Pendahuluan
Sebelum kita membahas mengenai jenis burung kacer, ada baiknya kita mengenal beberapa hal tentang burung ini terlebih dahulu. Di dalam taksnomi hewan, klasifikasi ilmiah burung kacer adalah sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Ordo : Passeriformes
Kelas : Aves
Famli : Muscicapidae
Genus : Copsychus
Spesies : C. saularis
Ciri-Ciri Burung Kacer
Secara fisik burung kacer memiliki kemiripan dengan burung murai, hal itu menjadi wajar dikarenakan memang keduanya memiliki kekerabatan yang sangat dekat yaitu sama-sama merupakan genus Copyschus.
Secara fisik, ciri-ciri Burung kacer dapat dilihat dari :
- Buluya berwarna hitam dengan warna putih di bagian sayap dan perut hingga dubur dan ekor bagian bawah.
- Paruh dan kakinya berwarna hitam.
- Kicauannya khas dan merdu.
- Burung ini mampu menirukan kicauan burung lain.
Sedangkan untuk membedakan kacer jantan dan betina dapat dilihat dari beberapa hal ini :
- Burung Betina memiliki bentuk tubuh yang membulat.
- Burung jantan memiliki tubuh yang lebih ringan.
- Bulu burung jantan terlihat lebih hitam dibandingkan bulu burung betina.
- Paruh burung betina lebih panjang dibanding paruh burung jantan.
- Burung betina memiliki kepala yang lonjong.
Makanan
Burung kacer termasuk ke dalam omnivora (pemakan segala) sehingga makanannya mudah didapatkan di pasar dengan harga yang terjangkau. Jenis pakan nabati yang dapat diberikan kepadanya diantaranya pepaya, jeruk, pisang dan apel. Sedangkan pakan hewani bagi kacer diantaranya kroto, jangkrik, ulat hongkong, ulat kandang, belalang. Selain diberi makanan alami, burung kaer anda perlu juga diberi voer yang diproduksi oleh pabrik pembuat pakan agar nutrisi yang dibutuhkan burung anda dapat terpenuhi dengan baik. Dengan begitu, kacer akan selalu tampil sehan dan rajin berkicau.
Cara Memaster Burung Kacer
Memaster burung kacer adalah melatih kacer agar dapat menirukan kicauan burung lain yang dijadikan sebagai master. Burung kacer sebaiknya mulai dimasterkan pada saat masih anakan, yaitu saat berumur 1,5 hingga 5 bulan dan pada saat ia berganti bulu. Ada dua cara memaster burung kacer, antara lain :
- Menggunakan kaset atau Mp3 suara burung master khusus kacer
Putar Mp3 rekaman burung master dengan volume sedang namun terdengar dengan jelas dan di daerah yang tidak berisik. Proses pemasteran dilakukan sesering mungkin, setiap hari secara intensif dan berkelanjutan hingga burung anda mampu menirukan suara burung master. - Dengan mendengar langsung suara burung yang dimasterkan
Sangkar yang berisi burung kacer dikrodong dan burung yang akan dimasterkan diletakkan di dekatnya. Tujuannya agar kacer dapat lebih berkonsentrasi dalam mendengarkan kicauan burung yang dimasterkan. Waktu yang baik untuk memasterkan adalah pada waktu burung kacer diam, tidak aktif atau istirahat karena pada saat itu ia lebih berkonsentrasi untuk mendengarkan kicauan burung sekitar. Proses pemasteran sebaiknya dilakukan di tempat yang sepi dan tenang agar konsentrasi burung kacer dalam mendengarkan kicauan burung masternya tidak terganggu. Lakukan pemasteran setiap hari secara berkelanjutan dan intensif hingga burung mampu menirukan kicauan burung masternya.
Jenis Burung Kacer
Di Indonesia terdapat 5 jenis burung kacer yang di perdagangan. Dari kelima jenis tersebut, empat merupakan spesies asli Indonesia sedangkan yang satu merupakan burung impor dari Madagaskar. Walau begitu, burung kacer Madagaskar ini telah dibudidayakan di dalam negeri sehingga tidak perlu lagi impor dilakukan untuk mendapatkannya.
Burung Kacer Poci
Secara fisik kacer poci dapat diidentifikasi dari kombinasi warna bulu yang ada ditubuhnya. Bagian dada, punggung, tengah sayap dan bola matanya berwarna putih, selain bagian-bagian tersebut bulunya berwarna hitam. Saat ini kacer poci merupakan jenis burung kacer yang paling banyak dicari oleh para penggemar burung Indonesia.
Hal tersebut salah satunya dikarenakan kicauannya yang kencang dan bervariatif sehingga enak didengar. Selain itu, harga burung ini tergolong masih ekonomis yaitu sekitar 600 – 800 ribu rupiah untuk kualitas cukup baik. Sedangkan untuk yang pernah menjuarai kontes biasanya harganya antara 2 – 10 juta rupiah.
Burung Kacer Jawa
Sesuai namanya, burung ini banyak ditemukan di pulau jawa. Jenis ini merupakan yang paling umum terdapat di pasar burung. Harganya pun biasanya sangat murah, hanya sekitar 250 ribu untuk yang masih bakalan dan sekitar 500 ribu untuk burung dewasa dengan kualitas kicau cukup baik.
Akan tetapi burung kacer jawa biasanya memiliki kicau yang lebih sederhana dibandingkan poci. Ia masih bisa menirukan suara berbagai kicauan burung lain walaupun suara yang dikeluarkan lebih sederhana dibandingkan burung yang ia tiru. Salah satu hal minus lainnya dari jenis burung kacer ini ialah biasanya memiliki bau tubuh yang kurang sedap. Anda perlu rajin-rajin memandikan burung ini setiap hari untuk mengurangi bau tersebut.
Burung Kacer Madagaskar
Selain dari ciri fisiknya yang mirip dengan kacer poci, tipikal suara keduanya pun tidak berbeda jauh. Ia memiliki suara yang lantang, selain itu kacer Madagaskar dapat menirukan suara burung lain dengan sangat mirip. Ciri khas dari burung ini ialah seringnya ia membusungkan dadanya sehingga terlihat gagah, khususnya saat sedang berkicau. Untuk segi harga, ia sedikit lebih mahal yaitu sekitar sejuta rupiah untuk burung yang telah dewasa. Saat ini, jenis burung kacer ini telah banyak dibudidayan di dalam negeri, banyak penangkar di pulau jawa telah berhasil mengembangbiakkannya. Sehingga diperkirakan harga kacer Madagaskar akan turun di tahun-tahun mendatang karena tidak perlu dilakukan impor lagi.
Burung Kacer Blorok
Walaupun dari tampilan fisiknya kurang menarik, si blorok ini memiliki kualitas suara yang lumayan baik. Suaranya kencang dan cukup bervariasi, kira-kira dibawahnya poci dan diatasnya kacer jawa lah. Karena suaranya tersebut ia banyak diburu di pasaran oleh pecinta burung yang memiliki budget pas-pasan. Harga burung dewasa sekitar 600 ribu rupiah per ekornya, tergantung juga dari kualitas kicauannya.
Burung Kacer Kalimantan
Dari kelima jenis burung kacer yang ada di Indonesia, sepertinya jenis inilah yang paling jarang ada di pasaran. Dari segi suara memang ia memang memiliki kualitas kicauan dibawah poci dan bentuk tubuhnya terlihat membulat dan gendut. Mungkin itulah yang menjadi penyeab jarangnya orang membudidayakannya.