Akhir-akhir ini berbagai jenis burung kecil pengicau banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Burung kecil dianggap memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan yang berukuran lebih besar. Selain itu, memeliharanya dianggap lebih mudah dan murah. Selain itu memeliharanya tidak membutuhkan tempat yang besar.
Table of Contents
Jenis Burung Kecil Pengicau
Indonesia merupakan sebuah negara tropis yang kaya akan keanekaragaman faunanya, diantaranya jenis burung kecil pengicau. Beberapa jenis burung kecil pengicau yang dapat anda pelihara diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Bayan Raja Australia
Bayan raja australia adalah hewan yang banyak terdapat di Australia bagian timur. Ia termasuk burung yang masuk ke dalam Ordo Psittaciformes dan famili Psittacidae. Nama latin burung ini adalah Alisterus scapularis.
Bayan jantan dewasa penampilannya mencolok dengan kepala, dada dan sebagian tubuh berwarna merah, punggung berwarna biru dan ekor serta sayap berwarna hijau. Paruh bayan raja australia berwarna oranye kemerahan dengan ujung paruh berwarna hitam serta lingkaran mata berwarna kuning. Bayan betina memiliki penampilan yang hampir sama dengan pejantan hanya saja di bagian kepala dan dada burung betina berwarna kuning, paruh bagian atas berwarna hitam dan lingkaran matanya berwarna lebih pucat.
Sesuai dengan namanya bayan raja australia banyak tersebar di australia, terutama di bagian timur. Selain di Australia, jenis burung kecil ini dapat dijumpai juga di Papua. Habitat alami burung bayan berada di daerah dataran tinggi berhutan lebat dan lembap, termasuk di area hutan ekaliptus yang secara langsung berseberangan dengan temperatur hutan hujan dan subtropis. Jenis makanan burung bayan raja australia yaitu buah, biji-bijian, nektar bunga dan beberapa serangga.
2. Berencet Besar
Walaupun dinamai berencet besar, ukuran tubuh burung ini hanya 19 cm. Burung ini termasuk ke dalam Ordo Passeriformes dan Famili Timaliidae. Tubuhnya pendek, gemuk, bulunya berwarna cokelat, ekornya pendek. Bagian atas tubuhnya berwarna cokelat tua, setiap bulu tengah berwarna pucat, tangkai bulu putih pinggiran hitam Bagian bawah tubuh burung ini berwarna keputih-putihan dengan pinggiran abu-abu pada bulu terbangnya.
Bagian sisi lambung, paha dan penutup ekor bawahnya berwarna merah karat dan terdapat kulit pucat tanpa bulu dibelakang matanya. Matanya berwarna cokelat, paruh hitam dan kaki berwarna merah jambu.
Berencet besar merupakan burung kecil pengicau yang sangat aktif. Kicauannya sangat nyaring dan bervariasi. Di habitat alamnya ia hidup di hutan dataran rendah, rotan, salak dan hutan bambu. Burung ini hidup sendiri atau dalam kelompok kecil. Penyebarannya pada daerah dataran rendah dan dataran tinggi hingga ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut. Mereka tinggal dalam sarang yang berbentuk cawan besar pada belukar rotan atau ditempat yang terlindung. Jenis makanan yang biasa dimakan oleh berencet besar adalah berbagai serangga, terutama belalang.
3. Berencet Kerdil
Berencet kerdil merupakan jenis burung yang memiliki ukuran tubuh sangat kecil, tubuhnya hanya berukuran 9 cm. Salah satu keunikan dari burung ini dibandingkan yang lain adalah ia tidak memiliki ekor. Bulunya berwarna cokelat merah karat gelap, tidak memiliki alis. Tubuh bagian bawah warnanya lebih pucat. Ia termasuk burung yang masuk ke dalam Ordo Passeriformes dan Famili Timalidae, nama latinnya Pnoepyga pusilla.
Berencet kerdil dewasa bulunya mempunyai pola sisik-sisik gelap di bagian bawah. Mata berwarna cokelat, paruh hitam dan kaki berwarna merah jambu. Berencet kerdil merupakan burung pemalu dan tidak pernah menonjolkan diri kecuali pada saat ia bersuara. Kicauan burung ini lumayan cukup baik sehingga layak untuk anda pelihara.
4. Bondol Jawa
Bondol jawa adalah sejenis burung kecil pengicau pemakan biji-bijian. Bondol jawa biasa disebut dengan nama pipit bondol, piit bondol atau emprit bondol, nama-nama ini disesuaikan dengan suara yang dihasilkannya.
Dalam taksonomi hewan, bondol jawa dikelompokkan ke dalam Ordo Passeriformes dan Famili Estriididae. Nama latin bondol jawa adalah Lonchura leucogastroides. Ia merupakan burung kecil berukuran hanya sekitar 11 cm dari ujung paruh hingga ekornya. Pada burung dewasa, warna bulu dominan cokelat ta pada punggung, sayap dan sisi atas tubuhnya tanpa coretan. Bagian muka leher dan dada atas berwarna hitam sedangkan dada bagian bawah, perut dan sisi tubuh berwarna putih bersih. Sisi bawah ekor berwarna kecokelatan.
