Kura-Kura Leher Panjang

Kura-kura leher panjang termasuk jenis hewan yang sekarang sulit dicari. Hal tersebut dikarenakan populasinya di alam yang sudah sangat sedikit, mendekati kepunahan. Bahkan, salah satu spesiesnya yang hidup di pulau Rote sudah tidak pernah ditemukan lagi di alam.

Dinamakan berleher panjang karena leher dari kelompok kura-kura ini memang sangat  panjang. Saking panjangnya, kepalanya tidak dapat ditarik masuk ke dalam cangkang, sehinga kepala kura-kura ini hanya dapat dilipat menyamping di sisi tubuhnya di bawah lindungan pinggiran tempurung badannya.

Jenis Kura-Kura Leher Panjang

Jenis kura-kura leher panjang menyebar terutama di Papua dan Australia, serta pulau-pulau di sekitarnya. Di luar tempat-tempat tersebut ditemukan pula di Pulau Rote, Nusa Tenggara. Habitat kura-kura ini di perairan tawar. Beberapa Jenis kura-kura leher panjang yang ada di Indonesia, di antaranya :

Kura-Kura Rote (Chelodina mccordi)

jenis kura-kura leher panjangJenis kura-kura leher panjang yang berasal dari pulau Rote, Nusa Tenggara, dikenal juga dengan sebutan McCord’s snakeneck turtle oleh orang-orang barat. Nama latin kura-kura ini adalah untuk menghormati Dr. William Patrick McCrod, seorang ahli kura-kura dari Hopewell Junction, New York.

Batok dari Kura-kura rote panjangnya dapat mencapai 18-24 cm. Warna batoknya abu-abu pucat cokelat, terkadang ada juga yang memiliki rona berwarna kastanye. Bagian plastronnya berwarna putih pucat. Panjang lehernya hampir sama dengan karapas, berwarna cokelat gelap di bagian atas dengan tubercles yang bulat. Bagian bawah lehernya berwarna krem muda. Irisnya berwarna hitam dikelilingi oleh cincin putih. Ia termasuk kedalam hewan yang terancam punah sehingga tidak boleh untuk diperdagangkan.

Kura-Kura Papua (Chelodina novaeguineae)

kura-kura papuaKura-kura papua merupakan jenis kura-kura yang hanya ditemukan di bagian Pulau Papua. Habitat alaminya berada di perairan air tawar yang memiliki banyak vegetasi. Ia memiliki leher yang sangat fleksibel, membuatnya dapat mencari makan di lumpur. Dengan lehernya ini ia akan menyerang mangsanya dengan cepat. Saat beristirahat, jenis kura-kura leher panjang ini akan memutar lehernya ke samping untuk perlindungan.

Bagian batokya berwarna cokelat tua, hampir hitam tetapi tekstur sisiknya masih terlihat jelas. Plastronnya berwarna cokelat muda. Kura-kura papua memiliki lehar yang sangat panjang dan kadang-kadang dapat melebihi panjang batoknya. Sebagian besar kulitnya berwarna abu-abu, kecuali bagian kepalanya yang hitam dan bawah perutnya yang putih.

Kura-kura papua belum termasuk spesies yang dilindungi dan jumlahnya di alam masih cukup banyak sehingga anda masih bisa menemukannya dijual. Walau begitu, tidak sembarangan orang dapat membelinya dikarenakan harganya yang mahal, yaitu sekitar 10 juta rupiah untuk ukuran setangan manusia.

Kura-Kura Perut Putih (Elseya branderhorsti)

kura-kura perut putihJenis Kura-kura ini endemik di bagian selatan pulau Papua. Saat ini, ia terdaftar sebagai hewan yang terancam punah di IUCN Redlist disebabkan karena banyaknya orang yang memperdagangkannya.

Habitat alaminya berada di sungai-sungai besar. Ia memiliki cangkang berbentuk oval yang lebar (hampir membentuk lingkaran), berwarna cokelat gelap hingga hitam pada batok dan berwarna krim pada plastronnya. Ukuran Cangkangnya ini dapat mencapai sekitar 40 cm.

Makanan Kura-Kura Leher Panjang

Makanan utama kura-kura leher panjang adalah ikan. Kura-kura leher panjang jarang memotong makanan menjadi bagian-bagian yang kecil karena biasanya langsung ditelan bulat-bulat. Cara makan kura-kura ini sangat mirip dengan gerakan ular. Pertama yang dilakukannya adalah membidik ikan lalu dengan kecepatan tinggi, ikan disambarnya dengan sangat cepat.

Walaupun termasuk ke dalam hewan yang dilindungi di Indonesia, masih ada juga yang memelihara jenis kura-kura leher panjang. Memang mayoritas hewan yang dipelihara tersebut merupakan spesies impor yang sudah populasinya relatif cukup. Namun, ada juga yang memelihara spesies yang sudah tergolong langka.

Bagi anda yang memelihara jenis kura-kura ini, disarankan untuk memeliharanya di kolam berlumpur. Hal tersebut dikarenakan kelompok reptil ini sangat suka berdiam diri di dalam lumpur.

Berikan makanan kura-kura leher panjang peliharaan anda berupa ikan hidup. Hal tersebut untuk menjaga insting memburu yang dimilikinya, sehingga nafsu makannya tetap terjaga. Anda memang bisa memberikan pelet kepadanya, tetapi biasanya itu berpengaruh kurang baik bagi kesehatan hewan peliharan anda tersebut.

Konservasi

Upaya konservasi terhadap kura-kura leher panjang dirasa sudah sangat terlambat. Beberapa jenisnya, seperti kura-kura leher panjang rote telah punah di habitat alamnya. Kerusakaan lingkungan yang dilakukan oleh manusia menjadi penyebab utama kelangkaannya.

Perburuan oleh manusia, baik untuk dipelihara ataupun dikonsumsi juga mengambil peran besar terhadap kelangkaan hewan ini. Diperlukan tindakan nyata dari pemerintah Indonesia untuk bisa melakukan konservasi lingkungan di habitat alaminya. Dengan begitu, diharapkan kura-kura leher panjang masih ada yang bisa ditemukan di alamnya.

Tentunya upaya konservasi ini tidak mudah, masalah biaya menjadi kendala utama. Pemerintah seringkali menyepelekan permasalahan konservasi hewan langka. Masalah ekonomi biasanya menjadi hal yang lebih diutamakan. Walaupun, seringkali urusan ekonomi ini menjadi pemicu beberapa satwa di Indonesia mengalami kepunahan.