Extra Fooding

extra foodingBiasanya, jenis extra fooding (EF) yang sering diberikan kepada burung kicau peliharaan adalah jangkrik dan ulat hongkong. Sebenarnya keduanya bukanlah satu-satunya pilihan yang bisa diberikan untuk burung peliharaan anda. Masih banyak lagi EF yang bisa didapatkan di sekitar rumah tanpa harus membelinya. Dalam artikel ini, saya akan mencoba membahas tentang apa saja pakan tambahan alami burung dan bagaimana cara pemberiannya.

Pengertian

Sesuai dengan namanya, extra fooding adalah pakan tambahan untuk burung. Maksudnya adalah, pakan ini diberikan sebagai pendukung dari pakan utama sehari-hari. Pengertian extra fooding disini berbeda dengan kehidupan burung yang ada di alam liar. Ketika hidup liar di alam, burung bisa mendapatkan makanan sesuai dengan kebutuhannya.

Umumnya, pakan utama burung kicauan yang dipelihara adalah makanan kering atau voer, karena kemudahan dalam penyimpanan dan mendapatkannya. Pemberian makanan kering ini tentunya, tidak sesuai dengan makanan burung tersebut di alamnya sehingga jika dijadikan satu-satunya makanan akan membuat burung susah berkicau. Penyebabnya adalah naluri burung akan terganggu ketika kebiasaannya di alam tidak bisa lagi dilakukan.

Burung juga bisa menjadi mudah stress, dikarenakan makanan yang dimakannya selama pemeliharaan berbeda dengan kebiasaannya. Maka dari itu, pemberian extra fooding perlu dilakukan sehingga burung tersebut tetap mendapatkan makanan seperti yang ada di alam. Tetapi anda juga perlu berhati-hati dalam memberikannya, dikarenakan burung akan menjadi mudah birahi ketika diberikan EF terlalu banyak.

Fungsi Pemberian Extra Fooding

Berdasarkan jenis makanan utamanya, burung di alam liar bisa dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :

  1. Herbivora
    Kelompok ini merupakan burung yang memakan buah dan biji-bijian di habitatnya, misalnya pisang, buah ara, pepaya, padi dan lain sebagainya.
  2. Karnivora
    Kelompok burung ini memakan binatang lain sebagai makanan utamanya. Biasanya mereka akan memakan serangga dan hewan-hewan kecil lain, baik itu vertebrata (bertulang belakang) maupun invertebrata (tak memiliki tulang belakang). Biasanya burung karnivora sejati akan menolak buah-buahan yang diberikan kepadanya. Namuun, terkadang ada juga yang menyukai buah tertentu, misalnya burung tledekan gunung yang menyukai buah beryl, cipo menyukai kersen dan kacer menyukai pisang.
  3. Omnivora
    Kelompok burung ini mau memakan segalanya, mereka akan memakan makanan apa saja yang ada di alam, mulai dari serangga, hewan vertebrata, aneka buah dan biji-bijian. Salah satu jenis burung yang masuk ke dalam kelompok ini adalah keluarga cucak-cucakan (cucak rowo, cucak biru, dll), keluarga punglor (anis merah, anis kembang, anis macan) dan keluarga jalak-jalakan.

Di habitat aslinya, setiap burung memiliki jenis makanan yang difavoritkannya. Misalnya saja, burung cucak hijau yang memfavoritkan pisang kepok putih dan burung branjangan yang menyukai belalang. Berbeda dengan burung yang dalam pemeliharaan manusia, biasanya hanya diberikan makanan serangga atau buah yang banyak dipasaran. Jangkrik dan Ulat hongkong menjadi makanan tambahan yang paling banyak diberikan, karena mudahnya mendapatkannya..

Itulah sebabnya, mengapa burung yang dipelihara dalam peliharaan manusia cenderung mengalami kekurangan nutrisi. Biasanya kekurangan vitamin dan kalsium menjadi dua hal yang sering dialami oleh burung peliharaan. Di alam liar, burung memiliki naluri untuk mencari makanan dengan kandungan nutrisi yang dibutuhkannya. Sedangkan dalam pemeliharaan manusia, semua suplai makanan sangat tergantung dari pemilik atau perawatnya.

Oleh karena itu, sebagian besar pemilik burung memberikan tambahan multivitamin dan multimineral diluar pakan utama agar burung peliharaan tercukupi kebutuhan vitamin dan mineral. Salah satu multivitamin yang banyak diberikan adalah Birdvit dengan dosis 2-3 kali seminggu.

Sama halnya dengan pemberian multivitamin, extra fooding juga memiliki fungsi untuk menutupi kekurangan nutrisi utama. Pakan kering seperti voer, umumnya sudah memiliki kandungan energi metabolisme dan protein yang mencukupi, tetapi semuanya tergantung dari pabrikan yang membuatnya. Namun, kandungan vitamin dan mineral yang ada di dalamnya biasanya kurang dan sangat riskan hanya mengandalkan voer sebagai satu-satunya makanan.

