Bunga krisan atau dalam nama latin disebut sebagai Chrysanthemum,merupakan tanaman florikultura yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan sangat prospektif untuk dikembangkan secara komersial dalam skala industri bunga. Permintaan pasar akan bunga krisan juga cukup tinggi dan beragam. Banyak orang yang menggunakan bunga ini sebagai karangan bunga, dekorasi pernikahan, tanaman hias pot dan lain sebagainya.
Keunggulan krisan terletak pada masa tanam yang singkat, harga yang stabil dan memiliki keanekaragaman warna dan bentuk bunga. Selain itu, sebagai bunga potong ia bisa tahan lebih dari 2 minggu di vas.
Oleh sebab itu, kita perlu mengenal lebih dekat dengan tanaman bunga krisan ini sehingga dapat bermakna bagi upaya pemanfaatan, pengembangan dan pelestarian flora ini. Pada artikel berikut ini saya akan membahas mengenai nama latin, ciri-ciri dan syarat tumbuh dari bunga krisan.
Table of Contents
Nama Latin Bunga Krisan
Bunga krisan memiliki nama latin Chrysanthemum, itu merupakan salah satu genus dari famili Asteraceae. Dalam taksonomi tanaman, klasifikasi bunga krisan adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae (Tumbuh-tumbuhan)
Divisi : Spermatophyta (Tumbuhan berbiji)
Subdivisi : Angiospermae (Berbiji tertutup)
Kelas ; Dicotyledonae (Biji berkeping dua)
Ordo : Asterales
Famili : Asteraceae
Genus : Chrysanthemum
Spesies : Chrysanthemum morifolium, C. inicum, C. daisy dan lain sebagainya.
Nama lain krisan disebut juga sebagai bunga seruni (Indonesia), ye ju hua (Tiongkok) dan Manzanilla (Filipina). Jenis bunga krisan ada beraneka ragam (spesies) diantaranya C. daisy, C. indicum, C. frutescens (marguerite), C. parthenium, C.maximum, C. coccineum dan C. hornorum. Di Sulawesi Utara, dikenal seruni walanda (C.indicum)dengan varian seruni walanda beureum (merah), seruni waranda bodas (putih), seruni walanda tembaga (coklat) dan seruni walanda kuning.
Ciri-Ciri Bunga Krisan
Ciri-Ciri bunga krisan yang paling utama dapat dilihat dari bentuk daunnya, yaitu bagian tepi dari daun memiliki celah dan bergerigi yang tersusun dengan berselang seling pada batang.
Krisan tumbuh menyemak dengan daur hidup sebagai tanaman semusim (annual) ataupun tahunan (perennial). Tanaman ini bersifat semak yang di habitat aslinya dapat tumbuh mencapai ketinggian 30 – 200 cm. Penampilan visual sosok tanaman krisan mirip dengan aster.
Untuk lebih mengetahui tentang ciri-ciri tanaman bunga krisan, kita bisa melihatnya dari morfologi akar, batang, daun, bunga, buah dan biji. Berikut ini akan saya membahas secara singkat tentang beberapa hal di atas.
Morfologi Akar
Tanaman krisan memiliki akar tunggang dan serabut yang rentan mengalami kerusakan akibat dari lingkungan yang kurang baik. Misalnya saja ketika drainase tanah jelek atau tanah terlalu asam, akarnya akan cepat membusuk dan akhirnya akan mengganggu pertumbuhannya. Perakaran ini biasanya dapat tumbuh dan masuk hingga kedalaman 30 – 40 cm dari permukaan tanah dan menyebar ke semua arah.
Morfologi Batang dan Daun
batang tanaman krisan memiliki tekstur yang lunak, bentuk bulan , tumbuh tegak, permukaan kasar dan berwarna hijau. Daun krisan tersusun berselang-seling pada batang dan cabang. Daun-daunnya memiliki bagian tepi yang bergerigi dan bercelah dengan tulang daun menyirip. Daun bentuknya lonjong yang dilengkapi dengan pangkal yang membulat dan ujung yang meruncing. Pandan daun krisan sekitar 7 – 1 cm dan lebarnya 3 – 6 cm.
