Cara melebatkan daun bonsai cemara udang sangatlah mudah, para pemula dalam dunia bonsai biasanya sudah mampu untuk melakukan hal tersebut. Anda hanya perlu memangkas daun yang berukuran besar serta ranting-ranting yang baru tumbuh setiap seminggu sekali. Selain pemangkasan secara rutin, teknik pembentukkan batang/ranting yang salah juga dapat membuat daun tumbuh dengan jarang.
Cemara udang (Casuarina equisetifolia) merupakan salah satu jenis pohon cemara yang kerap dijadikan bonsai. Tanaman ini memiliki berbagai syarat sebagai sebuah bonsai yang berkualitas tinggi diantarana adalah memiliki batang yang besar, daun yang kecil dan dapat tumbuh dengan baik pada sebuah pot. Sehingga menghasilkan sebuah pohon mini yang bentuknya secara keseluruhan mirip dengan yang ada di habitat aslinya.
Sekilas Tentang Tanaman Cemara Udang
Cemara udang dikenal oleh orang luar sebagai Australian pine karena banyak dari tanaman ini terdapat di Australia Utara. Selain di Australia Utara, persebarannya ada di Asia Tenggara dan Kepulauan Pasifik termasuk Indonesia. Ia juga merupakan spesies infansif yang ditemukan di Brazil, Florida dan India.
Di habitat alaminya pohon cemara udang dapat tumbuh hingga setinggi 35 meter. Ia memiliki ranting-ranting hijau yang berukuran kecil dengan banyak cabang ranting yang berukuran 0,5 – 11 mm. Memiliki bunga berukuran kecil yaitu 0,7 – 4 cm, sayangnya saat dijadikan bonsai cemara udang jarang bisa mengeluarkan bunga. Buahnya berbentuk oval dengan panjang 10 – 24 mm dan berdiameter 9 – 13 mm.
Begini Cara Melebatkan Daun Bonsai Cemara Udang
Cara melebatkan daun bonsai cemara udang sebenarnya bukan pekerjaan yang sulit. Hal pertama yang menyebabkan bonsai anda tumbuh dengan tidak baik biasanya adalah masalah pengkawatan. Masih banyak pemula yang terlalu kencang saat mengkawat bonsai, hal tersebut menyebabkan floem dan xilem tersumbat.
Selain karena terlalu kencangnya mengikat kawat, teknik pembentukkan salah juga bisa menjadi sebuah masalah. Banyak orang yang setelah memlintir batang ke kiri lalu didekatnya diplitir lagi ke kanan. Hal tersebut merupakan sebuah teknik pembentukan yang sangat fatal, karena menyebabkan floem dan xilemnya rusak sehingga daun dan ranting bonsai di bagian tersebut akan mengering dan akhirnya mati.
Perlu diketahui bahwa floem dan xilem merupakan sebuah saluran pembawa nutrisi dari tanah dan hasil fotositesis dari daun. Floem dan xilem yang tersumbat ini menyebabkan unsur-unsur hara tidak dapat ditransportasikan dari akar ke daun. Begitupun dengan nutrisi yang dihasilkan dari fotosintesis daun, karena jalur transportasinya tersumbat menyebabkannya tidak dapat diedarkan ke seluruh tubuh.
Beberapa hal lain yang perlu diperhatikan untuk melebatkan daun bonsai cemara udang adalah masalah pupuk dan pemotongan daun. Jika kandungan unsur hara yang terdapat di dalam media tersedia dalam jumlah mencukupi, maka otomatis tanaman akan tumbuh subur sehingga daunnya lebat.
Media yang baik untuk bonsai cemara udang adalah campuran pasir dan kompos dengan perbandingan 3 : 2. Selain itu sebaiknya dalam waktu 2 bulan sekali anda memberi pupuk kepada bonsai anda. Pupuk yang saya sarankan adalah POC (Pupuk Organik Cair), dikarenakan cara pemberiannya yang mudah dan mudah didapatkan. Selain itu, didalamnya tidak terdapat zat-zat kimia yang dalam jangka panjang dapat merugikan tanaman.
Pemotongan cabang dan daun perlu dilakukan setiap minggu sekali. Hal tersebut selain berfungsi untuk melebatkan daun juga agar bonsai cemara udang memiliki bentuk sesuai yang kita inginkan. Potonglah cabang – cabang yang ada dan sisakan 2 – 3 cabang utama saja yang akan membentung ranting-ranting baru. Ranting – ranting ini pun harus rutin anda pangkas agar daun bisa tumbuh lebat.