Alga Hijau

Alga HijauAlga hijau merupakan kelompok tumbuhan bersel satu yang dimasukkan ke dalam filum Chlrophuta. Jumlah kelas yang termasuk ke dalam divisi ini masih menjadi perdebatan diantara para ahli biologi. Misalnya ada yan berpendapat bahwa kelompok Chara tidak termasuk ke dalam filum ini dan menjadi sebuah filum tersendiri. Pembahasan dalam artikel ini akan mengikuti klasifikasi yang membagi alga hijau menjadi dua kelas, yaitu Chlorophceae dan Charophyceae.

Ciri-Ciri Umum Alga Hijau

Secara umum alga hijau memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

  1. Mengandung klorofil a dan b yang melimpah dan terdapat dalam plastida, hingga pigmen-pigmen tersebut menutupi pigmen karoten dan santofil. Dalam hal kandungan pigmennya, alga ini menyerupai tumbuhan tingkat tinggi.
  2. Hasil fotosintesis berupa amilum dan pembentukannya berkaitan dengan adanya pirenoid.
  3. Sel-sel kembara mempunyai 2 atau 4 flagela yang bertipe akronematik (whiplash) dan sama panjang.
  4. Reproduksi seksual dilakukan secara isogami, anisogami atau oogami.
  5. Tiap sel mempunyai inti sejati.
  6. Dinding sel mengandung selulosa.
  7. Memiliki bentuk talus / Struktur vegetatif

Habitat

Kurang lebih 90% jenis-jenis dari alga hijau merupakan alga air tawar, alga tanah dan alga sumber mata air panas. Sementara 10% sisanya merupakan alga lautan. Alga dari ordo Ulvales, Siphonales dan Ulotricales sebagian besar merupakan alga yang hidup di air laut, sedangkan ordo Zygnematales dan Oedogoniales merupakan alga air tawar. Kebanyakan jenis-jenis yang hidup di laut dijumpai di lautan dangkal sepanjang perairan pantai sebagai bentos, melekat pada substrat batu karang di tempat-tempat yang terpapar udara pada waktu air surut.

Di lautan daerah tropis seperti Indonesia, jenis-jenis alga bentos tertentu dapat hidup di kedalaman 100 meter di bawah permukaan laut. Sebagian besar dari jenis-jenis alga air tawar hidup di bawah permukaan air (tenggelam) sebagai plankton, sebagian sebagai bentos dan beberapa mampu hidup di salju atau es. Beberapa alga hijau merupakan endoparasit dalam tumbuhan darat atau dapat pula bersifat epizoik pada hewan darat. Banyak jenis-jenis kelompok alga ini yang hidup di laut mempunyai distribusi geografis tertentu, terutama tergantung pada temperatur airnya. Hal yang sama tidak berlaku bagi jenis alga yang hidup di air tawar kecuali bagi kelompok Desmidiaceae tertentu.

Reproduksi

Alga hijau mempunyai bentuk tubuh yang beraneka ragam, mulai dari yang uniseluler (sel tunggal) sampai dengan multiseluler, misalnya dalam bentuk seperti helaian atau daun.  Reproduksi dilakukan secara vegetatif, aseksual dan seksual. Secara vegetatif ia berkembang biak dengan fragmentasi talusnya, sedangkan secara seksual kelompok ini umumnya bereproduksi dengan membentuk zoospora atau aplanospora.

Secara seksual ia berkembang biak dengan cara isogami, anisogami atau oogami. Sel kelamin yang motil berflagela dua buah sama panjang mirip zoospora dalam morfologi dan cara pembentukannya, hanya pada zoospora jumlah flagela umumnya empat buah.

Peranan Alga Hijau

Seperti kelompok alga lainnya, alga hijau berfungsi sebagai sumber makanan penting bagi hewan laut herbivora seperti ikan, krustasea dan gasropoda. Manusia juga sudah lama mengkonsumsinya sebagai makanan dan itu sudah lama menjadi bagian dari masakan Tradisional Jepang. Ada lebih dari 30 spesies alga hijau yang dapat dimakan yang secara alami kaya akan mineral seperti kalsium, tembaga, yodium, besi, magnesium, mangan, molibdenum, fosfor, kalium, selenium, vanadium dan seng.

Di Indonesia, Ulva (selada laut), Enteromorpha dan Monostroma sering diadikan sayur mayur atau dimakan mentah sebagai lalapan oleh penduduk pantai. Di Jepara, Ujung Pandang dan penduduk pantai lainnya, Caulerpa terutama spesies Caulerpa verticilata banyak dipetik dan digunakan sebagai sayur mayur dengan nama daerah latoh dan disajikan sebagai pecel.

Peranan alga hijau tidak hanya digunakan sebagai makanan. Pigmen beta karoten yang ada didalamnya sering digunakan sebagai pewarna makanan. Beta karoten juga dapat digunakan sebagai obat karena telah terbukti sangat efektif dalam mencegah beberapa jenis kanker, termasuk kanker paru-paru.

