Cara Berkembang Biak Burung Beo

Cara berkembang biak burung beoBurung beo berkembang biak dengan cara bertelur. Di habitat alaminya, proses perkembangbiakan ini dilakukan pada bulan Desember sampai Mei. Sedangkan jika dilakukan untuk kebutuhan ternak, anda bisa mengembangbiakannya di sepanjang bulan.

Cara Berkembang Biak Burung Beo di Alam

Burung bero merupakan burung yang bersifat monogami, yang artinya ia hanya akan melakukan perkawinan dengan satu pasangan saja selama hidupnya. Sebelum memasuki musim kawin, burung ini hidup secara bergerombol tetapi komunikasi antar pasangannya terlihat sangat jelas. Bagi yang sudah berpasangan akan tinggal dan tidur di sarang yang di buat di pohon yang berada di hutan. Beberapa pasangan ada yang bersarang di satu pohon yang sama, walaupun kebanyakan setiap pohon hanya diisi satu sarang yang dihuni satu pasangan saja. Sedangkan pasangan lainnya yang masih satu kelompok akan memilih pohon lain yang berada di dekatnya.

Sedangkan burung yang masih jomblo biasanya tidak tidur disarang tetapi bertengger di batang kayu. Saat memasuki musim kawin pada bulan Desember sampai Mei, pasangan-pasangan akan mulai bereproduksi. Bagi pejantan yang masih belum mempunyai pasangan biasanya mereka akan berusaha menarik perhatian beo betina yang juga masih jomblo. Tak jarang karena memperebutkan betina, dua burung beo jantan akan bertarung dan menunjukkan siapa yang paling kuat.

Setiap pasangan biasanya menghasilkan dua sampai tiga butir telur setiap tahunnya. Burung betina kemudian akan mengerami telurnya selama sekitar 2 minggu. Setelah telur menetas, induknya akan mencari makan dan menyuapi anaknya hingga ia bisa terbang. Biasanya saat di alam, anakan burung mulai bisa terbang saat umur 1 bulan.

Mengembangbiakkan Burung Beo di Rumah

Membuat burung beo berkembang biak dirumah tidaklah sulit. Burung ini tergolong dengan mudah dapat dikembangbiakkan dirumah, yang terpenting kedua indukkannya sudah merasa cocok dan mau berjodoh. Biasanya, mengembangbiakan burung ini dirumah bertujuan untuk kepentingan komersial.

Seleksi Induk

Hal terpenting yang perlu anda perhatikan dalam mengembangbiakan burung beo untuk kepentingan komersial adalah melakukan seleksi indukan. Dengan indukan yang berkualitas maka akan bisa didapatkan anakan yang berkualitas pula. Calon indukan burung beo yang baik untuk dikawinkan adalah yang sudah berumur 9 bulan hingga 1 tahun untuk calon induk betina, sedangkan untuk induk jantan sudah berumur 17-24 bulan.

Untuk membedakan calon indukan jantan dan betina anda dapat memperhatikan beberapa hal berikut ini :

  1. Paruh burung beo jantan umumnya besar dan lebar namun pendek.
  2. Paruh beo betina umumnya agak runcing memanjang.
  3. Postur tubuh beo jantan umumnya lebih besar dibandingkan beo betina.
  4. Jika bagian kloaka diraba terasa ada benjolan, pada umumnya merupakan beo jantan.
  5. Jika bagian kloaka dirasa terasa datar dan tidak ada benjolan, umumnya adala betina.

Setelah mengetahui perbedaan burung beo jantan dan betina, langkah selanjutnya adalah memilih calon indukan yang berkualitas. Calon indukan yang berkualitas memiliki ciri sebagai berikut :

  1. Cerdas, dapat dengan mudah menirukan ucapan manusia dan memiliki perbendaharaan kata yang cukup banyak.
  2. Bulunya bersih dan tidak rontok.
  3. Bentuk tubuh normal, tidak cacat.
  4. Duburnya bersih yang  menandakan kondisinya sehat.
  5. Matanya bersih.
  6. Aktif
  7. Memiliki nafsu makan yang baik.
  8. Memiliki nafsu birahi yang baik.

Hal lain yang perlu diperhatikan peternak adalah masalah jenis burung beo  yang ingin dikembangbiakkan. Di Indonesia sendiri ada puluhan jenis burung beo tetapi masing-masing memiliki harga jual yang berbeda. Oleh karena itu, pilihlah burung yang memiliki harga jual paling tinggi. Saat ini, di pasaran burung beo nias lah yang memiliki harga jual tertinggi.

Proses Perkembangbiakan Burung Beo

Setelah anda mempersiapkan indukan beo jantan dan betina, proses perkembangbiakan burung beo dapat dimulai. Hal pertama yang dilakukan adalah menempatkan keda burung itu pada sangkar yang berbeda namun diletakkan berdekatan agar keduanya saling mengenal. Masa penenalan ini berlangsung antara 3 – 7 hari. Jika keduanya saling mendekat, khususnya pada malam hari. Hal itu menandakan kedua burung beo tersebut siap untuk berkembang biak. Calon induk jantan dan betina itu kemudian dimasukkan ke dalam kandang reproduksi. Keduanya perlu diawasi secara intensif karena jika calon indukan jantan dan betina itu tidak mau berjodoh atau mengalami stres, keduanya akan berkelahi. Pisahkan dengan segera karena bila tetap dibiarkan, burung yang kalah pasti akan terus diserang sampai mati. Oleh karena itu, pastikan dahulu induk jantan dan betina sudah benar-benar mau berjodoh dengan memberikan masa pengenalan cukup lama.

Setelah berjodoh di kandang penangkaran biasanya calon induk jantan dan betina akan segera berkembang biak dan tidak berapa lama induk betina akan bertelur di glodok yang sudah dipersiapkan terlebih dahulu. Setelah bertelur 3 – 4 butir, induk betina akan mengerami telurnya hingga menetas yang membutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Induk beo akan menyuapi anaknya selama kurang lebih satu bulan. Pada umur itu anak beo dapat mulai disapih. Pada umur dua minggu pun sebenarnya anak burung beo sudah dapat dipisahkan dari induknya namun harus diloloh menggunakan alat suntik yang jarumnya diganti dengan pentil sepeda.

Setelah dapat makan sendiri, anakan beo dapat dimasukkan ke kandang pembesaran. Agar anakan burung beo cepat tumbuh dan berkembang, berikan makanan yang mengandung protein tinggi seperti pelet khusus burung beo, ulat hongkong, jangkrik maupun belalang. Berikan vitamin pada minumannya agar kebtuhan nutrisi anakan burung beo terpenuhi dengan baik.