Virus adalah sebuah agen infeksi yang berukuran mikro, dan melakukan reproduksi di dalam sel inang mahluk lain yang masih hidup. Ketika sudah terinfeksi oleh virus, sel inang akan dipaksa untuk menghasilkan ribuan sel virus yang baru dengan sangat cepat. Ketika sel inang sudah terinfeksi virus tidak butuh waktu lama bagi virus untuk menguasai sel inangnya.
Table of Contents
Bagaimana Virus Bereproduksi ?
Virus sendiri sebenarnya tidak mempunyai sel karena pembentukan virus itu sendiri baru berlangsung ketika sudah berada di dalam sel inangnya yang terinfeksi. Walaupun demikian, virus sudah mempunyai materi genetik yang memungkinkan untuk virus bermutasi serta berevolusi sendiri. Pada tahun 2019, dikatakan sudah ada lebih dari 6.000 spesies virus yang sudah bermutasi dan berevolusi. Dari total jutaan virus yang saat ini sudah tersebar di lingkungan, sebenarnya asal virus sendiri belum jelas karena beberapa di antaranya sudah berevolusi dari plasmid. Plasmid adalah potongan DNA yang sudah berpindah antar sel satu ke sel lain, sementara virus lain mungkin berevolusi dari bakteri.
Virus sendiri terdiri dari dua atau tiga bagian seperti contoh materi genetik, kapsid (mantel protein), dan selubung. Semua virus mempunyai materi genetik sendiri yaitu berupa DNA (asam deoksiribonukleat) maupun RNA (asam ribonukleat) saja, yakni berupa molekul panjang serta mempunyai banyak gen (pemberi instruksi pada sel) yang dapat membuat instruksi perintah pada sel. semua virus memiliki mantel protein yang menutupi gen. Beberapa virus memiliki selubung yang menutupi lapisan protein dari virus yang berbentuk seperti amplop atau lipit. Beberapa golongan virus jenis seperti ini dapat dibunuh dengan memberi virus ini sabun anti bakteri.
Selubung dari virus sendiri membantu virus memasuki dan menempel pada inang baru. Bentuk dari virus sendiri sangat bervariasi, mulai dari virus yang berbentuk ikosahedral ( seperti bangun ruang bersisi 20),berbentuk heliks (pilinan) sederhana, hingga bentuk virus yang lebih kompleks. Untuk ukuran virus sendiri berkisar 20 hingga 300 nanometer yang berarti tidak dapat dilihat dengan mata telanjang. Yang berarti jika sebuah garis sepanjang 1 sentimeter dapat diisi oleh 33.000 hingga 500.000 virus.
Untuk bereplikasi(memperbanyak diri),virus itu sendiri hanya memerlukan inang dan memerlukan asam nukleat. Materi tersebut diperlukan untuk proses sintesis protein virus yang berasal dari sel inang ataupun hospesnya. Misalnya organisme yang menjadi hospes virus adalah sebuah bakteri yang berasal dari makhluk hidup.
Tahap Reproduksi Virus
Proses Reproduksi virus sendiri terdiri dari lima tahap, yakni proses penetrasi, sintesis (eklifase), adsorpsi, , pematangan dan yang terakhir lisis. Berikut saya akan membahas tentang cara virus mereplikasi diri, virus sendiri mampu mengaplikasi atas lima tahap yaitu :
Tahap adsorpsi
Tahap adsorpsi adalah tahap dimana virus memperbanyak diri dengan cara menempelnya virion pada bagian reseptor site sel inang dengan cara menggunakan serabut dari ekornya. Yaitu dengan cara pada bagian ujung ekor (virus) menempel pada dinding sel bakteri, pada proses ini biasanya akan terjadi pada jenis virus tertentu, proses ini bersifat sangat khas, setelah terjadinya proses penempelan virus ini akan mengeluarkan sebuah enzim yaitu enzim lisozim gunanya enzim lisozim untuk membuat lubang pada dinding sel inang. Pada jenis virus terdapat molekul-molekul reseptor site berbeda-beda, misalnya berupa sebuah protein untuk Picornavirus atau Oligosakarida untuk Paramyxovirus dan yang terakhir Orthomyxovirus.
Tahap penetrasi
Tahap pentrasi adalah tahap dimana DNA/RNA virus dapat melubang sel inang dengan cara penambatan lempeng ujung, kontraksi dinding inang, serta menusukan padak ke sel dinding inang. Virus ini berkontraksi dengan selubung ekor agar dapat membuat lubang pada calon-calon inang baru tujuan selubung ini adalah membelah virus dengan cara melobangi dinding pada membran sel inang, agar memudahkan virus untuk masuk ke tubuh calon inangnya sehingga membuat kapsid virus menjadi kosong.
