Batu kalimaya banten merupakan salah satu permata andalan dari Indonesia. Dalam bahasa inggris ia disebut dengan opal, sebuah mineral Silica yang terhidrasi secara amorf (SiO2-nH2O). Didalamnya terdapat kandungan air antara 3 sampe 21% dari beratnya. Sayangnya dari segi pamor di dunia batu mulia internasional, batu kalimaya banten masih kalah jauh dari opal Australia. Penyebabnya adalah kebanyakan batu yang ditambang di banten ini masuk dalam kategori soft opal.
Soft opal merupakan jenis batu opal yang tidak stabil, ia dapat menjadi retak akibat perubahan temperatur atau kelembapan udara. Misalnya jika anda menaruh batu kalimaya anda di ruangan yang ber AC ataupun didashboard mobil dalam waktu yang lama, batu kalimaya anda kemungkinan besar akan retak atau justru malah jadi hancur. Salah satu teman saya pernah menaruh cincin batu kalimayanya di dashboard mobil, begitu ia ingin memakai cincinnya ternyata batu seluruh permukaannya telah remek seperti kaca mobil yang terkena benturan keras.
Selain muda retak akibat perubahan temperatur atau kelembapan udara, tak jarang batu kalimaya banten yang berjenis kristal putih tiba-tiba muncul sebuah noda berwarna putih seperti susu. Noda ini bisa meluas dan akan sangat menganggu penampilan batu, batu yang tadinya memancarkan jarong warna yang utuh menjadi tiba-tiba terdapat noda yang membuatnya tidak berjarong dibagian yang bernoda tadi. Permasalahan ini sulit dipecahkan, dan banyak para pedagang batu yang mengeluhkan masalah ini karena harga jual batu yang bernoda tersebut akan terjun drastis.
Walaupun begitu, tidak semua batu kalimaya banten masuk kedalam kategori soft opal, tak sedikit juga yang sudah stabil. Ketidakstabilan dan kelunakan ini dipengaruhi oleh umur batu yang relatif muda yang berasal dari jaman Pliosen. Hal itu berbeda dengan opal Australia yang endapannya berasal dari jaman Pra-Tersier. Meskipun begitu, dengan segala kekurangannya batu ini masih diburu oleh para penggemar batu permata Indonesia.
Table of Contents
Pernah di Tambang Secara Besar-Besaran
Pada tahun 1987 ada sebuah perusahaan pertambangan asal Australia yang ingin mencoba menambang batu kalimaya Banten secara besar-besaran. Mereka bahkan telah mendatangkan mesin penyortir berukuran raksasa yang digunakannya untuk menyorit opal dan batu biasa. Sayangnya perusahaan ini akhirnya bangkrut dalam waktu tidak sampai 2 tahun. Bahkan, lubang-lubang bekas galian yang dilakukan oleh mereka ditinggalkan begitu saja.
Saat ini para penambang tradisional yang dilakukan oleh para penduduk sekitar masih terus melakukan penambangan batu permata ini. Biasanya hasil tambang mereka langsung dijual kepada pada tengkulak yang kemudian dibawa ke Jakarta.
Harga Batu Kalimaya Banten
Dibandingkan batu opal dari luar negeri, harga batu kalimaya banten berada di tengah-tengah. Ia sedikit lebih murah dibandingkan Opal Australia dan lebih mahal dengan Opal Afrika dengan kualitas yang sama. Batu kalimaya banten juga hadir dengan beragam kualitas, ada yang kualitasnya buruk ataupun berkualitas sangat baik. Tentu harga untuk yang berkualitas baik sangat berbeda dengan yang tidak berkualitas.
Harga batu kalimaya banten kristal berkualitas tinggi untuk ukuran 20 cm biasanya lebih dari dari 5 juta rupiah. Harga itu menjadikan kalimaya banten salah satu batu akik termahal yang ada di Indonesia. Walau begitu, kalimaya dengan kualitas seperti itu sangat langka jumlahnya. Bahkan menurut info yang saya dapat, dipenambangannya sudah hampir tidak pernah ditemukan lagi yang berkualitas seperti itu. Kebanyakan hasil tambang sekarang adalah kayu dengan lapisan opal tipis sehingga dapat berjarong. Fosil kayu seperti itu juga dijual dengan nama kalimaya, tetapi tentu harganya berbeda sangat jauh. Anda bisa mendapatkan batu seperti itu ukuran 20 cm dan sudah memiliki jarong yang lumayan dengan harga sekitar 200 ribu saja.
