merupakan tanaman yang berasal dari Amerika Latin. Menurut ahli biologi alumni UGM, Adi Nugroho, cabe masuk ke Indonesia diduga karena dibawa oleh orang Portugis dan pedagang Persia.

4 Jenis Cabe Rawit

Secara umum cabe rawit dapat dikelompokkan menjadi 4 jenis, yaitu cabe rawit putih, cabe rawit hijau, cabe rawit kecil dan cabe rawit hias. Akan tetapi di pasaran, orang lebih mengenal dua jenis saja yaitu cabe rawit putih dan hijau. Cabe rawit putih biasanya digunakan untuk membuat sambal, sedangkan cabe rawit hijau biasanya digunakan untuk mendampingi gorengan.

Berikut ini adalah penjelasan singkat dari keempat jenis cabe rawit tersebut.

Cabe rawit putih

Jenis cabe rawit ini memiliki ukuran buah yang paling besar. Buahnya terlihat gemuk dan meruncing pada bagian ujungnya. Buah dari cabe rawit putih memiliki panjang sekitar 4-6 cm dan lebarnya 0,9 – 1,2 cm.

Ketika masih muda, buah cabe rawit putih berwarna putih kekuningan, kemudian semakin bertambahnya umur maka akan semakin kuning. Ketika sudah matang, buahnya akan berwarna oranye kemerahan.

Jenis cabe ini dikenal pula dengan sebutan cabe cengek, cabe domba dan cabe burung di pasaran. Rasa pedas yang dimilikinya tergolong kurang pedas, karena itulah beberapa jenis burung kecil pengicau menyukai memakannya.

Cabe rawit hijau

Jenis cabe rawit ini dikenal juga dengan nama cabe ceplik. Buahnya sebesar cabe rawit putih, tetapi lebih pendek sehingga terlihat lebih gemuk. Buah cabe ini memiliki panjang sekitar 3-4 cm dengan lebar 1-1,2 cm.

Jenis ini memiliki rasa yang cukup pedas, tetapi tidak sepedas cabe rawit kecil. Ketika masih muda, buahnya berwarna hijau tua dan semakin tua akan menjadi semakin merah. Saat matang, warna buahnya terlihat merah dengan sedikit semu oranye.

Cabe rawit kecil

Ini merupakan jenis cabe rawit yang memiliki ukuran paling kecil. Dari segi rasa, jenis ini juga yang memiliki rasa paling pedas. Panjang buahnya hanya sekitar 1-2 cm dengan lebar sekitar 0,5 – 1 cm.

Hampir sama dengan cabe rawit hijau, ketika muda jenis ini memiliki warna hijau tua dan akan semakin merah seiring bertambah umur buahnya. Ciri lain dari buah cabe rawit kecil adalah pada bagian ujungnya terlihat tumpul.

Cabe rawit hias

Jenis cabe rawit ini peruntukannya lebih sebagai tanaman hias. Buahnya menyerupai cabe rawit putih, baik dari segi ukuran, rasa dan warnanya.Walaupun peruntukan utamanya sebagai tanaman hias, anda juga tetap bisa memakan buah dari jenis ini.

Tanaman cabe rawit hias biasanya hanya memiliki ketinggian maksimal 50 cm. Banyak orang yang menanamnya di pot untuk dijadikan hiasan rumah mereka. Penggunaannya sebagai tanaman hias dapat memberikan kesan lain bagi rumah yang ditempatinya.

Varietas Cabe Rawit Unggul di Indonesia

Telah Kita bahas mengenai keempat jenis cabe rawit yang ada di pasaran. Setiap jenis cabe rawit di atas ternyata memiliki varietas unggul yang dikembangkan oleh para ahli pertanian yang ada di tanah air.

Sayangnya, saat ini kebanyakan petani masih menggunakan bibit yang didapatkan dari hasil panen sebelumnya. Hal itu menjadi salah satu yang menyebabkan tingkat produktivitas cabe di Indonesia masih rendah. Penggunaan bibit yang diproduksi sendiri ini juga menyebabkan tanaman rentan terserang hama dan penyakit yang dapat mengakibatkan kegagalan panen.

Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas budidaya cabe rawit adalah dengan menggunakan benih yang berasal dari jenis cabe rawit unggul. Benih unggul ini memiliki beberapa kelebihan diantaranya lebih tahan dari serangan hama, produktivitas yang lebih tinggi dan masa panen yang lebih singkat. Nah, di Indonesia sendiri paling tidak terdapat 5 jenis cabe rawit unggul. Berikut ini saya akan ulas masing-masing darinya beserta kelebihan yang dimiliki.