Morfologi Bunga Krisan
Bunga krisan tumbuh pada ujung batang atau percabangan dan tersusun dalam tangkai berukuran pendek sampai panjang. Bunga krisan tumbuh tegak di bagian batangnya yang lunak dan berwarna hijau. Ia memiliki petal bunga berjumlah banyak yang tersusun membentuk lingkaran, dengan malai datar dengan dasar bunga melebar. Tanaman ini memiliki warna bunga yang sangat bervariasi, misalnya saja biru, kuning, putih, merah, ungu, hitam dan lain sebagainya.
Bunga krisan biasanya dikelompokkan kedalam delapan tipe, yaitu singles atau daisy, spoon, anemones, spider, pompons,dekoratif, large flowered dan fleurette. Sedangkan di dalam agribisnis, bunganya dikelompokkan berdasarkan jumlah bunga yang dipelihara dalam satu tangkai, yaitu tipe standar dan spray.
Tipe standar (disburden inflorescence) hanya memiliki satu tunas bunga, yaitu tunas terminal yang dipelihara pada satu batang. Tunas bunga lateral dibuang, sehingga dihasilkan satu bunga dengan ukuran yang besar. Tipe spray (spray inflorescence) merupakan tipe dengan seluruh tunas bunga lateral yang dibiarkan berkembang, tetapi bunga yang pertama berkembang dibuang agar lebih banyak tunas lateral yang tumbuh dan berukuran kecil.
Di kalangan floriskulturis juga membedakan bentuk bunga krisan dalam lima kelompok, yaitu bunga tunggal, anemone, pompon,dekoratif dan bunga besar. Ciri-ciri bunga krisan tunggal ditandai dengan setiap tangkai terdapat 1 kuntum bunga, piringan dasar bunga sempit dan susunan mahkota bunga hanya satu lapis. Bentuk bunga anemone mirip dengan bunga tunggal, tetapi piringan dasar bunganya lebar dan tebal. Bentuk bunga pompom bulat seperti bola, mahkota bunga menyebar ke semua arah dan piringan dasar bunganya tidak tampak.
Bunga berbentuk dekoratif mirip seperti pompon, tetapi mahkota bunganya bertumpuk rapat, di tengah pendek dan bagian tepi memanjang. Bunga besar ditandai dengan setiap tangkai terdapat satu kuntum bunga, berukuran besar dengan diameter lebih dari 10 cm. Piringan dasar tidak tampak, mahkota bunganya memiliki banyak variasi, antara lain melekuk ke dalam atau luar, pipih, panjang, bentuk sendok dan lain-lain.
Morfologi Buah
Bunga krisan dapat menyerbuk sendiri (self pollination) dan juga silang (cross pollination), sehingga menghasilkan buah. Buah krisan bentuknya lonjong dan berukuran kecil,serta ditutupi oleh selaput buah. Buah yang masih muda berwarna putih dan setelah tua akan berubah menjadi hitam. Buah krisan merupakan hasil penyerbukan dari bunga jantan dan betina, sehingga di dalamnya akan berisi banyak sekali biji. Biji berukuran sangat kecil dengan bentuk lonjong dan berwarna coklat sampai hitam. Biji dapat digunakan bahan untuk cara memperbanyak bunga krisan secara generatif.
Syarat Tumbuh Bunga Krisan
Tanaman krisan dapat tumbuh dan produktif berbunga di daerah dataran tinggi yang mempunyai ketinggian antara 700 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut. Kondisi agroekologi yang penting diperhatikan dalam menentukan syarat tumbuh tanaman bunga krisan adalah faktor iklim dan tanah atau media tanamnya.
Faktor Iklim
Unsur iklim yang mempengaruhi pertumbuhan dan pembungaan tanaman krisan adalah suhu,kelembapan udara, sinar matahari, curah hujan dan karbondioksida (CO). Toleransi tanaman krisan terhadap suhu udara untuk tetap tumbuh dengan baik pada kisaran 17-30º C. Pertumbuhan tanaman krisan yang paling optimal terjadi pada suhu 20-28º C, sedangkan agar dapat berbunga ia membutuhkan suhu udara sekitar 15-20º C. Suhu udara berpengaruh langsung terhadap pembungaan bunga krisan, suhu udara yang tinggi atau diatas 18º C akan menyebabkan bunganya cenderung berwarna kusam. Sedangkan pada suhu udara di bawah 16º C bunganya akan berwarna lebih cerah.