Jika kita melihat di grup-grup perbatuan yang ada di facebook, banyak orang yang menjual bahan kalimaya dengan harga sangat murah. Bahan-bahan tersebut biasanya diklaim dapat menjadi jarong setelah di treatment. Walau begitu sepengetahuan saya kebanyakan bahan sudah disortir dan hanya yang berkualitas rendah sajalah yang dijual dengan harga obral. Saya sendiri lebih menyarankan anda untuk membeli batu kalimaya yang sudah dalam bentuk perhiasan bukan bahan mentah, apalagi jika bahannya belum memiliki jarong.
Hal itu dikarenakan treatment batu yang tidak memiliki jarong memiliki kemungkinan sangat kecil untuk berhasil. Jika mentreatment kalimaya itu mudah, tentunya persediaan batu ini dipasaran tidak akan selangka sekarang. Selain itu memoles bahan batu kalimaya memiliki resiko yang tinggi, batu ini merupakan jenis batu lunak yang tidak tahan panas sehingga saat memoles seringkali crack ataupun pecah. Apalagi banyak bahan kalimaya banten yang hadir dengan crack alami yang tidak kasat mata, crack ini akan terlihat jika kita lihat dengan kaca pembesar.
Khasiat Batu Kalimaya Banten
Banyak mitos yang beredar mengenai khasiat batu kalimaya banten. Ada yang mengatakan bahwa batu ini dapat menambah pesona pemakainya. Mungkin hal itu tidak salah juga karena seperti batu mulia lainnya, kalimaya merupakan sebuah perhiasan dan fungsi sebuah perhiasan adalah membuat pemakainya menjadi terlihat menarik. Batu kalimaya berkualitas yang dipasangkan ke sebuah logam mulia seperti emas, platinum ataupun perak dengan desain elegan tentunya bisa meningkatkan penampilan pemakainya sehingga tentunya pesona si pemakai akan menjadi bertambah.
Selain dipercaya menambah pesona pemakainya, kalimaya dipercaya menjaga kestabilan psikologi pemakainya. Walau begitu tidak ada bukti ilmiah mengenai hal tersebut, sehingga anda boleh percaya atau tidak mengenai mitos tersebut. Saya sendiri tidak mempercayai kalau batu ini dapat menjaga kestabilan psikologi.
Cara Merawat Batu Kalimaya Banten
Cara merawat batu kalimaya banten yang paling banyak diketahui orang adalah dengan merendamnya di dalam minyak, biasanya minyak yang digunakan adalah minyak zaitun. Selain direndam minyak, ada juga yang menjemur pada sinar matahari pagi dan sore. Perendaman dan penjemuran ini memang terbukti dapat menjaga agar jarong yang ada di batu kalimaya anda tetap terjaga. Tetapi jika anda ingin membuat batu yang belum berjarong menjadi keluar jarongnya, dua cara tersebut jarang berhasil.
Anda bisa mencoba cara merawat batu kalimaya banten yang dilakukan oleh orang Australia dan Afrika untuk merawat batu opal berkualitas rendah yang ditambang disana. Orang Australia merawat batu opal berkualitas rendah dengan merebusnya didalam cairan gula yang dilakukan sekitar 10 kali. Prinsip treatment ini adalah dengan mengisi pori-pori yang ada batu opal dengan partikel karbon. Cara ini sudah terbukti dan teruji untuk membuat batu opal mengeluarkan jarongnya. Bahkan pada sekitar tahun 2011, ada sebuah MLM yang menjual batu opal yang dihasilkan dengan treatment ini dengan harga sekitar 600 ribu rupiah per karatnya. MLM tersebut sempat booming pada tahun tersebut dan banyak orang yang mengira batu opal dengan treatment ini benar-benar berharga. Walaupun akhirnya orang-orang sadar bahwa opal yang ditreatment dengan gula ini harganya hanya sekitar 0.1 – 0.2 dollar per karatnya di pasaran internasional.
Selain dengan cara direbus di larutan gula, anda bisa merawat batu kalimaya banten anda dengan merendamnya di dalam cairan gula dan kemudian mengasapinya. Cara perawatan seperti ini sudah umum dilakukan untuk mentreatment Opal Afrika. Dalam dunia dunia perdagangan batu mulia, opal yang ditreatment dengan cara seperti ini biasanya diberi keterangan smoke treatment jika dibawa ke lab batu permata. Cara ini terbukti berhasil membuat jarong muncul pada batu yang kristal tetapi belum memiliki jarong didalamnya. Dengan cara ini juga dapat membuat batu kalimaya yang berwarna putih menjadi hitam dan seperti yang kita ketahui bersama, black opal memiliki harga lebih tinggi daripada yang berwarna lainnya.