Ikan Lele Dumbo

ikan lele dumboIkan Lele Dumbo merupakan salah satu ikan air tawar yang banyak dibudidayakan. Jenis ikan ini merupakan hibridisasi atau persilangan yang belum lama masuk ke Indonesia. Menurut Pratama Adi seorang ahli biologi lulusan UGM, ikan lele dumbo merupakan ikan yang didatangkan dari taiwan pada tahun 1986.

Klasifikasi Ikan Lele Dumbo

Nama ilmiah ikan ini adalah Clarias gariepinus. Klasifikasi ikan lele dumbo menurut Hasanuddin Saanin dalam Djatmika (1986) adalah

Kingdom : Animalia
Sub Kingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
Klas : Pisces
Sub Klas : Teleostei
Ordo : Ostariophysi
Sub Ordo : Siluroidea
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Species : Clarias gariepinus

Menurut catatan Hadi Purnomo dalam buku berjudul “Lele (Clarias)”, di Indonesia ada 6 jenis ikan lele yang biasa dikembangkan yaitu :

  1. Clarias batrachus, dikenal sebagai ikan lele (jawa), ikan kalang (sumatera barat), ikan maut (sumatera utara) dan ikan pintet (kalimantan selatan)
  2. Clarias teysmani, dikenal sebagai lele kembang (jawa barat) dan kalang putih (padang).
  3. Clarias melanoderma, yang dikenal sebagai ikan duri (sumatera selatan), waris (jawa tengah) dan wiru (jawa barat)
  4. Clarias nieuhofi, yang dikenal sebagai ikan lindi (jawa), limbat (sumatera barat) dan kaleh (kalimantan selatan)
  5. Clarias loiacanthus, yang dikenal sebagai ikan keli (sumatera barat) dan ikan penang (kalimantan timur)
  6. Clarias gariepinus, yang dikenal sebagai lele dumbo (domba), king cat fish, berasal dari afrika

Morfologi Ikan Lele Dumbo

Ikan lele memiliki bentuk badan yang memanjang, berkepala pipih, tidak bersisik, memiliki empat pasang kumis yang memanjang sebagai alat peraba dan memiliki alat pernafasan tambahan. Bagian depan badannya terdapat penampang melintang yang membulat sedang bagian tengah dan belakang berbentuk pipih.

Alat pernafasan tabahan terletak di bagian kepala di dalam rongga yang dibentuk oleh dua pelat tulang kepala. Alat pernapasan ini berwara kemerahan dan berbentuk seperti tajuk pohon rimbun yang penuh kapiler kapiler darah. Mulutnya terletak di bagian ujung moncong dan dihiasi oleh empat pasang sungut, yaitu satu pasang sungut hidung, satu pasang sungut mandibula. Insangnya berukuran kecil dan terletak pada kepala bagian belakang.

Siripnya terdiri atas empat jenis, yaitu sirip dada, sirip punggung, sirip perut, sirip dubur dan sirip ekor. Sirip dadanya berbentuk bulat agak memanjang dengan ujung runcing dan dilengkapi dengan sepasang duri yang biasa disebut patil. Patil pada lele dumbo tidak begitu kuat dan tidak begitu beracun dibanding jenis lele lainnya. Lele lokal misalnya, sangat tajam dan beracun terutama yang masih muda. Sirip perutnya pendek, sirip dubur dan punggungnya memanjang hingga mendekati sirip ekor.

Perbedaan yang sangat mencolon dalam morfologi ikan lele dumbo dibanding lele lokal tertelak pada ukuran tubuh, warna dan sungutnya. Tubuh lele dumbo cenderung lebih panjang dan lebih gemuk, sedangkan lele lokal agak kurus dan pendek. Lele lokal yang sudah kite kenal berwarna hijau tua kehitaman atau hitam merata dengan perut agak keputihan. Pada badanya ada ttik titik putih membentuk beberapa garis memotong tubuh. Ada pula lele lokal yang berwarna putih atau merah pucat. Kepala lele dumbo berwarna hitam keabuan, pada bagian tengah sampai leher terdapat bercak bercak putih kusam. Badan lele dumbo berwarna kehitaman degan bercak bercak agak putih kusam tidak beraturan seperti panu. Bercak tersebut semakin jelas jika lele dalam keadaan stres, sehingga warna lele menjadi loreng. Perutnya berwarna putih, sungut ikan lele dumbo cenderung lebih kekar dibandingkan dengan lele lokal.

Fisiologi

Beberapa sifat fisiologi dan perilaku lele dumbo yang hars diketahui adalah sebagai berikut

  1. Lele dumbo mempunyai insang berukuran kecil, sehingga kurang efektik untuk dipakai bernapas. Sebagai gantinya, lele dumbo mempunyai alat pernapasan tambahan yang hanya dapat digunakan bila mengambil oksigen langsung dari udara. Oleh sebab itu, lele dumbo sering menyembul ke permukaan airuntuk mengambil oksigen lansung dari udara. Karena sifatnya itu, ikan ini dapat hidup dan dipelihara di kolam yang tergenang dan dapat hidup pada air yang keruh sekalipun. Sebaliknya, ia tidak dapat hidup pada kolam yang permukaan airnya tertutup rapat oleh sampah atau daun daun hidup, seperti enceng gondok.
  2. Ikan lele dumbo memiliki kebiasaan membuat atau menempati lubang lubang di tepi sungai/kolam sebagai sarangnya. Selain itu, mempunyai kebiasaan mengaduk aduk lumpur di dasar air untuk mencari makanan.
  3. Mata lele dumbo berukuran kecil sehingga membuat penglihatannya kurang baik. Sebagai gantinya, ia mempunyai alat peraba berupa sungut dan indra penciuman yang tajam.
  4. Ikan lele dumbo bersifat nocturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan ini memilih berdiam diri dan berlindung di tempat tempat yang gelap
  5. Lele dumbo termasuk ikan air tawar yang menykai genangan air yang agak tenang. Di sungai sungai, ikan ini lebih banyak dijumpai pada tempat tempat yang aliran airnya tidak terlalu deras

Itulah sedikit mengenai fisiologi, morfologi dan klasifikasi ikan lele dumbo. Semoga informasi ini dapat bermanfaat bagi anda yang sedang mencarinya.