Selain suhu udara, tanaman krisan juga membutuhkan kelembapan udara yang tinggi, sekitar rH 70-80% dan diimbangi dengan sirkulasi udara yang baik. Bila kelembaban udara tinggi, sedangkan sirkulasi udaranya jelek dapat menyebabkan tanaman terkena penyakit, terutama cendawan yang mudah berkembang. Hujan deras atau keadaan curah hujan tinggi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan tanaman mudah roboh, rusak dan kualitas bunganya rendah. Oleh karena itu, pembudidayaan krisan di daerah yang bercurah hujan tinggi dapat dilakukan di dalam bangunan rumah plastik dan rumah kaca.
Krisan termasuk tanaman yang sangat dipengaruhi oleh ketersediaan cahaya (fotoperiodisitas) baik dalam fase pertumbuhan maupun fase pembungaan. Pada pertumbuhan vegetatif, tanaman krisan memerlukan ketersediaan cahaya sebanyak 14-16 jam/hari, sedangkan untuk fase generatif, khususnya pembungaan diperlukan sinar matahari <12 jam/hari.
Pertumbuhan tanaman krisan dapat dipacu dengan penambahan cahaya buatan yang berasal dari lampu pijar atau fluorescent (TL). Jika digunakan lampu buatan yang berasal dari lampu pijar, maka intensitas cahaya daerah tergelap minimal 70 lux. Jika menggunakan lampu TL, minimal 40 lu. Pada kondisi tersebut, daya lampu minimal yang diperlukan adalah 100 watt lampu pijar atau 40 watt lampu TL. Pemberian cahaya tambahan tersebut pada umumnya dilakukan mulai pukul 19.00 hingga 04.00 dengan cara intermittent lighting, yaitu menyala 10 menit dan padam 20 menit yang dilakukan berulang-ulang.
Syarat tumbuh bunga krisan lain yang perlu diperhatikan adalah kadar CO2. Kadar CO2 ini memegang peranan penting dalam pertumbuhan tanaman ini. Kadar CO2 di alam sekitar 3.000 ppm, sementara kadar CO2 yang ideal dan dianjurkan untuk memacu kemampuan fotosintesis tanaman krisan adalah antara 600 – 900 ppm. Oleh karena itu pada pembudiidayaan tanaman krisan dalam ruangan tertutup biasanya hasilnya jauh lebih bagus dibandingkan yang secara terbuka.
Faktor Tanah atau Media Tanam
Krisan dapat tumbuh pada setiap jenis tanah yang digunakan pertanian, tergantung penanganan. Tanah yang ideal untuk tanaman krisan memenuhi kriteria bertekstur lempung berpasir, subur, gembur, kandungan air 50-70%,kandungan udara dalam pori 10-20%,mempunyai drainase dan aerasi yang baik dan mengandung bahan organik tinggi dengan pH sedikit asam. Tingkat keasaman tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman krisan pada pH 5,5 – 6,5.
Tanaman krisan dapat ditanam langsung pada tanah yang dibuat dalam bentuk bedengan-bendengan. Kondisi ini juga dapat dicapai dengan memodifikasi media tanam di pot. Untuk pertumbuhan tanaman krisan yang optimum di pot atau polybag dibutuhkan media tanam yang ideal terdiri atas bahan organik dan anorganik, memiliki drainase yang baik,serta tidak mengandung hama dan penyakit.
Dalam skala penelitian menunjukkan bahwa media tanam campuran tanah dan bahan organik daun bambu (1:1) berpengaruh baik terhadap pertumbuhan tanaman krisan. Media tanam berupa campuran humus dengan pupuk kandang (1:2) berpengaruh baik terhadap diameter bunga krisan. media tanam dapat berupa campuran tanah, pasir, humus dan pupuk kandang (1:1:1:1). Alternatif lain media tanam krisan terdiri atas campuran gambut, cocopeat dan arang sekam (4:4:1), serta variasi atau komposisi lainnya sesuai dengan ketersediaan bahan di daerah setempat.
Cara Memperbanyak Bunga Krisan
Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk perbanyakan bunga krisan yaitu secara vegetatif dan generatif. Perbanyakan krisan secara generatif dilakukan menggunakan biji yang dihasilkan dari penyerbukan bunga. Hanya saja, perbanyakan melalui biji ini tidak disukai oleh para petani dan penghobi tanaman ini. Hal itu disebabkan, seringkali anakan yang dihasilkan memiliki bentuk dan warna bunga yang berbeda dengan indukannya. Tentu dari segi bisnis ini kurang menguntungkan, kecuali apabila niatnya memang untuk menghasilkan varietas baru melalui persilangan.
