Jahe Merah

jahe merahJahe merah sering disebut sebagai jahe sunti. Bentuk rinmpangnya berstruktur kecil dengan ruas rata, berwarna kecokelatan dan kulitnya kemerahan. Jahe ini mempunyai rimpang berukuran kecil, berdiameter 4,20 – 4,26 cm, tinggi 5,26 – 10,40 cm dan panjangnya 12,33 – 12,60 cm. Rimpang berlapis berwarna merah jingga, berserat, aromanya sangat tajam (pedas) dan kadar minyak atsiri 2,58 – 3,90%. Spesiefikasi lainnya warna daun hijau muda dan batang hijau kemerahan.

Klasifikasi Jahe Merah

Nama latin jahe merah ialah Zingiber officanale var rubrum, tanaman obat ini merupakan herbal yang paling banyak dikonsumsi di Indonesia. Rimpang jahe mengandung senyawa fenol termasuk gingerol dan shogaol, dan dibandingkan jahe emprit dan jahe gajah jenis jahe ini mempunyai kandungan paling tinggi.

Secara klasifikasi jahe merah termasuk ke dalam famili zingiberaceae yang teridiri dari sekitar 50 genus yang di dalamnya terdapat sekitar 1.600 spesies yang semuanya merupakan tanaman obat yang tersebar di Afrika, Asia dan Amerika.

Secara detail klasifikasi jahe merah adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Monocotyledoneae
Ordo : Zingiberales
Famili : Zingiberaceae
Genus : Zingiber
Spesies : Zingiber officanale var rubrum

Jenis Varietas Unggul

Terdapat 2 varietas unggul dari tanaman ini yang telah dilepas (dirilis), yaitu sebagai berikut :

Jahira 1

Jenis Jahe merah varietas Jahira 1 dilepas (dirilis) berdasarkan keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 122/Kpts/SR.120/2/2007. Deskripsi varietas Jahira 1 :

  • Asal sukabumi, Jawa Barat.
  • Habitus tanaman tegak, tinggi tanaman 55,54 cm, jumlah batang (anakan) 12,39 dengan tipe pertumbuhan daun paling atas miring, bentuk tanaman bulat agak pipih, warna batang hijau dan warna pangkal batang merah cerah, diameter batang utama 0,93 cm.
  • Daun memiliki permukaan licin tidak berbulu, pinggir daun rata, ujung daun meruncing, tangkai daun piih, warna daun tua hijau tua, warna daun muda hijau muda, bentuk helai daun lanset, aroma daun keras, jumlah daun pada batang utama 16,47 dengan panjang daun 25,85 cm, lebar daun 2,87 cm, bentuk bunga silinder (tabung).
  • Rimpang beratnya 432 g/rumpun, produktivitas rimpang 12,11 ton/ha, tipe rimpang lurus, pertumbuhan rimpang dalam, warna kulit rimpang merah, tekstur permukaan rimpang kasar, warna merah pada pangkal tunas sangat jelas, jumlah anak rimpan (propagaul) 20,91 (banyak), ukuran anak rimpang 2,62 cm (besar), warna daging rimpang putih keabuan, waktu luruh daun lebih dari 8 bulan, umur panen > 9 bulan.
  • Mutu rimpang kadar minyak atsiri 3,41% (tinggi), kadar pati 42,74%, kadar serat 6,69%, kadar sari dalam air 19,73%, kadar sari dalam alkohol 7,93%, kadar fenol 2,77% dan kadar abu 7,56^.
  • Agroekologi yang dianjurkan daerah dengan ketinggian 350 – 800 m dpl, tipe iklim A dan B, jenis tanah latosol merah.
  • Saran penggunaan produksi rimpang untuk industri minyak atsiri dan obat bahan alam (fenol).

Jahira 2

Jahe merah varietas Jahira 2 dilepas (dirilis) berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 121/Kpts/SR.120/2/2007. Deskripsi varietas Jahira 2 ini adalah sebagai berikut :

  • Asal Cianjur, Jawa Barat.
  • Habitus tanaman tegak, tinggi tanaman 57,29 cm, jumlah batang (anakan) 12,70 dengan tipe pertumbuhan daun paling atas semi erek, bentuk tanaman pipih, warna batang hijau, warna batang merah muda dan diameter batang utama 0,92 cm.
  • Daun memiliki permukaan licin dengan bulu halus, permukaan daun rata, ujung daun meruncing, tangkai daun pipih, warna daun tua hijau tua, warna daun muda hijau muda, bentuk helai daun lanset, aroma daun keras, jumlah daun pada batang utama 14,21 helai, panjang daun 26,35 cm, lebar daun 2,84 cm, bentuk bunga silinder, waktu luruh daun >8 bulan.
  • Rimpangnya termasuk tipe tidak teratur, berat rimpang 460,2 g/rumpun, produktivitas rimpang 12,89 ton/ha, pertumbuhan rimpang dalam, warna kulit rimpang kemerahan, tekstur permukaan rimpang kasar, warna merah pada pangkal tunas sangat merah, jumlah anak rimpang 14,77 (sedikit), ukuran anak rimpang 2,62 (besar), warna daging rimpang putih keabu abuan.
  • Mutu rimpang memiliki kadar minyat atsiri 2,94% (sedang), kadar pati 44,1%, kadar serat 6,61%, kadar sari dalam alkohol 7,03%, kadar sari dalam air 20,96%, kadar fenol 2,75%, kadar abu 8,51%.
  • Agroekologi yang dianjurkan daerah dengan ketinggian 350 – 800 m dl, tipe iklim A dan B (Schmidt & Ferguson), jenis tanah latosol merah, regosol cokelat.
  • Saran penggunaan bahan baku industri kesetahan dan ekstrak.