Klasifikasi dan Morfologi Tanaman Tomat

morfologi tomatBerbicara mengenai klasifikasi dan morfologi tomat, tentu kita semua sudah mengenal sayuran buah ini dari kecil. Pasalnya, berbagai masakan yang ada di tanah air seringkali menggunakannya sebagai bahan masakan. Tomat tergolong sayuran buah yang multiguna dan mudah dibudidayakan di berbagai daerah di Indonesia. Buah tomat yang sudah masak benar banyak digemari orang, karena rasanya segar, enak dan sedikit masam.

Secara morfologi, tomat berbentuk perdu, daunnya bercelah menyirip, tersusun pada tangkai dan berwarna hijau. Bentuk buahnya bulat, bulat pipih atau bulat lonjong tergantung dari jenisnya. Warna buahnya mula-mula berwarna hijau dan sesudah masak akan berubah menjadi berwarna merah.

Sebelum digunakan secara masif seperti sekarang, pada mulanya tomat dikenal sebagai tanaman liar yang tidak banyak manfaatnya. Pemanfaatan tomat sebagai bahan makanan diduga pertama kali dilakukan oleh orang Peru sudah. Di Eropa, tanaman tomat mulai digunakan secara besar-besaran sejak abad ke-15 M, terutama dijadikan sebagai bumbu masakan. Penggunaannya sejak saat itu banyak digunakan untuk bumbu masakan sehari-hari.

Sejarah Penyebaran Tomat

Tomat pertama kali tersebar di daerah Amerika Selatan, terutama digunakan oleh masyarakat Peru sebagai bumbu masakan. Beberapa literatur menyebutkan bahwa nenek moyang tanaman ini pertama kali ditemukan di sekitar pegunungan Andes dan Brazil. Setelah banyak digunakan oleh masyarakat Peru, tomat kemudian menyebar ke negara-negara lain di Amerika Selatan.

Pada tahun 1523, pedagang-pedagang Spanyol membawa benih tanaman tomat dari Benua Amerika ke Eropa.Orang yang pertama kali mengembangkan dan membudidayakan tomat sebagai bahan makanan di Italia adalah Mathius pada tahun 1544. Penyebarluasan tanaman tomat secara masif di kawasan Eropa terjadi mulai tahun 1600 M.

Di Filipina, tanaman tomat mulai masuk dan diperkenalkan di sana pada tahun 1571. Setelah masuk ke Filipina, tanaman ini kemudian menyebar ke berbagai negara lainnya di Asia. Diduga, tomat masuk ke wilayah Nusantara pada sekitar tahun 1811. Ternyata buah ini sesuai dengan selera masyarakat Nusantara membuatnya berkembang cukup populer di negara kita. Buah tomat akhirnya dijadikan sebagai komoditas komersial yang memiliki nilai komersial tinggi.

Pada tahun 1974, FAO melaporkan bahwa budidaya tomat berkembang pesat di beberapa negara yang sedang berkembang, seperti Kuba, Ghana, India, Bangladesh, Filipina, Indonesia dan Thailand. Walaupun memang pada saat itu rata-rata produksinya bervariasi dan masih rendah. Di Indonesia, pengembangan budidaya tanaman ini memang mendapatkan prioritas perhatian sejak tahun 1961. Bahkan, saat ini tanaman tomat ditempatkan dalam urutan atas dalam skala prioritas penelitian pengembangan garapan Puslitbang Hortikultura di Indonesia.

Klasifikasi Tomat

Tomat merupakan tanaman semusim, yaitu tanaman yang memiliki umur pendek dan setelah sekali bereproduksi akan mati. Tomat merupakan tanaman perdu yang menjalar pada permukaan tanah dan panjangnya bisa mencapai 2 meter. Menurut ahli biologi alumni UGM, Adi Nugroho, klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Subkelas : Metachlamidae
Ordo : Tubiflorae
Famili : Solanaceae
Genus : Solanum
Spesies : Solanum lycopersicum

Morfologi Tomat

Tomat merupakan salah satu jenis tanaman sayuran buah yang sudah sangat dikenal oleh masyarakat Indonesia. Rasa buahnya memberikan kesegaran pada tubuh dengan cita rasa manis-manis asam. Tomat merupakan tanaman tahunan yang berumur pendek, umumnya tumbuh semusim dan berbentuk perdu.

Secara morfologi, tanaman tomat terdiri atas bagian akar, batang, daun, bunga dan buah. Bagian-bagian tubuh tumbuhan tersebut berperan dalam aktivitas hidup tanaman ini seperti penyerapan air, respirasi, fotosintesis, pengangkutan zat makanan dan reproduksi. Berikut ini saya akan mencoba sedikit menjelaskan mengenai morfologi tanaman tomat tersebut.

Akar

Akar merupakan struktur tanaman tomat yang berada di dalam tanah. Akar menjadi tempat masuknya mineral (zat-zat hara) dari tanah menuju ke daun yang nantinya diolah menjadi zat makanan oleh daun. Akar merupakan kelanjutan sumbu tumbuhan. Sebagai tumbuhan dikotil, tanaman tomat memiliki akar tunggang yang tumbuh menembus ke dalam tanah dan akar serabut yang tubuh menyebar ke arah samping.

Secara morfologi (struktur luar), akar tanaman tomat tersusun atas rambut akar, batang akar, ujung akar dan tudung akar. Ujung akar merupakan titik tumbuhnya, yang terdiri atas jaringan meristem yang sel-selnya berdinding tipis dan membelah diri. Ujung akar tanaman tomat dilindungi oleh tudung akar (kaliptra), yang fungsinya melindungi akar dari kerusakan mekanis ketika menembus tanah. Untuk mempermudah akar ketika akan menembus tanah, bagian luar tudung akar mensekresikan lendir.

