Jenis Ayam Hutan

Ayam hutan merupakan jenis ayam liar yang hidup di sekitar hutan. Pada umumnya ayam hutan bentuknya sama persis dengan ayam peliharaan biasa, hanya saja ia memiliki sifat yang lebih liar. Indonesia yang memiliki banyak hutan hujan tropis, memiliki beragam ayam hutan yang hidup di dalamnya.

Baik ayam hutan maupun ayam peliharaan biasa memiliki perbedaan bentuk tubuh yang mencolok antara pejantan dan betinanya. Ayam hutan jantan memiliki ukuran tubuh lebih besar dibandingkan betina. Selain itu, ayam pejantan memiliki warna yang lebih indah dibandingkan betina yang memiliki warna monoton dan kusam.

Jenis Ayam Hutan

Terdapat 3 jenis ayam hutan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Persebaran ayam hutan di Indonesia, sebagian besar mendiami wilayah hutan yang relatif tertutup, tetapi ada juga yang mendiami hutan terbuka dan wilayah yang berbukit-bukit. Terdapat 3 jenis ayam hutan yang ada di Indonesia, yaitu :

1. Ayam Hutan Hijau

jenis ayam hutanAyam hutan hijau atau biasa disebut dengan ayam cangehgar, ayam alas, ajem allas atau tarattah merupakan jenis ayam hutan yang diyakini sebagai nenek moyang ayam peliharaan. Sedangkan dalam taksonomi hewan, ayam hutan hijau nama latinnya adalah Gallus varius.

Ia termasuk ke dalam kelompok burung (aves) yang berukuran besar. Panjang tubuhnya jika diukur dari ujung paruh hngga ujung ekor dapat mencapai lebih dari 70 cm untuk pejantan, sedangkan betina dapat mencapai lebih dari 50 cm.

Ayam hutan hijau jantan memiliki jengger yang tidak bergerigi tetapi tepnya membulat, warnanya merah dan ditengahnya ada warna kebiruan. Bulu-bulu pada leher, tengkuk dan mantel berwarna hijau berkilau dengan tepian kehitaman, seperti sisik ikan. Pinggulnya ditutupi bulu-bulu panjang yang meruncing berwarna kuning keemasan dengan bagian tengah berwarna hitam. Pada tubuh bagian sisi bawah berwarna hitam serta ekornya berwarna hitam berkilau kehijauan. Sedangkan ayam betina warnanya kecokelatan dengan garis-garis dan bintik hitam, mata merah, paruh berwarna abu-abu keputihan dan kaki kekuningan atau agak kemerahan.

Habitat

Ayam hutan hijau biasa menempati daerah terbuka dan berpadang rumput, tepi hutan dan daerah dengan bukit-bukit rendah di dekat pantai. Populasinya di Indonesia, khususnya di pulau jawa masih cukup banyak. Anda masih dapat dengan mudah menemukannya di hutan yang ada di pulau jawa, bali, lombok dan Nusa Tenggara.

Jenis Makanan

Ayam hutan hijau biasa memakan aneka biji-bijian, pucuk rumput, daun-daunan, berbagai jenis serangga serta berbagai jenis hewan kecil seperti laba-laba, cacing, kodok dan kadal kecil. Ayam hutan biasa mencari makan pada pagi dan sore hari. Pada saat mencari makanan, mereka melakukannya dengan cara berkelompok antara 2-7 ekor atau lebih.

Cara Berkembang Biak

Ayam hutan hijau berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar) antara bulan Oktober – November. Ayam betina bertelur sebanyak 3-4 butir dengan warna keputih-putihan. Sarangnya dibuat di atas tanah berlapis rumput sederhana dalam semak atau rumput tinggi.

Ayam hutan hijau merupakan jenis ayam yang dapat terbang. Anakan ayam bisa terbang untuk menghindari bahaya hanya dalam waktu beberapa minggu saja. Sedangkan ayam hutan dewasa mampu terbang dengan ketinggian 7 meter atau lebih. Bahkan hewan ini diyakini mampu terbang dari satu pulau ke pulau lain yang berdekatan dengan cara melintasi laut.