Perbanyakan krisan secara vegetatif dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu melalui anakan, stek dan kultur jaringan. Dari ketiga cara diatas, perbanyakan melalui kultur jaringan dianggap yang terbaik karena dapat menghasilkan anakan dalam jumlah banyak dan cepat. Selain itu, anakan yang dihasilkan pun biasanya lebih bebas dari hama dan penyakit. Hanya tingkat kesulitan yang dibutuhkan untuk memperbanyak bunga krisan dengan kultur jaringan cukup tinggi, sehingga sulit dilakukan oleh petani biasa.
Jenis Bunga Krisan
Jenis bunga krisan sangatlah bervariasi, itulah salah satu penyebab mengapa tanaman ini begitu populer di Indonesia. Banyaknya jenis bunga krisan membuat variasi bentuk dan warna bunga ini sangatlah beraneka ragam. Selain itu, bentuk mahkota dan jumlah bunga dalam tangkai juga sangat bervariasi sehingga membuat para penggemar bunga ini menjadi banyak pilihan.
Terdapat lebih dari 1.000 jenis bunga krisan yang tumbuh di seluruh dunia. Jenis yang banyak ditanam di Indonesia pada umumnya diintroduksi dari luar negeri, terutama dari Belanda, Amerika Serikat dan Jepang. Beberapa varietas krisan yang sudah dikenal luas diantaranya White fiji, Yellow Fiji, Holiday, Alouis, Astro, Snowdon White, Cassandra dan Pingpong. Salah satu arena pameran varietas atau kultivar baru krisan yang terkenal adalah di Aalsmeer, belanda. Setiap akhir tahun selalu dipromosikan varietas atau kultivar baru dari tanaman ini.
3 Kelompok Bunga Krisan
Secara umum krisan yang berada di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu :
Krisan Lokal
Krisan ini kadang disebut sebagai krisan kuno, yang berasal dari luar negeri tetapi telah lama ditanam dan beradaptasi dengan baik di Indonesia, sehingga dianggap sebagai bunga lokal. ciri-ciri bunga krisan lokal antara lain sifat hidupnya menyenangi hari netral dan siklus hidupnya 7-12 bulan dalam satu kali penanaman. Contoh krisan lokal antara lain Chrysanthemum maximum yang berbunga kuning, bunga ini banyak ditanam di Lembang dan krisan bunga putih di Cipanas (Cianjur).
Krisan Introduksi atau Modern
Kelompok krisan ini sering juga disebut sebagai krisan hibrida, yang ditandai dengan karakter hidupnya berhari pendek dan bersifat sebagai tanaman semusim. Contohnya saja Krisan Dark Flamingo, flyer, Clingo, Alexandra Van Zaal dan lain sebagainya. Jenis krisan ini banyak dibudidayakan dan dijadikan sebagai komoditas bunga potong karena relatif cepat panen. Akan tetapi untuk dijadikan tanaman hias, saya rasa kurang begitu bagus karena kelompok tanaman ini usianya hanya 1 tahun saja dan setelah berbunga akan mati.
Krisan Produk indonesia
Jenis krisan ini dihasilkan oleh Balai Penelitian Tanaman Hias (Balithi) atau kelompok penelitian lainnya yang telah dilepas (dirilis) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia. Varietas unggul baru tanaman memang harus didaftarkan di dalam negeri sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Tujuan pendaftaran varietas adalah untuk pendataan varietas dalam rangka pengawasan peredaran benih, agar konsumen dapat terlindungi dari perolehan benih yang keragaan varietasnya tidak sesuai dengan deskripsi. Permohonan pendaftaran varietas dapat dilakukan oleh penyelenggara pemuliaan atau pemilik calon varietas atau kuasanya baik perorangan, badan hukum, instansi pemerintah dan atau pemerintah darah.
Syarat Mendaftarkan Varietas Baru
Untuk mendaftarkan sebuah varietas baru, anda perlu memenuhi beberapa persyaratan sebagaimana berikut :
Syarat varietas krisan yang didaftarkan :
- Memiliki deskripsi varietas sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal hortikultura.
- Belum pernah didaftarkan untuk peredaran.