Bondol jawa muda memiliki dada dan perut berwrna cokelat kekuningan kotor. Bondol jawa memiliki mata cokelat, paruh bagian atas berwarna kehitaman, paruh bawah berwarna abu-abu kebiruan serta kaki keabu-abuan. Jenis makanan yang biasa dimakan oleh burung bondol jawa adalah biji-bijian.
Bondol jawa banyak ditemui dilingkungan pedesaan dan kota dekat persawahan. Burung ini sering bersarang di pekarangan dan halaman rumah di pohon-pohon yang rimbun, pada ketinggian 2 – 10 m diatas tanah. Bondol jawa tinggal di sarang yang berbentuk seperti bola yang dibuat dari daun dan bunga rumput berlapis-lapis. Sarangnya diletakkan tersembunyi antara daun-daun dan ranting atau celah tangkai daun palem-paleman.
5. Gelatik Batu Kelabu
Burung gelatik batu kelabu adalah burung dari famili Pardidae dan genus Parus. Burung yang bernama latin Parus major ini bersifat lincah, aktif bergerak, naik turun di puncak pohon atau permukaan tanah dan menyukai pohon berdaun jarum atau cemara.
Habiat jenis burung kecil ini adalah hutan mangrove, hutan pantai, hutan sekunder, kebun, tegaan, lahan pertanian, pedesaan dan taman. Ia besarang pada lubang pohon bekas sarang takur bultok yang dilapisi lumut. Burung gelatik batu kelabu biasa memakan berbagai serangga. Dalam memburu mangsanya, ia berburu dalam kelompok keluarganya atau berpasangan.
Ciri – ciri dari burung gelatik batu kelabu ini, diantaranya adalah sebagai berikut :
- Tubuh berukuran kecil, dengan panjang mencapai 13 cm.
- Tubuh berwarna hitam, abu-abu dan putih.
- Kepala dan kerongkongan berwarna hitam.
- Terdapat bercak putih mencolok pada sisi muka.
- Setrp putih pada sayap.
- Paruh berukuran kecil.
- Iris berwarna hitam.
- Paruh kehitaman.
- Kaki berwarna abu-abu gelap.
6. Kutilang
Burung kutilang termasuk dalam jenis burung kecil pengicau dari famili Pycnonotidae. Penamaan burung kutilang di sekitar daerah berbeda-beda, di masyarakat sunda burung kutilang disebut dengan cangkurileung, di jawa dinamai ketilang atau genthilang, sementara dalam bahasa inggris disebut sooty-headed bulbul. Sedangkan didalam taksonomi hewan, nama latin kutilang adalah Pycnonotus aurigaster.
Burung kutilang memiliki panjang tubuh sekitar 20 cm. Punggung dan ekornya berwarna cokelat kelabu, sedangkan tenggorokan, leher, dada dan perutnya berwarna putih keabu-abuan. Sementara itu, bagian kepalanya berwarna hitam.
Kutilang memiliki bentuk yang sangat indah dan berkicau dengan sangat bagus sehingga banyak orang yang senang memelihara burung ini. Biasanya, burung kutilang betina lebih besar daripada kutilang jantan. Selain itu, kutilang jantan memiliki jambul yang berwarna hitam di bagian kepalanya.
Habitat burung kecil ini berada di alam terbuka, seperti di tepi jalan, kebun, semak belukar atau hutan sekunder. Bahkan burung kutilang juga dapat ditemukan di taman atau halaman rumah daerah perkotaan. Burung kutilang seringkali terbang sambil mengeluarkan suar ribut dan berbunyi nyaring. Sarangnya berbentuk ccawan yang terbuat dari rerumputan dan tangkai daun atau ranting yang halus. Burung ini menyebar luas di wilayah Asia Tenggara, termasuk wilayah Indonesia.
Sebagaimana umumnya burung merbah, kutilang juga sangat menyukai buah-buahan terutama buah-buahan yang lunak seperti pepaya dan pisang yang telah masak di kebun. Walau kadang menjelekkan para petani karena sering melubangi buah pisang dan pepaya, namun burung kutilang memberikan keuntungan bagi petani. Hal tersebut karena burung kutilang suka memangsa berbagai macam serangga, ulat dan hewan kecil lainnya yang menjadi hama tanaman bagi petani.
7. Layang-Layang
Burung layang-layang (Hirundo sp) merupakan burung yang termasuk dalam famili Hirundinidae yang suka bermigrasi dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Dalam bermigrasi, burung ini dapat menempuh perjalanan hingga 10.000 km.
Burung layang-layang memiliki berat sekitar 10-20 g dengan panjang sekitar 20 cm. Ketika terbang, ia dapat berakrobat dengan sangat indahnya. Ia juga bisa melakukan berbagai putaran di angkasa.
Habitat alami burung layang-layang berada di daerah pertanian atau berada dekat dengan sumber air. Umumnya mereka hidup berkelompok. Burung ini juga sering terlihat di pekotaan. Jenis makanan burung layang-layang adalah berbagai macam serangga. Oleh karena itu, burung ini disebut insektivora.