Di bagian samping ujung akar, terlihat adanya rambut akar yang merupakan perluasan permukaan dari sel-sel epidermis. Rambut akar berperan untuk memperluas daerah penyerapan air dan mineral, sehingga jumlah yang terhisap menjadi lebih maksimal. Ketika akar tumbuh memanjang ke dalam tanah, di ujung akar yang lebih muda akan terbentuk rambut akar yang baru. Rambut akar yang terletak pada jaringan yang lebih tua, kemudian akan hancur dan mati.

Batang

Morfologi batang tomat berbentuk persegi empat hingga bulat, berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu halus dan bercabang lebat. Ketika masih muda, warna batang tomat berwarna hijau dan mudah patah. Setelah tua, batang menjadi keras dan hampir berkayu sehingga lebih kokoh.

Secara umum, batang tanaman tomat memiliki fungsi sebagai pembentuk dan penyangga daun. Batang juga berperan sebagai lintasan air dan mineral dari akar ke daun dan lintasan zat makanan hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh tanaman tomat.

Tanaman tomat dapat dikelompokkan ke dalam 3 kelompok didasarkan dari pertumbuhan batangnya, yaitu :

  1. Determinate
    Pertumbuhan batang yang diakhiri dengan rangkaian bunga atau buah, periode panen yang relatif pendek dan habitus tanaman relatif rendah.
  2. Indeterminate
    Pertumbuhan batang yang tidak diakhiri dengan rangkaian bunga atau buah, periode panen buah relatif panjang dan habitus tanaman umumnya tinggi.
  3. Semi Indeterminate
    Tomat yang masuk kedalam kelompok ini memiliki batang yang mempunyai sifat-sifat determinate dan indeterminate.

Daun

Secara morfologi, pada umumnya daun tomat memiliki bagian-bagian helaian daun (lamina) dan tangkai daun (petiolus). Selanjutnya, terdapat terdapat bagian tangkai yang menempel pada batang yang disebut tangkai daun. Tomat memiliki daun majemuk yang tumbuhnya berselang-seling atau tersusun mengelilingi batang tanaman. Daunnya berbentuk oval, berwarna hijau dan pada bagian tepinya bergerigi.

Pada dasarnya, anatomi daun serupa dengan anatomi batangnya. Bila kita mengamati daun dibawah mikroskop, akan tampak bagian-bagian dari atas ke bawa, yaitu epidermis, jaringan tiang (jaringan palisade), jaringan bunga karang (jaringan sons) dan berkas pembuluh angkut daun.

Daun merupakan organ pada tanaman tomat yang fungsinya sebagai tempat fotosintesis, transpirasi dan alat pernapasan. Hasil fotosintesis berupa gula (glukosa) akan diangkut oleh pembuluh tapis dan diedarkan ke seluruh bagian tumbuhan. Oksigen dikeluarkan melalui stomata daun dan sebagian digunakan untuk respirasi sel-sel di daun.

Daun juga berperan penting dalam respirasi, yaitu peristiwa penguapan pada tumbuhan. Transpirasi dapat pula melalui batang, tetapi berlangsung dalam jumlah yang sangat sedikit. Melalui transpirasi, air dalam bentuk uap air akan dikeluarkan melalui stomata ke udara. Adanya transpirasi yang terjadi di daun ini membuat aliran air dan unsur hara dari akar dan batang ke daun terjadi secara terus menerus.

Bunga

Bunga tanaman tomat tersusun dalam rangkaian bunga yang jumlah kuntum bunganya beragam sesuai dengan jenis tomat tersebut. Kuntum bunga tomat terdiri atas daun kelopak, helai mahkota, bakal buah, kepala putik, tangkai putik dan benang sari. Serbuk sari terdapat dalam kantung sari dan letaknya seakan-akan menjadi satu, sehinga membentuk bumbung yang mengelilingi tangkai kepala putik. Sebagian besar bunga tomat menyerbuk sendiri, tetapi mudah juga apabila ingin dilakukan persilangan.

Buah

Morfologi buah tanaman tomat sangat bervariasi, tergantung dari jenis varietas tanaman tersebut. Ada tomat yang buahnya berbentuk bulat, lonjong dan oval (bulat telur). Begitupun dengan ukuran buahnya juga sangat bervariasi, yang terkecil memiliki berat sekitar 9 gram dan yang terbesar memiliki berat sekitar 180 gram.

Berdasarkan morfologi buahnya, tomat dapat dibagi ke dalam beberapa tipe, yaitu :

  1. Tomat biasa
    Jenis tomat ini memiliki buah yang berbentuk pipih tidak teratur dan sedikit beralur, terutama di dekat tangkainya.
  2. Tomat apel
    Bentuk buahnya bulat, padat (compact) dan sedikit kerat seperti buah apel.
  3. Tomat keriting
    Jenis tomat ini memiliki buah yang agak lonjong, keras, daunnya rimbun dan keriting serta berwarna hijau kelam.
  4. Tomat kentang
    Bentuk buahnya bulat, padat (compact) dan berukuran besar.
  5. Tomat cherry
    Buahnya Berbentuk bulat atau memanjang, berwarna merah atau kuning, ruang buah sedikit dan ukurannya kecil.

Itulah sedikit tentang klasifikasi dan morfologi tomat yang bisa saya tuliskan. Semoga informasi dari saya ini bisa menambah wawasan pembaca mengenai salah satu tanaman yang ada di Indonesia.