- Memiliki keunggulan tertentu sebagaimana diakui oleh penyelenggara pemuliaan atau pemilik calon varietas atau kuasanya seperti yang tercantum dalam deskripsi.
- Nama varietas dalam deskripsi mengikuti penemuan yang diatur dalam peraturan perundang-undangan di bidang perlindungan varietas tanaman.
Syarat Pemohon Pendaftaran
- Memiliki atau menguasai varietas yang akan didaftarkan.
- Memiliki hasil uji keunggulan varietas.
- Memiliki hasil uji kebenaran varietas.
- Membuat pernyataan tertulis tentang kesanggupan untuk melakukan perbanyakan benih yang memenuhi standar mutu atau persyaratan teknis minimal, menjamin kebenaran varietas yang diedarkan sesuai dengan deskripsi dan memelihara arsip benih atau tanaman yang didaftarkan sebagai varietas asli (autentik).
Peluncuran varietas krisan dapat dilakukan setelah mendapat tanda daftar. Peluncuran varietas dilakukan dengan cara memberitahukan secara tertulis kepada Direktur Jenderal Hortikultura, mengumumkan melalui media cetak atau media elektronik atau demonstrasi lapangan. Balithi secara berkesinambungan melakukan perakitan varietas unggul krisan potong dan pot tipe spray yang tahan penyakit karat. Misalnya, pada tahun 2014 dihasilkan enam varietas unggul krisan potong dan 3 varietas krisan pot tipe spray. Keenam varietas unggul tersebut adalah Nareswari Agrihorti, Jayapati Agrihorti, Trissa Agrihorti, Asmarini Agrihorti, Nismara Agrihorti dan yatayukti Agrihorti. Sementara varietas unggul krisan pot adalah Naura Agrihorti, Prita Agrihorti dan Zwena agrihorti. Selain itu, induksi mutasi krisan dengan sinar gamma dan seleksi diplontik telah menghasilkan lebih dari 15 jenis muatan positif yang solid sebagai kandidat varietas unggul jenis bunga krisan baru dengan nama Jayanti Agrihorti,Maruta Agrihorti Syiera violeta Agrihorti, Haryanti Agrihorti dan Maharani Agrihorti.
Jenis Bunga Krisan Varietas Unggul
Banyaknya jenis bunga krisan yang diluncurkan setiap tahunnya, membuat keanekaragamannya sangat banyak. Berikut ini akan saya lampirkan beberapa jenis bunga krisan varietas unggul beserta rinciannya yang dirilis di Indonesia.
Bunga Krisan Retno Dumilah
Jenis bunga krisan ini dirilis pada tahun 1998, ia merupakan tanaman semusim yang berumur sekitar 102 – 108 hari. Tangkai bunganya memiliki panjang sekitar 86,10 cm serta memiliki daun yang berbentuk bulat menjadi dengan lekukan dalam dan ujung menari. Bunganya berbentuk tunggal, berjenis spray dan berbeda meter sekitar 5,6 cm. Bakal bunga mulai muncul ketika tanaman berumur sekitar 38 hari,dan mekar ketika tanaman berumur 81 hari. Bunganya memiliki kesegaran yang cukup tahan lama, bila diletakkan didalam vas bunga ia dapat mekar selama 14 hari. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik di hampir seluruh wilayah Indonesia, baik itu dataran rendah maupun tinggi.
Bunga Krisan Chandramurthi
Jenis bunga krisan ini dirilis pada tahun 2013, ia merupakan varietas yang dibuat untuk ditanam di dalam pot. Tanaman ini memiliki tinggi sekitar 21,5 – 33 cm dan mulai berbunga setelah 17 – 28 hari setelah ditanam. Tipe bunganya spray, berbentuk dekoratif dengan kuntum bunga berjumlah 4-5 buah per tangkainya. Diameter bunga sekitar 5,11-5,54 cm dan dalam 1 pot tanaman bisa menghasilkan sekitar 40 – 60 bunga yang mekar secara bersamaan sehingga terlihat sangat menarik. Apalagi bunganya dapat segar cukup lama, sekitar 14 – 21 hari. Tanaman ini dapat beradaptasi dengan baik di dataran menengah dan tinggi dengan ketinggian 500 – 1.200 meter diatas permukaan laut, tetapi pertumbuhannya kurang subur di dataran rendah.
