Pithecanthropus Robustus

Pithecanthropus robustus atau dikenal juga dengan sebutan Pithecanthropus mojokertensis merupakan manusia purba yang fosilnya ditemukan di daerah Mojokerto, Jawa Timur.

Dalam bahasa Yunani, Pithecanthropus robustus artinya adalah manusia kera yang sangat kuat. Penamaan ini didasarkan pada rangka tubuh dan lapisan ototnya yang kuat.

Walau disebut manusia kera, jenis manusia purba ini diyakini memiliki tubuh tegap sehingga dapat berjalan dengan tegak mengingat tulang kakinya yang lurus.

Gambar Pithecanthropus Robustus

Manusia purba jenis Pithecanthropus yang ditemukan di Indonesia terbagi ke dalam tiga jenis yaitu Pithecanthropus robustus, Pithecanthropus erectus, dan Pithecanthropus soloensis.

Para ilmuwan menyimpulkan bahwa manusia purba ini merupakan jenis Pithecanthropus tertua jika dibandingkan dengan lainnya. Nah, berikut ini kami berikan beberapa gambar fosilnya:

fosil kepalaGambar di atas merupakan fosil Pithecanthropus robustus yang ditemukan oleh Andojo sekitar tahun 1963 di daerah Mojokerto.

Secara sepintas, fosil di atas memang tampak seperti fosil kera / orangutan. Namun, seorang peneliti bernama Von Koenigswald mengidentifikasi bahwa fosil tersebut merupakan tengkorak seorang anak / remaja yang pada akhirnya dikenal sebagai Mojokerto Child atau Anak Mojokerto.

gambar Pithecanthropus robustusBerikutnya, ada dua gambar yang mengacu pada manusia purba Pithecanthropus robustus. Gambar sebelah kiri menunjukan sebuah fosil tengkorak yang tidak utuh yakni tanpa gigi dan rahang bawah.

Lalu gambar disebelah kanan merupakan ilustrasi wajah yang tampak dari Pithecanthropus robustus saat masih hidup. Kalian dapat melihatnya sendiri bahwa bagian mulutnya sangat menonjol dan bagian pelipis matanya pun sangat tebal. Sehingga bisa dikatakan masih menyerupai kera.

Nah, apabila kalian ingin melihat gambaran manusia purba ini secara lebih jelas, maka dapat mengunjungi Museum Fosil Sangiran yang merupakan museum arkeologi yang terletak di Kalijambe, Sragen, Jawa Tengah.

Penemu

Pithecanthropus robustus ditemukan oleh Tjokrohandoyo atau biasa dipanggil Andojo. Ia merupakan warga lokal yang bekerja sebagai penggali fosil di bawah pimpinan seorang arkeolog dan paleoanthropologist ternama yakni Profesor von Koenigswald.

Fosilnya ditemukan di Kepuhklagen, Mojokerto, Jawa Timur di tahun 1936 berupa tengkorak anak anak. Von Koenigswald sendiri menemukan dua katalog fosil yang dinamakan sebagai Mojokerto 1 dan Percing 1 sesuai nama daerah ditemukannya.

Karena ditemukan di Mojokerto, ia menamainya sebagai Pithecanthropus mojokertensis. Namun, akhirnya ia mengubah namanya menjadi Homo Mojokertensis karena seorang dokter ahli anatomi Eugene Dubois mengatakan bahwa fosil tersebut tidak layak diklasifikan sebagai Pithecanthropus mengingat ia memiliki perawakan yang tegap layaknya Homo erectus.

Peneliti lain juga menamai Pithecanthropus mojokertensis dengan nama Pithecanthropus robustus yang menyesuaikan dengan postur tubuh dan rangka otot yang tebal dan kuat.

Beberapa peneliti berdebat tentang perkiraan usia fosil tersebut. Sebagian ada yang mengatakan bahwa usianya kurang dari 1 juta tahun. Lalu berdasarkan makalah yang diterbitkan oleh Carl C. Swisher III menyebutnya bahwa usianya sekitar 1,8 juta tahun.

Lalu, di awal tahun 2000 dilakukan penelitian kembali yang diidentifikasi berdasarkan lapisan dimana fosil tersebut di gali. Dari penelitian tersebut disimpulkan bahwa secara akurat usia tengkorak Mojokerto Child tersebut berusia 1,49 juta tahun.

Ciri-Ciri Pithecanthropus Robustus

Tiap jenis manusia purba memiliki ciri-ciri spesifik yang berbeda satu sama lain. Karena perbedaan ciri-ciri inilah ia diklasifikasikan ke dalam kategori yang berbeda-beda. Nah, berikut ini merupakan ciri-ciri dari manusia purba Pithecanthropus robustus:

Bagian Wajah Tampak Menonjol

Ciri – ciri yang paling terlihat dari Pithecanthropus robustus adalah bagian mulutnya yang tampak sangat menonjol. Kondisi semacam ini mirip dengan ciri-ciri kera, karena itulah von Koenigswald atau sang penemu awalnya mengkategorikan sebagai Pithecanthropus atau manusia kera.

Selain bagian mulut, bagian pelipis atas mata juga tampak sangat tebal yang melebar sampai ke dahi bagian samping. Demikian pula bagian hidungnya yang besar dan tebal yang membuatnya tampak seperti orang utan.

Tengkorak Bagian Belakang Menonjol

Selain bagian depan, tengkorak bagian belakangnya pun tampak menonjol. Hal inilah yang paling membedakan antara golongan Pithecanthropus dengan golongan lainnya.

Berbeda dengan homo sapiens maupun manusia modern seperti sekarang ini dimana tengkorak bagian belakangnya sudah dalam bentuk yang lebih datar.

Dapat Berjalan dengan Tegak

Walaupun ciri-cirinya mirip dengan Pithecanthropus (menyerupai kera), namun Pithecanthropus robustus sudah dapat berjalan dengan tegak lurus, tidak seperti kera yang berjalan membungkuk.

Mengingat ia dapat berjalan dengan tegak, maka dikategorikan ke dalam jenis erectus. Sehingga para peneliti ada yang memasukannya sebagai Pithecanthropus erectus ada pula yang sebagai Homo erectus.

Volume Otak Maksimal 1000 cc

Rata-rata volume otak Pithecanthropus robustus dewasa berkisar antara 650 – 1000 cc. Ukuran ini tidak jauh berbeda dengan jenis Pithecanthropus lainnya.

Walau belum sebesar volume jenis Homo sapiens, diperkirakan jenis manusia purba ini sudah dapat memanfaatkan kecerdasannya untuk membentuk kebudayaannya tersendiri seperti membuat peralatan untuk bertahan hidup.

Demikianlah beberapa hal yang dapat kalian pelajari seputar Pithecanthropus robustus. Semoga bermanfaat!