Cabe Rawit Pelita

Jenis cabe rawit unggul ini sudah banyak digunakan oleh para petani. Wajar saja karena ia telah dirilis sejak cukup lama dan di tahun 2020 ini ia sudah memasuki versi ke 8. Selain itu, benihnya sangat mudah didapatkan, baik itu di toko pertanian yang ada disekitar rumah anda ataupun di marketplace seperti Shopee dan bukalapak. Harganya juga relatif terjangkau, untuk kemasan isi 2250 biji, biasa dijual dengan harga 35 ribu rupiah.

Buah cabe yang dihasilkan berwarna hijau saat muda yang kemudian akan berubah menjadi warna kemerahan saat matang. Ukurannya adalah panjang sekitar 4 cm dengan lebar sekitar 0,7 cm. Beberapa keunggulan varietas Pelita diantaranya ialah dapat di tanam pada lahan pertanian yang ada di dataran rendah maupun tinggi, memiliki rasa yang sangat pedas serta produktivitas cukup tinggi yaitu sekitar 0,6-0,7 kg/tanaman. Selain itu varietas ini juga cukup tahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh bakteri layu dan virus CMV. Waktu panennya juga relatif cepat, dibutuhkan sekitar 80 hari bagi tanaman untuk bisa dipanen pertama kali.

Cabe Rawit Si Gantung

Jika anda ingin menanam cabe secara hidroponik, varietas ini merupakan pilihan yang baik. Hal itu dikarenakan varietas ini dispesialisasikan untuk ditanam di daerah yang banyak terdapat air seperti di areal persawahan atau ditanam secara hidroponik. Buah yang dihasilkan agak gemuk dengan ukuran panjang 4-5 cm dan lebat 1,2 – 1,5 cm. Buahnya ini berwarna putih kehijauan saat muda dan akan berubah menjadi merah tua saat matang. Rasa buahnya tidak usah ditanya lagi, sangat pedas.

Keunggulan dari varietas in diantaranya adalah memiliki waktu panen yang relatif cepat yaitu sekitar 80-90 hari setelah tanam, Produktivitasnya sangat tinggi mencapai 1,5 kg per tanaman dan tahan dari serangan penyakit layu dan antraknosa serta hama trips. Harga benihnya juga relatif ekonomis yaitu sekitar 12-15 ribu rupiah untuk kemasan berisi 350 biji.

Cabe Rawit Bangjo

Jenis cabe unggul ini cocok ditanam pada daerah dataran rendah. Ia diklaim memiliki ketahanan secara alami terhadap bakteri layu dan berbagai virus. Selain itu, varietas ini relatif tahan terhadap kekeringan. Cabe rawit bangjo memiliki buah yang berukuran agak besar dibandingkan jenis cabe rawit lainnya dan berwarna hijau.

Dibalik keunggulannya yang tahan akan berbagai penyakit itu, ia memiliki beberapa kekurangan diantaranya waktu panennya yang agak lama yaitu sekitar 120 hari setelah tanam. Tingkat produktivitasnya juga tidak terlalu baik yaitu sekitar 0,5 – 0,6 kg per tanaman. Walau begitu varietas ini tidak dapat dikesampingkan karena di beberapa daerah yang rentan terhadap serangan penyakit dan persediaan airnya terbatas, varietas ini bisa menjadi solusi.

Cabe Rawit Or Kencana

Merupakan varietas cabe yang dikhususkan untuk ditanam di daerah dataran rendah dengan ketinggian 350-400 meter diatas permukaan laut. Batang tanamannya kokoh dan memiliki banyak cabang. Buahnya berwarna putih kekuningan saat muda dan akan berubah menjadi berwarna merah saat masak. Buahnya berukuran besar dengan panjang mencapai 7 cm dan lebar sekitar 1,3 cm.

Ia memiliki ketahanan terhadap berbagai kondisi air, sehingga dapat ditanam saat musim hujan dan kemarau. Keunggulan lain dari varietas ini ialah memiliki ketahanan terhadap berbagai penyakit. Selain itu, waktu panennya relatif cepat yaitu sekitar 80 hari setelah tanam. Sayangnya, tingkat produktivitasnya agak rendah dibandingkan jenis cabe rawit unggul lain yang saya sajikan disini.

Cabe Rawit Bangkok

Sesuai namanya, ia merupakan jenis cabe rawit unggul yang berasal dari Thailand. Buahnya berwarna hijau tua saat muda dan akan berubah menjadi merah menyala saat telah matang. Batang tanamannya kokoh dan bercabang banyak, dari cabang-cabang ini akan keluar buah dalam jumlah cukup banyak. Tingkat produktivitasnya per tanaman dapat mencapai 1,2 kg. Buahnya berukuran relatif besar yaitu panjang 5-7,5 cm dan lebar 1-1,4 cm. Varietas ini memiliki ketahanan secara alami terhadap penyakit antraknosa.