Kelas Anthozoa

Kelas AnthozoaKelas Anthozoa meliputi anemon laut, koral laut,koral tanduk, bulu laut atau pena laut. Hewan yang termasuk golongan ini tidak mempunyai bentuk medusa, semuanya berbentuk polip. Reproduksi anthozoa dilakukan secara generatif ( pada tiap sekat di bagian bawah terdapat alat alat tubuh yang menghasilkan spermatozoid dan ovum ) dan vegetatif (Pembentukan kuncup). Anthozoa hidup secara soliter atau berkoloni, polip hewan karang dapat menghasilkan CaCO3, hal inilah yang dapat membantu pembentukan batu karang.

Struktur Tubuh Anthozoa

Tubuh anggota kelas Anthozoa silindris, biasanya panjangnya sekitar 5 sampai 7 cm walaupun ada juga yang berukuran raksasa (1 m), radial simetris. Tubuhnya terbagi menjadi tiga bagian utama, yaitu cakram pedal (kaki), kolumna / skapus / batang tubuh dan cakram oral (kapitulum). Atara cakram pedal dengan bagian skpaus dihubungkan oleh bagian yang disebut limbus, sedangkan antara bagian skapus dengan bagian cakram oral dihubungkan oleh bagian yang disebut kollar.

Perbedaan pokok antara polip Anthozoa dan Hydrozoa adalah :

  1. Letak mulut Hydrozoa langsung berhubungan dengan rongga gastrovaskuler sedangkan Anthozoa tidak langsung berhubungan dengan rongga gastrovaskuler,melainkan berhubungan terlebih dahulu dengan stomodeum
  2. Dinding rongga gastrovaskuler Hydrozoa tak bersepta sedangkan Anthozoa bersepta secara konsentris
  3. Lapisan mesoglea Hydrozoa bersifat non seluer sedangkan Anthozoa bersifat seluler
  4. Gonad Hydrozoa berasal dari lapisan epidermal sedangkan Anthozoa berasal dari lapisan gastrodermal.

Reproduksi Anthozoa

Reproduksi berlangsung secara seksual dan aseksual, ada spesies yang bersifat monosious (hemaprodit) dan dioesious. Pada spesies anggota Kelas Anthozoa yang hemaproditkematangan sel telur dan spermatozoid tidak sama, dengan demikian fertilisasi antara sel telur dan spermatozoidnya terjadi secara perkawinan silang. Ovum dan sperma yang telah matang akan keluar melalui mulut dan fertilisasi berlangsung di alam bebas (fertilisasi eksternal). Ovum yang elah dibuahi oleh spermatozoidnya akan terbentuk zigot. Dari hasil pembelahan zigot tersebut terbentuklah koelolastula. Koeloblastula tersebut selanjutnya dengan proses gastrulasi akhirnya terbentuk planula (larva berambut getar). Planula dengan rambut getarnya akan berenang renang secara bebas untuk mencari lingkungan yang sesuai dengan hidupnya kelak. Bila telah menemukan tempat yang cocok, maka akan melekatkan diri pada suatu objek lalu tumbuh menjadi polip dewasa.

Sistem Organ

Anthozoa sudah memiliki sistem organ sederhana yang lumyan lengkap, terdiri atas :

Sistem Pencernaan Makanan

Sistem pencernaan makanan Kelas Anthozoa dimulai dari mulut – stomodeum (kerongkongan) – ronga gastrovaskuler. Di sepanjang sisi stomodeum dilengkapi alur cincin bersilia yang disebut siphonogliph. Alur ini merupakan jalan masuknya air ke dalam koelenteron. Air dapat mengalir dari ruang yang satu ke ruang yang lain melalui celah yang disebut ostia. Di bagian bawah stomodeum berkembang menjadi bentuk yang tebal yang disebut filamen pencernaan, di dalamnya mengandung sel sel kelenjar penghasil getah pencernaan yang mengandung enzim. Di dekat bagian dasar filamen ditemukan benang benang akontia yang di dalamnya dilengkapi dengan sel sel kelenjar dan nematokist.

Sistem pencernaan makanan dilakukan secara ekstrasel dan intrasel. Pada pencernaan makanan secara ekstrasel, mangsa dilumpuhkan oleh nematokist. Dengan bantuan tentakel, makanan ditarik kedalam mulut, kemudian masuk ke stomodeum, lalu ke rongga gastrovaskuler. Di dalam rongga gastrovaskuler makanan tersebut dicerna secara ekstrasel dilakukan oleh enzim yang dikeluarkan oleh getah pencernaan. Sari sari makanan diserap oleh dinding gastrodermis, sedangkan bagian atau partikel partikel yang tidak dicerna dikeluarkan kembali melalui mulut.

Sistem Gerak

Pada sistem gerak Kelas Anthozoa telah memperlihatkan bentuk gerak yang bervariasi, karena sistem otot telah mengalami perkembangan lebih sempurna bila dibandingkan dengan anggota Filum Coelenterata lainnya. SIstem otot terdapat pada bagian epidermis dan bagian gastrodermis. Pada bagian epidermis, bagian tentakel  terdapat serabut memanjang / longitudinal dan pada bagian cakral oral terdapat serabut radial. Pada bagian gastrodermis terdiri atas serabut serabut sirkulas. Serabut serabut sirkular ini dijumpai pada bagian tentakel, cakram oral, skapus dan cakram pedal. Di bagian dinding kollar serabut sirkular ini menebal dan membentuk apa yang disebut sphinkter.

Sistem Syarat

Susunan syaraf Kelas Anthozoa disebut syaraf difus (belum nampak adanya susunan syaraf pusat). Sistem syaraf terdiri atas pleksus epidermal dan pleksus gastrodermal, yang masing masing tersusun atas serabut syarat dan sel ganglion yang besar. Pleksus tersebut makin intensif terutama di bagian tentakel, diskus oral maupun stomodeum.