Jenis Angsa

burung angsaAngsa merupakan jenis burung air yang berukuran besar dan dapat terbang. Angsa dewasa dapat memiliki bentangan sayap yang mencapai panjang tiga meter. Burung ini terkenal karena warnanya yang putih polos sehingga terlihat begitu menawan. Ternyata, jenis burung angsa tidak hanya ada yang berwarna putih saja lho. Pada artikel kali ini saya akan mencoba mengulas beberapa jenis burung angsa yang ada di dunia.

Pada angsa dewasa, terdapat ciri-ciri berupa kulit yang tidak ditutupi bulu disekitar mata dan paruhnya. Selain itu ia memiliki leher yang sangat panjang yang membentuk huruf S. Tidak ada perbedaan antara angsa jantan dan betina, hanya saja ukuran pejantan biasanya lebih besar dan lebih berat.

Warna bulu angsa bervariasi, ada yang berwarna putih bersih, campuran warna hitam putih, hitam pekat dan ada pula yang berwarna abu-abu cerah. Pada umumnya, burung ini ia memiliki kaki berwarna abu-abu gelap, kecuali dua spesies yang berasal dari Amerika Selatan yang memiliki kaki berwarna merah muda. Selain warna bulu yang bervariasi, warna paruhnya pun bervariasi. Angsa spesies subartik memiliki paruh berwarna hitam dengan campuran warna kuning. Sedangkan jenis burung angsa lainnya memiliki warna paruh merah dan hitam.

Klasifikasi

Dalam taksonomi hewan, klasifikasi angsa dimasukkan ke dalam kelompok berikut ini :

Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformes
Famili : Anatidae
Genus : Cygnus
Spesies : Cygnus sp

Ordo Anseriformes merupakan kelompok burung air yang didalamnya terdapat sekitar 140 spesies burung seperti bebek, angsa dan joyinah. Semua spesies Anseriformes mayoritas kehidupannya berada di permukaan air, hal itulah yang menyebabkan mreka semua memiliki kaki berenang.

Sedangkan famili Anatidae merupakan kelompok burung air yang memiliki ciri morfologis pada kakinya yang berselaput dan mendatar. Ukuran anggota famili ini sangat bervariasi yang berukuran paing kecil adalah bebek pigmi kapas yang ukurannya sekitar 26,5 sedangkan yang terbesar adalah angsa terompet yang besarnya dapat mencapai 183 cm.

Habitat

Habitat burung angsa kebanyakan berada di daerah beriklim sedang, ia jarang sekali ditemukan di darah tropis. Saat ini terdapat lima spesies angsa yang tersebar diseluruh dunia, kelimanya dapat dibumi bagian utara. Satu spesies ditemukan di Australia dan Selandia Baru dan dua spesies tersebar di Amerika Selatan.

Sebagian besar hidup angsa dihabiskan di perairan, hal itulah yang menjadikannya sebagai salah satu mangsa dari buaya. Hewan ini membuat sarang di dekat perairan. Jarak antara sarang dan perairan sekitar satu meter. Sarang tersebut dibuat sendiri oleh angsa jantan. Kemudian di sarang tersebut angsa akan berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Ukuran telur angsa cukup besar sekitar 113 x 74 mm yang beratnya sekitar 340 gram. Induk betina angsa kemudian mengerami telurnya selama 34 – 45 hari.

Jenis Makanan Angsa

Angsa merupakan hewan yang bersifat herbivora, yaitu hewan yang memakan tumbuhan sebagai sumber energi utamanya. Burung ini mencari makanan di daratan dan di air. Makanannya diantaranya akar-akaran, batang, daun, tanaman akuatik dan tanaman dalam air.

Jenis Angsa di Seluruh Dunia

Terdapat lima jenis angsa yang tersebar di seluruh dunia, yaitu :

1. Angsa Hitam
angsa hitam

Spesies burung ini memiliki nama latin Cygnus atratus. Ia merupakan burung berukuran besar yang panjangnya dapat mencapat 130 cm. Sesuai namanya, seluruh bulu burung dewasa berwarna hitam kecuali pada bulu sayapnya ada yang berwarna putih. Pada burung yang belum dewasa burungnya berwarna abu-abu. Angsa hitam memiliki paruh merah yang pada ujungnya berwarna putih. Sedangkan kakinya berwarna abu-abu.

Jenis angsa ini banyak terdapat di benua Australia, tepatnya di bagian selatan, tenggara dan tasmania. Walaupun populasinya masih cukup banyak dan menurut IUCN Red List memiliki resiko rendah untuk punah, angsa hitam merupakan salah satu hewan yang dilindungi di Australia.

2. Angsa Putih
jenis angsa putih

Jenis angsa ini memiliki nama latin Cygnus olor, ia meruakan spesies angsa yang banyak terdapat di Eurosiberia dan Afrika Utara. Ia juga banyak ditemukan di Amerika utara yang datang ke daerah tersebut bersamaan dengan para pelayar dari eropa. Ukuran tubuhnya antara 125 – 170 cm dan memiliki bulu berwarna putih hampir di seluruh tubuhnya kecuali di bulu dekat dengan paruh yang berwarna hitam.

Populasinya di alam sudah sangat berkurang sehingga ia masuk ke dalam spesies yang dilindungi sejak tahun 1972. Beberapa hal yang menyebabkan populasinya berkurang adalah adanya pencemaran timbal di perairan, hilangnya habitatnya dikarenakan pembangunan serta akibat polusi udara.

3. Angsa Leher Hitam

jenis angsa leher hitamSesuai dengan namanya, angsa yang memiliki nama latin Cygnus melancoryphus ini dicirikan dari bulu leher dan kepalanya yang berwarna hitam.Ia merupakan spesies burung yang berasal dari Amerika Selatan. Burung dewasa memiliki ukuran sekitar 102 hingga 124 dan berat 3,5 hingga 6,7 kg. Bulu tubuhnya berwarna putih sedangkan pada bagian leher dan kepalanya hitam. Jenis burung angsa ini memiliki paruh berwarna abu-abu serta pada pangkal paruhnya terdapat gelambir berwarna merah.

4. Angsa Hooper

 hooperAngsa Hooper (Cygnus cygnus), merupakan jenis angsa yang banyak terdapat di belahan bumi utara seperti Rusia dan Amerika Utara. Secara morfologi ia mirip dengan angsa putih yang memiliki tubuh diselimuti bulua abu-abu. Perbedaan keduanya adalah pada bulu antara paruh dan kepala pada angsa putih yang berwarna hitam.

Tubuh hewan ini berukuran besar yaitu panjang sekitar 140 – 165 cm dengan lebar sayap antara 205 – 275 cm. Dia dianggap sebagai salah satu burung terbang terbesar yang ada di dunia. Populasi hewan ini di alam masih sangat banyak dan belum terancam kepunahan.

5. Angsa Terompet

burung terbesar di duniaAngsa terompet (Cygnus buccinator) merupakan jenis burung air terbesar di dunia. Tubuhnya memiliki panjang antara 138 – 185 cm dan berat dapat mencapai 14 kg. Habitat alaminya berada di daerah Amerika Utara.

Pada tahun 1993 populasinya di habitat alaminya hanya tinggal tersisa 70 ekor sehingga banyak ahli biologi saat itu yang memperkirakan jenis angsa ini akan punah. Akan tetapi secara mengejutkan populasi angsa terompet di Amerika Utara meningkat drastis hingga mencapai lebih dari 46.000 ekor pada tahun 2010. Hal itu menjadikannya sebagai salah satu hewan yang berhasil dalam konservasi.