Bunga Krisan Avanthe Agrihorti
Jenis bunga krisan ini dirilis pada tahun 2014, ia termasuk ke dalam krisan yang bagus ditanam dalam pot. Tinggi tanaman sekitar 27,5 – 29 cm, biasanya tanaman ini akan mulai berbunga setelah 40 – 50 hari setelah tanam. Tipe bunganya sprei, bentuk bunga ganda, dalam satu tangkai biasanya tumbuh 6 – 10 kuntum bunga. Diameter kuntum bunga sekitar 3,89 – 4,11 cm dan biasanya dapat bertahan segar selama 14 – 21 hari. Pada saat berbunga, tiap tanaman yang ditanam dalam pot dapat menghasilkan 30 – 40 kuntum bunga. Jenis bunga krisan ini beradaptasi dengan baik di dataran tinggi dengan ketinggian 800 – 1.200 meter di atas permukaan laut.
Bunga Krisan Aiko Agrihorti
Walaupun memiliki nama yang mirip dengan bahasa jepang, jenis bunga krisan ini merupakan varietas asli Indonesia. Aiko agrihorti memiliki warna ungu tua dengan banyak kelopak bunga, ia merupakan varietas yang dirilis tahun 2014. Tinggi tanamannya hanya sekitar 24,5 – 27,5 cm saja sehingga sangat cocok dijadikan tanaman dalam pot. Bunga mulai muncul setelah 40 – 50 hari tanam, tipe bunganya spray dan berbentuk bunga ganda. Dalam satu tangkai tanaman dapat tumbuh sekitar 7 – 23 kuntum bunga, dengan diameter sekitar 2,99 – 3,22 per kuntumnya. Dalam sekali berbunga, setiap tanaman krisan Aiko dapat menghasilkan sekitar 35 – 115 kuntum yang mekar bersamaan. Bunga dapat bertahan kesegarannya sekitar 14 – 21 hari. Jenis bunga krisan ini begitu indah ketika ditanam dalam pot yang bisa anda jadikan penghias rumah anda. Sayangnya tanaman ini hanya dapat tumbuh dengan baik pada daerah dataran tinggi, yaitu yang memiliki ketinggian 700 hingga 1.200 meter di atas permukaan laut.
Bunga Krisan Anindita
Jenis bunga krisan yang berwarna merah muda ini dirilis berdasarkan surat Keputusan Menteri Pertanian RI no 012/Kpts/SR.120/D.2.7/4/2013. Varietas ini memiliki tinggi sekitar 17,8 – 26 cm sehingga sangat ideal untuk ditanam dalam pot. Tanaman akan mulai berbunga setelah 17 – 28 hari dari waktu tanam. Bunganya bertipe spraya, bentuk bunga sangat dekoratif dan berwarna merah muda. Dalam satu tangkai biasanya terdapat sekitar 4 – 5 kuntum, setiap kuntum bunga diameternya 4,79 – 5,15 cm sehingga dalam 1 pot bisa mengeluarkan 40 – 60 bunga secara bersamaan. Bunga dapat bertahan kesegarannya selama 14 – 21 hari. Jenis ini beradaptasi dengan baik pada daerah dataran menengah sampai tinggi, yaitu dengan ketinggian 500 – 1.200 meter diatas permukaan laut.
Bunga Krisan Vania Agrihorti
Jenis bunga krisan ini berwarna putih bersih dengan mahkota berjumlah sangat banyak. Varietas ini dirilis pada tahun 2014 dan hingga saat ini cukup banyak disukai oleh masyarakat Indonesia. Tinggi tanamannya mencapai 94,8 hingga 102,6 cm sehingga kurang cocok untuk dijadikan tanaman dalam pot. Tanaman akan mulai berbunga setelah 57 – 59 hari setelah tanam. Bunganya bertipe spray, bentuk bunga ganda dan jumlah kuntum bunga per tangkainya 10 – 12 kuntum. Setiap satu kuntum bunga diameternya sekitar 5,7 – 6 cm. Jika dibudidayakan dalam 1 m² bisa dihasilkan 10 – 12 tangkai bunga per musim tanamnya. Bunga dapat bertahan kesegarannya 17 – 20 hari setelah dipanen. varietas ini dapat tumbuh dengan baik pada daerah dataran tinggi dengan ketinggian 700 – 1.200 meter diatas permukaan laut.