Pithecanthropus Erectus

Pithecanthropus erectus merupakan jenis manusia purba yang ditemukan di sebagian besar Pulau Jawa. Karena itu, dalam beberapa dokumen menyebutkan bahwa Pithecanthropus erectus disebut sebagai Java Man atau Manusia Jawa dan masuk ke dalam golongan Homo erectus.

Dilihat dari asal katanya, Pithecanthropus erectus memiliki makna manusia kera yang berjalan tegak. Dengan ciri-ciri tengkorak yang masih menyerupai kera namun tulang kerangkanya hampir mirip manusia modern yang berjalan dengan tegak.

Diperkirakan, manusia purba ini hidup antara 1 – 2 juta tahun yang lalu yang mendiami berbagai lokasi di seluruh dunia. Hal ini dibuktikan dengan penemuan fosil yang mirip dengan Pithecanthropus erectus.

Misalnya, ada Sinanthropus Pekinensis yang ditemukan di China / Tiongkok, adapula Homo Ergaster yang ditemukan di benua Afrika, dan di daratan Eropa ditemukan fosil yang tampak sangat mirip yang dinamai sebagai Homo Sapiens Neanderthalensis.

Gambar

Bila kalian penasaran dengan fosil Pithecanthropus erectus beserta gambaran akan bentuk wajahnya, maka berikut kami berikan beberapa gambarnya:

gambar manusia purba

Gambar di atas menunjukan secara jelas bahwa Pithecanthropus erectus memiliki wajah yang masih menyerupai manusia. Dengan bagian mulut yang masih menonjol, tulang geraham dan geraham tebal dan kuat, berhidung tebal, dan terdapat tonjolan di kening hingga dahi.

Pada bagian belakang kepala juga tampak sangat menonjol yang tidak sebanding dengan bagian depan yang kecil dan pendek. Diperkirakan, volume otak pada jenis manusia purba ini hanya berkisar pada angka 800 cc.

Pithecanthropus ErectusGambar fosil Pithecanthropus erectus di atas merupakan fosil tengkorak yang ditemukan di Sangiran, Jawa Timur pada tahun 1969. Ini merupakan fosil pertama yang ditemukan seputar jenis manusia purba ini.

Walau ditemukan dalam keadaan yang rusak, namun tetap dapat dianalisis lebih lanjut bahwa manusia purba ini masih memiliki bentuk wajah yang mirip dengan kera sama seperti tipe Pithecanthropus lainnya.

volume otakJika kalian ingin melihat perbedaan antara fosil tengkorak beberapa jenis manusia purba, maka gambar di atas adalah ilustrasi yang dapat kami tampilkan. Secara sepintas, volume otak manusia purba ini mirip dengan gibbon besar.

Kalian dapat mengamati bahwa Pithecanthropus erectus / Homo erectus memiliki ukuran tengkorak yang lebih lonjong dengan bagian belakang yang menonjol. Volume otaknya lebih besar dibandingkan australopithecus namun lebih kecil dibandingkan homo sapiens.

Penemu Pithecanthropus erectus

Pithecanthropus erectus ditemukan oleh Eugene Dubois seorang Dokter dari Belanda. Sejarah penemuan diawali dari Desa Kedungbrubus, Madiun, Jawa Timur saat sedang melakukan eksplorasi pencarian fosil manusia purba dan jejaknya untuk yang pertama kalinya pada tahun 1887.

Eugene Dubois terus melakukan eksplorasi dan penelitian hingga ke tengah hutan jati di lereng pegunungan Kendeng. Akhirnya ia menemukan fosil dengan rahang yang pendek yang diduga juga merupakan bagian dari Pithecanthropus.

Lalu, pada tahun 1891 ia sampai aliran sungai Bengawan Solo, tepatnya di Desa Trinil, Ngawi, Jawa Timur. Kali ini ia menemukan fosil yang cukup banyak mulai dari tengkorak yang sebagian besar rahang bawahnya sudah hancur, pecahan rahang atas, tulang kaki, dan beberapa jenis tulang lainnya.

Penemuan di Trinil itulah yang melengkapi dan menyempurnakan berbagai macam penemuan fosil sebelumnya. Sehingga, dia dapat menarik kesimpulan bahwa manusia purba tersebut memiliki ciri-ciri tengkorak pendek dan menonjol ke belakang serta tulang paha yang lurus tegak tidak seperti Pithecanthropus lainnya.

Ciri-Ciri Pithecanthropus Erectus

Ada beberapa ciri-ciri dari Pithecanthropus erectus yang membedakan dengan manusia purba jenis lainnya. Diantaranya yaitu:

Memiliki postur tubuh yang tegak.Tinggi badan berkisar antara 165 – 180 cm.Volume otaknya antara 750 – 900 cc.Memiliki tulang hidung yang tebal.Terdapat tonjolan di kening yang tampak nyata.Bagian dahi pun tampak sedikit menonjol.Belakang kepala agak lonjong dan sangat menonjol.Memiliki alat kunyah yang kuat.

Nah, mengingat ciri-cirinya yang mirip antara manusia kera namun juga mirip manusia modern, maka Eugene Dubois menyimpulkan bahwa Pithecanthropus erectus merupakan mata rantai yang telah lama hilang dalam evolusi antara hewan kera dengan manusia.

Walau begitu, banyak ahli yang mengkritik pendapat ini sehingga timbul kontroversi. Karena bagaimanapun, ilmu tentang perkembangan evolusi manusia masih perlu diteliti lebih jauh hingga saat ini.

Disi lain, kehidupan Pithecanthropus erectus masih jauh terbelakang jika dibandingkan dengan Homo Soloensis. Namun, pada masa manusia purba ini diyakini sebagai generasi pertama yang menggunakan api untuk menghangatkan tubuh serta sebagai alat penerang di kala malam hari.

Di era ini juga diketahui bahwa manusia mulai mengolah makanannya. Hal ini dibuktikan dari berbagai peralatan berburu dan alat untuk mengirisnya yang terbuat dari berbagai macam tulang belulang dan serpihan batu. Diperkirakan, mereka memanggang daging dan umbi-umbian sebelum mereka memakannya.

Demikianlah berbagai macam informasi mengenai manusia purba Pithecanthropus erectus beserta gambar dan ciri-cirinya. Semoga dapat memberikan tambahan pengetahuan bagi kalian. Sampai jumpa!