Hydrozoa

HydrozoaHydrozoa merupakan salah satu Kelas di dalam Filum Coelenterata. Struktur Tubuh Hydrozoa berbentuk seperti tabung (panjang 5 – 10 mm, garis tengah kurang lebih 2 mm), hidup berbentuk polip, permukaan mulut disebut ujung oral dan permukaan tempat melekatkan diri disebut ujung aboral, mulutnya dikeliling oleh tentakel (setiap spesies tidak sama jumlahnya, ada yang 6 atau 7 buah tentakel dengan panjang 1 – 20 mm).

Reproduksi hydrozoa dilakukan secara aseksual dengan pembentukan tunas dan seksual dengan pembentukan testes di bagan atas dan ovum di bagian bawah, persatuan antara spermatozoid dan ovum membentuk zigot, zigot ini akhirnya tumbuh menjadi individu baru.

Struktur Tubuh Hydrozoa

Struktur Tubuh HydrozoaDinding tubuh terdiri atas dua lapis (diplobastik), yaitu lapisan luar (epidermis) dan lapisan dalam (gastrodermis). Lapisan luar (epidermis) tersusun atas sel sel kubus dan ditutupi dengan kutikula yang tipis serta transparan, kecuali epidermis di bagian aboral.

Lapisan Luar (Epidermis)

Lapisan luar (epidermis) tersusun atas lima buah tipe sel, yaitu :

  1. Sel epiteliomuskuler
    Sel epitelimuskuler berfungsi untuk proteksi dan kontraksi. Sel epitelimuskuler pada ujung bebas melekat satu dengan yang lain. Ujung yang melekat pada mesoglea mengandung beberapa serabut kontraktil. Sel sel epiteliomuskuler tersusun secara longitudnal (mengikuti sumbu panjang tubuh), menonjol ke luar pada kedua belah sel sehingga sel tersebut berbentuk seperti huruf T.
  2. Sel interstitial
    Sel interstitial bentuknya oval, berukuran kecil, terletak di bagian dasar di antara sel sel epiteliomuskuler. Fungsi sel interstitial adalah pembentukan knidoblast, pembentukan tunas (bertindak sebagai sel formatif), pembentukan sel sel kelamin dan regenerasi dan perbaikan sel sel yang rusak.
  3. Knidoblast (sel jelatang)
    Di dalam knidoblast terdapat nematokist, biasanya sel ini terletak di antara sel sel epiteliomuskuler, tetapi sel jelatang yang terdapat di bagian tentakel terletak di dalam sel epiteliomuskuler. Sel sel epitoliomuskuler yang memiliki sel jelatang khusus diberi nama sel induk semang atau sel baterai. Nematokist terdiri dari empat tipe yaitu :- Penetran, mempunyai benang yang panjang, pada bagian pangkal terdapat 3 duri yang panjang dan 3 baris duri.
    – Volvent, mempunyai benang yang pendek dan tebal.
    – Streptilne glutinant, mempunyai benang yang panjang dan duri kecil.
    – Stereoline glutinant, mempunyai benang yang lurus dan tidak berdiri.

    Penetran dan volvent berfungsi untuk menangkap mangsa, sedang streptoline dan stereoline glutinant berfungsi untuk membantu pergerakan.

  4. Sel sensori dan sel saraf
    Sel sensori terutama terdapat di bagian tentakel dan knidoblast dan di antara sel sel epiteliomuskuler. Sel sel saraf kurang lebih sama dengan multipolar neuron, terletak di bagian dasar epidermis.
  5. Sel sel sekresi kelenjar mukus
    Sel sel sekresi kelenjar mukus terletak terutama pada bagian basal (ujung aboral) Hydra.

Lapisan Gastrodermis

Sel sel yang terdapat pada lapisan gastrodermis adalah

  1. Sel epiteliomuskuler
    Disebut juga sel sel nutrisi, mempunyai flagel dan dapat membentuk pesudopia.
  2. Sel sel kelenjar
    Terletak di antara sel sel nutrisi, berfungsi menghasilkan enzim pencernaan.
  3. Sel sel sensoris
    Sel sel sensoris pada lapisan gastrodermis sama seperti di dalam lapisan epidermis tetapi jumlahnya lebih sedikit.
  4. Sel sel interstitial
    Jumlah sel ini tidak banyak dan berfungsi untuk memproduksi enzim.

Diantara gastrodermis dan epidermis terdapat lapisan mesoglea, sel ini sangat membantu dalam kelenturan gerakan Hydrozoa.

Sistem Metabolisme

Hydrozoa bersifat Holozoik, makanannya berupa Cyclops, Daphnia, larva insekta, Annelida atau zooplankton lain. zooplanton ditangkap tentakel dan dilumpuhkan oleh nematokist, kemudian ditelan masuk ke dalam rongga gastrovaskuler. Di dalam rongga gastrovaskuler makanan tadi akan dicerna dengan bantuan enzim tripsin yang dikeluarkan oleh sel kelenjar (pencernaan ekstrasel). Sel sel nutrisi segera membentuk pseudopodia dan menangkap zat zat makanan yang telah diolah secara ekstrasel. Makanan tadi dicerna lagi di dalam vakuola makanan (pencernaan intrasel), kemudian zat zat makanan diedarkan ke seluruh tubuh secara difusi. Sisa sisa zat metabolisme dan makanan yang tidak dapat dicerna dikeluarkan kembali melalui mulut.

Sistem Respirasi dan Ekskresi

Belum memiliki organ khusus untuk respirasi dan ekskresi, sehingga pada bagian basal (ujung aboral) banyak penumpukan sisa sisa ekskresi. Respirasi dan eksresi dilakukan secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya.

Reproduksi Hydrozoa

Reproduksi dilakukan secara seksual dan aseksual. Reproduksi secara seksual dilakukan dengan membentuk testes di bagian atas dan ovarium d bagian bawah. Dalam  reproduksi secara seksual beberapa spesies ada yang bersifat dioecious dan ada pula yang bersifat monoecious (hermaprodit), kebanyakan Hydrozoa bersifat dioecious. Sedangkan perkembangbiakan secara aseksual dilakukan dengan pembentukan tunas pada dinding tubuhnya yang kemudian melepaskan diri menjadi individu baru.

Contoh Hydrozoa : Obelia

ObeliaObelia merupakan contoh Hydrozoa laut yang berkoloni. Bentuk kehidupannya dapat berupa polip dan medusa. Obelia memiliki dua jenis polip, yaitu :

  1. Hydranth
    Merupakan polip yang berfungsi untuk mengambil zat zat makanan. Hydrant terdiri atas 4 bagian yaitu tentakel, mulut, hopostom dan hidroteka.
  2. Gonangium
    Merupakan polip yang berfungsi untuk melakukan reproduksi, dimana dihasilkan medusa. Gonangium terdiri atas gonopor, gonotheka dan blastostil.

Rangka jernih di bagian luar disebut perisark, menutupi jaringan lunak di bagian dalam Obelia yang disebu koenosark. Medusa dilepaskan ke dalam air dan menjadi bentuk ubur ubur yang dapat berenang. Kemudian akan berkembangbiak secara seksual. Persatuan antara sel telur dengan sperma menghasilkan zigot yang akan tumbuh menjadi individu baru.