Para peneliti mengumumkan pada Januari 2009 bahwa alga hijau dapat berperan dalam mengurangi karbon dioksida dari atmosfer. Mengurangi karbon dioksida di atmosfer ini menjadi suatu hal yang sangat penting dewasa ini karena dengan itu maka efek pemanasan global juga dapat dikurangi. Ilmuwan mencoba memberikan senyawa mineral di laut kutup agar memicu pertumbuhan alga sehingga dapat menyerap karbon dioksida dan menjebaknya di dekat laut. Namun, ada faktor yang dapat mengurangi manfaat ini, jika alga dimakan oleh hewan, maka karbon dioksida akan dilepaskan kembali ke lingkungan.

Klasifikasi Alga Hijau

Seperti klasifikasi kelompok alga lainnya, klasifikasi alga hijau masih menjadi perdebatan ahli biologi. Beberapa pakar berpendapat bahwa  kelompok Charophuceae masuk kedalam filum tersendiri dikarenakan ia mempunyai ciri yang sangat berbeda dengan jenis alga hijau lainnya. Mereka juga berpendapat bahwa anggota Charophuceae berada dalam tingkatan evolusi yang lebih tinggi daripada jenis alga lainnya. Ada juga yang berpendapat bahwa perbedaan antara kelompok Charophuceae dan kelompok alga hijau lainnya tak terlalu nyata, sehingga Charophuceae ditempatkan dalam suatu kelas.

Chapman & Chapman (1975) mengusulkan adanya kelas Prasinophceae berdasarkan pengamatan mereka menggunakan mikroskop elektron. Prasinophyceae meliputi organisme yang berflagela 1,2  atau 4 buah. Namun, batasan yang tegas dari Prasinophyceae belum meyakinkan. Beberapa pakar biologi masih mempertahankan anggota-anggota dari Prasinophyceae ini sebagai anggota dari ordo Volvocales.

Sehingga, saat ini klasifikasi Alga Hijau yang paling banyak dipakai adalah sebagai berikut :

Kingdom : Plantae
Filum : Chlorophyta
Kelas :

  1. Chlorophyceae yang terdiri dari 12 ordo, yaitu Volvocales, Tetrasporales, Ulotrichales, Ulvales, Schizogoniales, Cladophorales, Oedogoniales, Zygnematales, Chlorococcales, Siphonales, Siphonacladaes dan Dasycladales.
  2. Charophyceae yang terdiri dari satu ordo yaitu Ordo Charales.

Contoh Alga Hijau

Beberapa contoh dari alga hijau diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Chlamydomonas
Contoh alga hijauChlamydomonas merupakan alga air tawar, tersebar luas dalam air mengenang, misalnya dalam kolam, ceruk-ceruk, akuarium dalam laboratorium dan juga di tanah-tanah yang lembab. Genus ini tumbuh melimpah dalam air yang mengandung senyawa amonium. Chlamydomonas halophila dapat dijumpai dalam air asin dan C. nivalis terkenal menjadi penyebab salju merah di pegunungan alpen.

2. Volvox
VolvoxHidup dalam kolam baik yang temporer maupun yang permanen. Jika jumlahnya melimpah akan memberi warna hijau pada air. Koloni Volvox berbentuk bulan atau bulat telur dengan sel-sel yang terletak dalam satu lapis di bagian perifer matriks yang gelatinik dari koloninya.

Jumlah sel dalam koloni paling sedikit 500 dan dapat mencapai sejumlah 60.000 sel. Setiap sel diselubungi oleh selubung gelatin. Kebanyakan jenis-jenisnya mempunyai sel-sel berbentuk bulat telur. Beberapa jenis sel-selnya saling dihubungkan oleh benang-beang sitoplasmik. Sebagian besar sel-sel dalam koloni merupakan sel-sel vegetatif yang berflagela dua buah, kloroplas berbentuk mangkok dan mempunyai bintik mata di bagian anterior.

3. Chlorococcum
ChlorococcumGenus ini banyak dijumpai di tanah yang basah atau tembok-tembok yang lembab. Bentuknya terdiri dari sel-sel soliter. Salah satu ciri yang membedakan genus ini dari sebagian besar anggota alga hijau uniseluler lainnya yang berbentk bulat adalah variasi yang mencolok dalam ukuran sel vegetatif dari tiap jenisnya.

4. Chlorella
alga hijau makananTubuhya uniseluler, bentuk bulat sampai bulat panjang. Kloroplas berjumlah satu dan berbentuk mangkuk atau berbentuk lembaran dan parietal (di tepi sel) dengan satu pirenoid yang mungkin tidak begitu jelas, berinti tunggal. Reproduksinya dengan autospora.

5. Pediastrum
struktur alga hijauIa merupakan senobium (koloni) yang hidup bebas dan terapung di kolam-kolam dan danau sebagai plankton.

6. Scenedesmus
ScenedesmusJenis-jenisnya tersebar luas di hampir setiap perairan air tawar yang tenang. Di laboratorium, ia sering ditemukan di akuarium atau tabung-tabung yang berisi air yang telah disimpan agak lama.