Jenis Ayam

jenis ayam

Jika ditanyakan tentang jenis ayam apa saja yang ada di indonesia ? Mungkin, kebanyakan di antara masyarakat Indonesia akan menyebutkan ayam bangkok, kate, broiler dan kampung. Hal itu dikarenakan keempatnya merupakan yang paling banyak dipelihara.

Ayam merupakan hewan yang biasa dijadikan hewan ternak untuk dimanfaatkan manusia. Jenis ayam yang dipelihara saat ini merupakan keturunan langsung dari ayam hutan yang kemudian di domestikasi oleh manusia. Akan tetapi karena terjadinya evolusi dan adaptasi dalam waktu yang sangat lama menjadikan tiap jenis ayam memiliki ciri khas masing-masing.

Klasifikasi

Dalam sistem klasifikasi terbaru ayam dimasukkan ke dalam Ordo Galliformes dan famili Phasianidae. Galliformes merupakan sebuah ordo dari burung yang didalamnya terdiri atas berbagai spesies burung yang memiliki kaki yang panjang dan berbadan besar. Contoh anggota ordo ini diantaranya kalkun, ayam, burung puyuh dan merak.

Sedangkan Phasianidae merupakan sebuah famili burung yang didalamnya berisi hewan yang banyak menghabiskan waktunya di permukaan tanah. Anggota famili ini memiliki sayap yang pendek sehingga tidak dapat terbang dengan lama.

Secara lengkap Klasifikasi Ayam adalah sebagai berikut :

Filum : Chordata

Kelas : Aves

Ordo : Galliformes

Famili : Phasianidae

Genus : Gallus

Spesies : Gallus gallus domesticus

Jenis Ayam

Ayam termasuk hewan peliharaan yang paling populer karena mudah dipelihara dan banyak manfaatnya. Jenis-jenis ayam sangat banyak jumlahnya diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Ayam Pelung

jenis ayam pelung

Jenis ayam pelung adalah salah satu ayam lokal yang banyak berkembang biak di Kabupaten Cianjur dan Sukabumi. Ia memiliki tubuh berukuran besar dan tegap, temboloknya besar dan menonjol. Kakinya panjang, kuat serta pahanya memiliki daging yang tebal.

Pada ayam pelung jantan terdapat jengger yang berbentuk bilah besar, tegak, bergerigi serta berwarna merah. Sedangkan yang berjenis kelamin betina jenggernya tidak berkembang dengan baik.

Ayam pelung memiliki pola bulu dengan warna yang khas, tetapi pada umumnya ia berwarna kuning kemerahan atau hitam. Ciri khas lain adalah pada kokok ayam pelung jantan yang tinggi dan terdengar hingga tempat yang jauh. Bobot ayam pelung besar cukup besar, pejantan dewasa beratnya sekitar 3,5 – 5,5 kg sedangkan betina beratnya sekitar 2,5 – 3,5 kg. Karena bobotnya yang besar dan kecepatan tumbuhnya yang lumayan baik, pelung sering dijadikan sebagai ayam pedaging yang memiliki nilai jual tinggi.

2. Ayam Arab

ayam arab

Ayam arab diduga merupakan jenis yang berasal dari arab yang puluhan tahun lalu dibawa oleh para TKI dan dikembangkan di Jawa Timur. Beberapa sumber lain seperti Wikipedia, menyatakan bahwa jenis ayam ini merupakan keturunan ayam brakel kriel-silver yang berasal dari Belgia. Walau begitu jika kita telurusuri lebih jauh lagi ternyata ayam brakel kriel-silver ini merupakan ayam turki yang dikembangbiakkan di eropa sekitar abad ke 17 M.

Yang pasti salah satu penyebab ia dijuluki seperti itu dikarenakan bentuk fisiknya. Bagian bulu kepalanya berwarna putih sedangkan bagian bulu tubuh dan sayapnya berwarna hitam. Bulu kepalanya yang putih itu menurut orang jawa mirip seperti penutup kepala orang arab, hal itulah salah satu penyebabnya dijuluki ayam arab.

Ayam arab merupakan jenis ayam petelur yang bisa menghasilkan 250 – 260 butir telur setiap tahunnya. Selain itu karena dagingnya tipis dan berwarna kehitaman, masyarakat jarang yang mau mengkonsumsi daging ayam ini.