Tahap sintesis (Eklifase)
Tahap sintesis adalah tahap dimana virus ini dapat membentuk molekul asam nukleat (salinan genom). yaitu dengan menghidrolisis DNA sel inang dengan komponen virus baru. Proses ini berfokus dalam penghancuran DNA pada sel inang, hal tersebut dapat membuat DNA bakteri berhenti berfungsi. Setelah DNA tidak berfungsi DNA bakteri dapat digantikan oleh sel baru yaitu DNA/RNA virus, akibat hal tersebut virus dapat mengambil alih secara utuh kehidupan dari sel bakteri. Serta mampu membuat salinan dari asam nukleat yang baru, asam nukleat berguna untuk membuat virus membelah. Yang artinya ketika ada asam nukleat maka virus DNA/RNA dapat berkembang dan membentuk berbagai bentuk virus seperti ekor dan kapsid.
Tahap pematangan
Tahap pematangan adalah tahap dimana virus ini sudah sampai pada tahap perakitan partikel-partikel tubuh virus yang masih terpisah-pisah dan belum terbentuk sempurna, seperti kepala atau ekor yang belum terbentuk sempurna kemudian dibentuk menjadi partikel virus yang utuh. Selain itu, sebelumnya masih berupa jaringan kini virus sudah merakit partikel-partikel virus yang berada di dalam sel inangnya setelah proses DNA virus baru menjadi viorin-viorin yang baru dengan cara menggunakan asam nukleat dan protein pada tubuh inangnya. Setelah kapsid terbentuk akan langsung di isi oleh DNA/RNA agar dapat memproduksi sel virus baru, pada proses ini virus dapat bereproduksi membuat virus baru bisa mencapai 100-200 buah.
Tahap lisis
Tahap lisis ini adalah tahapan pemecahan dinding sel pada calon inang yang baru dengan cara menggunakan zat enzim lisozim ini lisozim ini bertugas untuk membantu virus merusak dinding sel bakteri, hal tersebut dilakukan agar virus baru dapat keluar dan merusak sel-sel inang yang baru. Ini adalah fase reproduksi virus yang paling akhir, pecahnya dinding sel inang diikuti dengan lepasnya virus-virus baru yang sudah siap untuk melakukan pembelahan diri ulang agar dapat menemukan sel inang baru.
Siklus hidup virus
Masih berkaitan seputar reproduksi virus, dalam siklus hidupnya dapat dibedakan menjadi dua siklus. Kedua siklus hidup virus tersebut adalah litik dan lisogenik.
Siklus litik
Siklus litik adalah siklus replikasi (memperbanyak virus) yang disertai dengan matinya sel inang lama setelah virus baru terbentuk. Anakan virus baru Siklus litik akan berhasil menjadi inang setelah pertahanan sel inang lemah. Dibandingkan dengan proses infeksi virus sehingga tahap replikasi virus berlangsung cepat. Virus virulen adalah virus yang mampu bereproduksi secara litik. Sel inang akan memecah agar dapat bereplikasi setelah sel inang terpecah maka akan terbentuk anakan virus baru (virion) .
Siklus lisogenik
Siklus lisogenik ketika sel inang mempunyai pertahanan yang lebih baik dari daya infeksi maka sel inang tetap kuat dan tidak muda pecah. Bahkan dapat membuat replikasi virus secara normal (membelah). replikasi genom virus (suatu sel atau organisme) juga terjadi pada siklus lisogenik ini, genom adalah keseluruhan genetik contohnya asam nukleat. Akan tetapi virus genom ini tidak dapat menghancurkan inangnya.
DNA atau RNA virus dapat masuk ke dalam sel inang kemudian berinteraksi membentuk sebuah profag. Profag ini kemudian dapat menjadi kedua sel anak melalui proses reproduksi. Jika profag ini aktif pada tubuh sel anak inang maka virus akan mengalami reproduksi secara litik(membelah). virus temperat, adalah virus yang mampu berkembang biak dengan cara litik serta dapat pula berkembang biak dengan cara lisogenik.
Fag.l adalah salah satu contoh virus temperat yaitu dapat membelah diri dengan cara litik maupun lisogenik. Fag T4 mirip prosesnya dengan fag.l. jika sel inang mengandung profag dan dapat membelah diri berarti sel inang tersebut termasuk ke dalam siklus lisogenik, dan jika sel yang mengandung profag terbelah maka semua sel yang mengandung profag dapat membelah diri dan menghasilkan sel inang baru yang mengandung profag.