2. Ayam Hutan Kelabu

ayam hutan kelabuJenis ayam hutan yang bernama latin Gallus sonneratii ini memiliki ukuran tubuh yang sedang. Panjang pejantan dewasa sekitar 50 cm sedangkan ayam betina memiliki ukuran yang lebih kecil yaitu sekitar 38 cm.

Ayam hutan kelabu jantan memiliki bulu leher, tengkuk dan mantel berwarna kelabu dengan bintik-bitik hitam putih dengan warna kulit muka merah. Terdapat bercak putih ditelinga, paruh berwarna kuning kecokelatan, mata berwarna kuning, warna ekor hitam keunguan dengna bulu ekor tengah panjang dan melengkung ke bawah. Pada sisi bawah tubuhnya terdapat warna kelabu dengan garis putih dan kakinya berwarna kuning kemerahan terang dengan sebuah taji.

Pada kaki ayam betina tidak terdapat taji seperti pada ayam pejantan, bulu-bulu ayam betina pendek, berwarna cokelat tua dengan bulu-bulu seperti sisik warnanya putih kecokelatan pada sisi bagian bawah tubuh.

Habitat

Ayam hutan kelabu mendiami hutan tropis dengan kondisi lingkungan kering, seperti banyak terdapat di India bagian tengah, barat dan selatan. Populasinya di Indonesia sendiri tidaklah banyak, kebanyakan berada di hutan pulau Kalimantan. Ayam ini hidup berkelompok dan bersarang di atas pohon.

Jenis Makanan

Makanan ayam hutan kelabu hampir sama dengan ayam hutan jenis lainnya, seperti biji-bijian, rumput, daun-daunan, serangga dan berbagai jenis hewan kecil lainnya.

Cara Berkembang Biak

Sama dengan kelompok burung (aves) pada umumnya, ayam hutan kelabu berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Ayam betina dapat menetaskan antara 3 – 5 butir telur berwarna putih atau kemerahan yang dierami oleh induknya selama kurang lebih 3 minggu.

3. Ayam Hutan Merah

ayam hutanPada umumnya, ayam hutan merah memiliki ukuran sama dengan jenis ayam hutan spesies lainnya, yang membedakan adalah warna bulu yang dimilikinya. Ayam hutan merah jantan memiliki bulu-bulu pada leher, tengkuk dan mantel yang panjang dengan bentuknya yang meruncing berwarna kuning cokelat keemasan dengan warna muka merah, mata berwarna cokelat, memiliki bulu punggung yang berwarna gelap dan sisi tubuh bagian bawah berwarna hitam mengkilap.

Pada bagian kepala ayam hutan merah jantan terdapat jengger bergerigi dan gelambir berwarna merah. Pada ayam jantan ekornya terdiri dari 14 – 16 bulu berwarna hijau metalik dan juga bulu tengah yang berukuran panjang dan melengkung ke bawah, kakiya berwarna kelabu dan terdapat taji.

Ayam hutan merah betina memiliki bulu yang lebih pendek dibandingkan pejantan, warnanya cokelat tua kekuningan dengan garis-garis dan bintik gelap serta kakinya tidak bertaji.

Habitat

Ayam hutan merah banyak mendiami hutan tropis dan dataran rendah di benua Asia. Di Indonesia, jenis ayam hutan ini banyak ditemukan di pulau Jawa, Bali dan Sumatera. Ayam hutan merah hidupnya berkelompok, ayam pejantan hidup bersama beberapa ekor ayam betina alias poligami.

Jenis Makanan

Jenis makanan pada ayam hutan merah sama dengan jenis makanan yang dikonsumsi oleh jenis ayam hutan yang lain, yaitu berbagai biji-bijian, ucuk rumput, daun-daunan, serangga dan berbagai hewan kecil lainnya. Ia mencari makanan pada pagi dan sore hari, mereka mencari makanan yang ada di atas permukaan tanah.

Cara Berkembang Biak

Ayam hutan merah berkembang biak dengan cara bertelur (ovipar). Ayam betina dewasa dapat bertelur 5 – 7 butir setiap musim kawin. Setelah menetas, dalam waktu beberapaminggu anakan ayam dapat terbang.