Bentet kelabu merupakan spesies burung yang bernama latin Lanius schach. Ia mempunyai ukuran yang agak besar, yaitu sekitar 25 cm. Tubuhnya terdiri dari 3 warna yaitu hitam, cokelat dan putih. Burung ini memiliki ekor yang panjang.
Secara tampilan fisik bentet kelabu memang tampak kurang menarik untuk dijadikan peliharaan. Kicauannya pun bukanlah salah satu yang menjadi keunggulanya. Walau begitu, ia merupakan salah satu burung yang memiliki peranan positif bagi manusia, khususnya untuk betani. Ia merupakan salah satu pemburu serangga dan burung kecil yang menjadi hama di sawah. Dengan hadirnya burung ini di sawah maka populasi hama akan terkontrol secara alami.
Table of Contents
Ciri-ciri Bentet Kelabu
Bentet kelabu dewasa memiliki dahi, topeng dan ekor yang berwarna hitam. Sayapnya hitam dan berbintik putih. Mahkota dan tengkuknya berwarna abu-abu. Bagian punggung, tunggir dan tubuh bagian sisinya berwarna cokelat kemerahan. Bagian dagu, tenggorokan, dada dan perut bagian tengah berwarna putih. Burung yang masih belum dewasa memiliki warna lebih kusam, bagian kepala dan tengkuknya lebih pucat.
Bentet kelabu memiliki mata berwarna cokelat, paruh dan kaki berwarna hitam. Burung ini senang bertengger, terbang dan mendadak menyambar serangga terbang atau yang sedang berdiri di atas tanah.
Klasifikasi Bentet Kelabu
Dalam taksonomi hewan klasifikasi burung Bentet kelabu adalah sebagai berikut :
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Passeriformes
Famili : Laniidae
Genus : Lanius
Spesies : Lanius schach
Passeriformes merupakan ordo burung yang dapat berkicau dikarenakan anggota ordo ini mempunyai otot yang berfungsi untuk mengatur organ suaranya. Walau begitu tidak semua anggota ordo ini memiliki kicauan yang bervariasi sehingga layak untuk dijadikan peliharaan.
Laniidae merupakan famili burung karnivora, ia merupakan satu-satunya famili dari Ordo Passeriformes yang bersifat karnivora. Didalamnya Laniidae terdapat sekitar 30 spesies burung yang memiliki paruh kuat yang sedikit bengkok dengan cakar yang kuat dan tajam. Sebagian besar burung yang masuk kedalam famii ini memiliki ekor yang panjang dan sempit.
Habitat
Habitat burung bentet kelabu adalah daerah terbuka seperti padang rumput, perkebunan atau sawah. Burung ini tinggal di sarang yang berbentuk cawan kuat tetapi tidak begitu rapi yang terbuat dari batang rumput, serat dan akar halus.
Penyebaran spesies burung ini di dunia cukup luas, mulai dari Iran, India, Cina hingga Asia Tenggara termasuk Indonesia. Di Indonesia, burung ini dapat ditemukan di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan Papua.
Populasinya di alam juga masih sangat banyak. Penyebabnya adalah ia dapat hidup di wilayah persawahan yang banyak dijumpai di Indonesia. Selain itu, ia bukan merupakan spesies burung yang diburu manusia karena tidak memiliki kicauan atau bentuk tubuh menarik. Jenis burung ini juga bukan merupakan hama bagi manusia, malahan ia membantu petani mengurangi populasi hama di persawahan.
Jenis Makanan
Jenis makanan bentet kelabu adalah berbagai jenis serangga seperti belalang, jangkrik, kumbang dan tonggeret. Terkadang ia juga memakan kadal, kodol dan berbagai jenis burung lain yang berukuran lebih kecil seperti emprit, bondol, perenjak dan manyar.
Dalam memburu mangsanya, bentet kelabu akan mengamati gerak-gerik buruanya dari tempat yang tinggi. Ia bisa melakukannya dengan cara terbang mengitari mangsa ataupun dengan bertengger di dahan pohon yang tinggi. Kemudian saat mangsanya lengah, burung karnivora ini akan terbang menyambar mangsanya dengan cakarnya yang kuat. Setelah itu, ia akan membawanya ke ranting dan mememotong-motong buruannya. Dikarenakan cara memangsa makanannya ini, orang barat menyebut bentet kelabu dengan sebutan butcher bird.
Cara Berkembang Biak
Sama seperti mayoritas anggota Kelas Aves pada umumnya, bentet kelabu berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Perkembangbiakannya terjadi pada bulan Mei-Agustus. Dalam sekali bereproduksi biasanya induk betina akan mengeluarkan telur sebanyak 2-3 butir. Warna telurnya putih dengan bercak abu-abu dan cokelat.