8. Opior Jawa
Jenis burung kecil ini nama latinnya adalah Lophozosterops javanicus. Ia merupakan spesies burung yang digolongkan dalam famili Zosteropidae. Burung opior jawa panjang maksimalnya hanya sekitar 13 cm. Spesies ini memiliki bulu berwarna zaitun buram. Kepala, tenggorokan dan dada berwarna abu-abu, tubuh bagian atas berwarna hijau-zaitun, perut kuning, tenggorokan abu-abu, iris cokelat, paruh dan kaki hitam.
Jenis burung ini berbau dengan kelompok lain (cikrak), terbang diantara tajuk rendah di hutang gunung, bergerak lincah dan tidak kenal lelah. Habitat burung ini adalah hutan pegunungan tinggi dan tersebar di atas ketinggian 1.500 m diatas permukaan laut. Daerah penyebarannya di Jawa dan Bali. Sedangkan penyebaran lokalnya di hutan primer, kawasan Gunung Ungaran. Makanan burung opior jawa diantaranya biji-biji kecil dan serangga.
9. Tepekong Jambul
Nama latin burung ini ialah Hemiprocne longipennis, adalah sejenis burung kecil yang termasuk kedalam famili Hemiprocidae. Ukuran tubuhnya hanya mencapai 20 cm. Beberapa ciri-ciri dari Tepekong jambul diantaranya adalah sebagai berikut :
- Ia memiliki ekor dan sayap yang sangat panjang.
- Pada bulu tersiernya terdapat bercak abu.
- Pada burung pejantan pipinya berwarna cokelat berangan sedangkan pada betina berwarna hijau.
- Ia memiliki jambul pendek pada mahkota depan.
- Mahkota, tengkuk, punggung dan penutup sayap abu kehijauan mengkilap.
- Tunggirnya, tenggorokan, dada dan sisi tubuhnya berwarna abu-abu, sedangkan sayap dan ekor hitam.
- Perut dan penutup ekor berwarna putih.
- Iris cokelat gelap.
- Paruh dan kaki hitam.
- Burung remaja berwarna cokelat, bersisik dan berbintik putih.
Tepekong jambul adalah burung layang-layang petengger. Kebiasaan burung ini bertengger di pohon, terbang menukik mengejar serangga dan terbang seperti kekep atau krik-krik.
Habitat alami burung ini adalah di hutan, yaitu hutan terbuka dengan pohon tinggi hingga ketinggian 1500 m diatas permukaan laut. Pada habitat seperti ini, tepekong jambul membuat sarang berbentuk cawan kecil dari lumut, bulu yang dicampur air liur dan dieratkan pada ranting tanpa daun.
10. Tikusan Alis Putih
Burung tikusan alis putih atau dalam nama ilmiahnya Porzana cinerea adalah sejenis burung kecil yang terdapat dalam famili Rallidae. Tikusan alis-putih berukuran agak kecil, panjangnya mencapai 20 cm. Spesies ini memiliki paruh pendek, tubuh cokelat keabu-abuan, terdapat pola setrip putih pada kepala dan dibawah garis mata yang hitam, mahkota dan punggung serta dada berwarna abu-abu, sayap dan ekor berwarna cokelat keabu-abuan, perut keputih-putihan, sisi tubuh dan ekor bagian bawah cokelat kekuningtuaan, iris merah, paruh kehitaman dan kaki kuning kehijauan.
Burung pemalu ini lebih sering berjalan di antara sela-sela tanaman air, terkadang keluar untuk mencari makan, tetapi segera masuk kembali jika terganggu. Selain pemalu, jenis burung ini hidupnya berpasangan. Burung tikusan alis putih memakan biji rumput, ulat belalang dan invertebrata.
11. Kolibri Sepah Raja
Walaupun memiliki ukuran tubuh hanya sekitar 13 cm, jangan remehkan burung satu ini. Selain memiliki kicauan yang relatif baik, kolibri sepah raja memiliki tampilan warna bulu yang sangat menarik. Mayoritas bulu kolibri sepah raja pejantan berwarna merah menyala sehingga membuatnya terlihat mencolok.
Jadi wajar apabila saat ini banyak orang yang menyukai memelihara burung ini. Hanya saja, karena makanan alaminya berupa nektar maka menyediakan makannya perlu perlakuan khusus. Sebagian besar pemelihara burung ini memberikan larutan gula untuk kebutuhan makannya.
Sayangnya, pemberian larutan gula tersebut tidak baik bagi kesehatan kolibri sepah raja secara jangka panjang. Saya menyarankan anda untuk memberikan nektar cair yang banyak dijual di toko burung. Akan tetapi, harga nektar tersebut memang relatif mahal.
Alternatif lain adalah dengan memberikan larutan yang dibuat dari susu kental manis. Di dalam susu kental manis terdapat nutrisi lain seperti protein, kalsium, vitamin yang dibutuhkan untuk kesehatan burung tersebut.
Itulah 11 jenis burung kecil yang memiliki kicauan baik sehingga disukai para kicau mania. Apabila anda tertarik memelihara burung kicau yang berukuran kecil, maka jenis burung diatas bisa anda jadikan pilihan.