Jenis Extra Fooding

Seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya, ulat hongkong dan jangkrik menjadi jenis extra fooding yang paling sering diberikan. Selain keduanya, ternyata ada 8 jenis Extra Fooding alternatif yang bisa diberikan kepada burung peliharaan anda. Sebagian diantaranya dapat dengan mudah didapatkan di lingkungan sekitar kita.

Kelabang atau Lipan

Kelabang atau lipan merupakan salah satu makanan favorit burung karnivora di alam liar. Beberapa pemelihara burung kicau pun mulai berani memberikannya sebagai pakan tambahan. Kelabang memang dikenal sanggup menaikan dari burung kicauan yang dipelihara, terutama murai batu dan kacer. Hanya saja, anda perlu memperhatikan porsi pemberian kelaban yang disesuaikan dengan karakternya.

Ketika pertama kali memberikan kelabang, janganlah dalam jumlah yang besar. Berikanlah dalam jumlah sedikit, kemudian naikkan setahap demi setap hingga porsi yang diberikan sudah tepat. Porsi tepat ini maksudnya ada peningkatan performa burung dan tidak ada gangguan yang berarti. Pemberian kelabang diyakini mampu mengatasi burung yang kurang birahi, mental lemah atau hanya ngeriwik saja.

Lotus Seed Worm

Mungkin Lotus Seed Worm masih agak asing dalam telinga anda, karena memang belum banyak digunakan di Indonesia. Penggunaanya sangat populer di kalangan pleci mania yang ada di negeri sebelah kita, Malaysia. Pemberian Lotus Seed Worm kepada burung kicauan, terutama pleci dapat mempercepat burung buka paruh. Sayangnya, jenis extra fooding ini masih sulit ditemukan di toko burung yang ada di Indonesia.

Belalang

Belalang, menjadi salah satu makanan favorit mayoritas burung kicau yang termasuk kelompok karnivora. Apabila anda ingin memberikan belalang sebagai salah satu pakan untuk burung peliharaan anda, sebaiknya pilihlah belalang hijau. Hal itu dikarenakan, jenis belalang lain terkadang mengandung racun yang berbahaya bagi burung anda. Biasanya belalang yang mengandung racun ini, warna tubuhnya berwarna kehitaman atau ada bintik hitam di tubuhnya.

Kecebong

Kecebong merupakan istilah untuk menyebut anakan katak yang masih hidup di dalam air. Bentuknya mirip seperti ikan kecil dengan kepala yang berukuran besar. Pemberian kecebong sebagai extra fooding sebaiknya dilakukan apabila ia memiliki sifat liar. Hal itu dikarenakan, kecebong dapat membuat burung menjadi lebih tenang.

Katak Kecil

Di habitat alamnya, katak kecil menjadi favorit mayoritas burung kicauan. Kita ambil contoh saja burung jalak suren, cendet dan kepodang yang sangat menyukai Extra Fooding satu ini. Pemberian katak kecil dapat membuat burung menjadi galak dalam berkicau. Hanya saja dosis pemberiannya harus diberikan secara tetap, dikarenakan ia juga akan membuat burung menjadi mudah birahi.

Ulat Jerman

Secara morfologi, ulat jerman memiliki bentuk yang mirip dengan ulat hongkong. Jenis ulat ini juga dianggap lebih baik, dikarenakan kadar protein di dalamnya yang lebih besar dan rendah lemak. Dari segi ukuran pun ulat jerman lebih besar, tetapi begitu pula dengan harganya yang seringkali dianggap mahal.

Ikan Kecil

Ikan kecil juga bisa dijadikan alternatif extra fooding untuk burung kicau anda. Memang masih jarang yang memberikannya kepada burung peliharaan, dikarenakan dianggap merepotkan. Beberapa jenis burung kicau seperti murai batu, anis merah dan kacer ternyata sangat menyukai ikan kecil lho.

Laba-laba Kecil

Sangat jarang orang yang memberikan laba-laba kecil sebagai pakan untuk burung peliharaannya. Penyebabnya karena laba-laba sangat sulit untuk bisa diternakan. Jumlahnya di alam pun terbilang tidak begitu banyak dan mereka biasanya hidup secara sendirian. Menurut ahli biologi alumni UGM, Adi Nugroho, pemberian laba-laba ternyata bisa meningkatkan kemampuan berkicau burung terutama ketika diberikan sebelum lomba. Penyebabnya adalah di dalam tubuh laba-laba terkandung taurine, senyawa asam amino yang banyak terkandung dalam minuman berenergi.