3. Ayam Kedu

jenis ayam bertubuh kecil

Ayam kedu merupakan jenis ayam lokal yang telah dipelihara sejak jaman penjajahan belanda. Dari beberapa sumber yang saya baca, ayam kedu merupakan hasil persilangan antara ayam dorking dan ayam kampung. Dorking merupakan jenis ayam pedaging yang pertama kali dikembangkan oleh bangsa Romawi pada zaman pemerintahan Julius Cesar. Tubuh ayam ini besar dan gemuk, sehingga sebelum munculnya broiler orang-orang eropa membudidayakannya sebagai pedaging.

Dari persilangan tersebut kemudian dikenal 3 jenis ayam kedu, yaitu :

  1. Ayam kedu hitam
    Seluruh bulunya berwarna hitam, tetapi jengger dan kloakanya berwarna kemerahan.
  2. Ayam cemani
    Seluruh tubuh (termasuk daging dan tulangnya) dan bulunya berwarna hitam. Cemani memiliki harga yang sangat mahal karena adanya mitos bahwa memeliharanya dapat memberikan kekayaan.
  3. Ayam kedu
    Seluruh bulu tubuhnya berwarna putih, bagian jengger dan kloakanya berwarna merah.

Kedu biasanya lebih digunakan sebagai ayam hias, perkembangan bobot tubuhnya cenderung lambat dan kemampuan bertelurnya juga kurang baik. Tetapi dikarenakan warna tubuhnya (khususnya yang berwarna hitam legam), masyarakat Indonesia banyak yang memburunya sebagai hewan peliharaan.

4. Ayam Bangkok

Ayam bangkok

Ayam bangkok merupakan jenis ayam yang digunakan sebagai aduan. Walau namanya adalah bangkok, sebenarnya ia merupakan ayam yang berasal dari Cina. Kemudian, para peternak dari Thailand lah yang membudidayakan ayam ini secara massal dan kemudian mempopulerkannya sebagai ayam yang jago dalam bertarung.

Sebagai ayam aduan, ia memiliki ukuran tubuh yang besar dan gagah. Matanya terlihat cerah dan tajam seakan siap menerkam musuhnya. Saat dewasa, beratnya dapat mencapai 6 kg. Ia memiliki gerakan yang lincah dan gesit, terkamannya keras sehingga dapat mematikan.

5. Ayam Kate

ayam kate

Kate merupakan salah satu jenis ayam yang banyak dipelihara di Indonesia. Ayam ini berasal dari jepang dan menjadi peliharaan para keluarga kerajaan selama berabad-abad. Ia memiliki tubuh berukuran kecil, saat memasuki usia dewasa berat badannya hanya sekitar 0,5 kg saja. Hal itulah yang menjadikan kate sebagai ayam hias.

Walau berukuran kecil, tubuhnya terlihat gagah dikarenakan bagian dadanya membusung ke atas. Ciri lain dari kate adalah kakinya berukuran pendek. Selain itu, ia memiliki jengger yang berwarna merah darah, serta bagian ekornya berbentuk tegak lurus dan lebih tinggi dari kepalanya.

6. Ayam Broiler

ayam broilerBroiler merupakan jenis ayam yang paling banyak dipelihara, dikarenakan kecepatan tumbuhnya. Hal itu menyebabkan broiler dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan akan daging ayam manusia di seluruh dunia. Broiler sendiri merupakan persilangan dari banyak jenis ayam berproduktivitas tinggi yang dilakukan oleh para peneliti Amerika.

Penyilangan tersebut hingga kini terus dilakukan sehingga didapatkan strain broiler baru di setiap beberapa tahun. Diharapkan semakin lama kecepatan tumbuh ayam broiler semakin tinggi, sehingga diharapkan para peternak bisa memproduksi daging ayam semakin cepat dan banyak.

Saat ini, broiler membutuhkan sekitar 4-5 minggu untuk berkembang menjadi ayam yang siap konsumsi. Waktu itu jauh lebih singkat dibandingkan ayam lainnya yang membutuhkan waktu sekitar 3 bulan. Hanya saja, broiler merupakan ayam yang mudah terserang penyakit. Pemeliharaannya hanya cocok dilakukan untuk peternakan skala besar, bukan rumahan.