Perbedaan Ilmu Sejarah Dengan Ilmu Sosial

perbedaan ilmu sejarah dan ilmu sosialSebenarnya, ilmu ilmu yang ada di dunia ini terbagi menjadi 3 kategori utama, mereka adalah ilmu alamiah atau natural science, ilmu sosial, dan ilmu kemanusiaan atau yang sering disebut dengan humaniora. Ilmu sejarah tergolong ke dalam ilmu sosial, tetapi terdapat beberapa perbedaan dengan ilmu sosial lain yang ada di dalamnya. Lantas apa perbedaan ilmu sejarah dengan ilmu sosial lainnya? Yuk simak penjelasannya di sini.

Perbedaan Utama Antara Ilmu Sejarah dengan Ilmu Sosial Lain

Paling tidak ada 6 hal mendasar yang menjadi perbedaan ilmu sejarah dengan ilmu sosial lainnya. Mari kita ulas bersama perbedaan yang ada tersebut dalam artikel berikut ini.

1. Ilmu Sejarah Terikat Waktu

Sama dengan ilmu sosial, sejarah juga memiliki metodologi penelitian yang bisa dipertanggung jawabkan. Para sejarawan menggunakan seni dan retorika untuk melakukan narasi sejarah. Meskipun secara dasar tetaplah ilmu yang pasti, namun sejarah sangat terikat waktu. Artinya uraian tentang sejarah selalu berkaitan dengan kapan peristiwa tersebut terjadi.

Selain itu, peristiwa sejarah juga memerlukan penjelasan lebih tentang lokasi dan pelaku. Sementara, ilmu sosial yang lain lebih bersifat umum dan bisa dicerna tanpa adanya unsur waktu. Hal inilah yang membuat ilmu sejarah sangat berbeda dengan jenis ilmu sosial yang lain. Melihat perbedaan ini, maka pendekatan teorinya juga berbeda.

2. Ilmu Sejarah Terikat Tempat

Seperti yang telah disinggung sebelumnya, terdapat beberapa komponen penting yang sangat mengikat pada ilmu sejarah. Salah satunya adalah tempat berlangsungnya kejadian. Anda tidak akan pernah bisa memahami sebuah perjalanan sejarah jika tidak memiliki tempat. Belum lagi sejarah ini memiliki sifat unik, yaitu tidak dapat terulang kembali.

Perbedaan ilmu sejarah dengan ilmu sosial lainnya inilah yang juga sangat terlihat. Tidak akan pernah ada yang bisa secara valid mengatakan bahwa sebuah sejarah telah terulang. Yang ada hanyalah kejadian saat ini mirip dengan peristiwa yang dulu pernah terjadi. Padahal sejatinya, rangkaian peristiwanya pun tidak akan mirip 100 persen.

3. Sejarah Menekankan Sebuah Kekhususan

Sejarah ini sangat identik tempat, waktu, dan pelaku. Artinya, setiap kisah yang tertulis menjadi ciri khas sebuah daerah atau wilayah. Misalnya saja anda sedang membaca kisah rakyat Indonesia yang menggempur penjajah. Maka artinya peristiwa serangan yang sedang ditulis di situ hanyalah terjadi di Indonesia. Setiap negara pasti melakukan strategi yang berbeda.

Kekhususan inilah yang kemudian membuat sejarah tidak boleh tertukar satu sama lain. Apabila ada yang tertukar, maka sejarah itu akan menimbulkan kebingungan. Dan berita simpang siur yang terjadi karenanya sulit untuk di klarifikasi. Kondisi tersebut terjadi karena tidak mungkin anda bisa menemukan secara langsung saksi kunci atau terjadinya sebuah peristiwa yang tahu dari A sampai Z.

Para ahli sejarah juha hanya bisa mencari penjelasan penjelasan terkait cerita masa lampau dari berkas berkas dan peninggalan yang ada. Perbedaan ilmu sejarah dengan ilmu sosial inilah yang juga harus dipahami dengan baik. Tidak ada ilmuwan yang menuliskan kisah langsung berasal dari bibir satu orang. Sedangkan ilmu sosial bisa dilacak melalui berbagai berkas yang tidak berurutan secara waktu.
kalaupun saksi sejarah masih hidup, pasti para ahli akan menyesuaikan keterangan dari orang yang bersangkutan dengan dokumen lain.

Hal ini penting untuk dilakukan karena ilmu sejarah tetap memiliki metodologi penelitian yang jelas. Sejarah tersebut tidak bisa ditulis hanya dari ucapan satu orang tanpa adanya bukti yang kuat. Jika demikian, maka tidak ada bedanya dengan dongeng.

4. Sejarah Bersifat Unik

Orang yang tertarik dengan ilmu sejarah biasanya adalah orang yang keingintahuannya tinggi terhadap hal hal yang unik dan menarik. Sejarah masuk dalam kategori ilmu yang demikian karena sifatnya yang tunggal dan hanya satu kali terjadi. Lain halnya dengan ilmu sosial lain seperti sosiologi yang dapat mengalami perubahan seiring dengan kemajuan pengetahuan yang lain.

Ilmu sosial berupa sosiologi juga hanya menjelaskan suatu hal yang umum atas terjadinya sebuah proses. Sehingga keberadaan ilmu tersebut sifatnya generic dan hanya penjelas dari sebuah peristiwa. Perbedaan ilmu sejarah dengan ilmu sosial inilah yang membuat anda tidak bisa menggunakan sejarah sebagai ilmu dasar karena didalamnya tidak terdapat teori apapun.

Anda tidak bisa mengimplementasikan sebuah kejadian di masa lalu untuk kehidupan saat ini karena dari segi budaya juga sudah berbeda. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, sejarah sangat berkaitan dengan siapa yang mengalami kejadian tersebut. Setiap generasi memiliki jalan cerita yang berbeda sehingga kisah yang akan terjadi pun tidak akan pernah sama.

5. Sejarah Bersifat Diakronik

Sejarah merupakan ilmu yang sifatnya diakronik. Artinya, sejarah ini sifatnya memanjang dalam waktu. Saat berbicara tentangnya, maka anda akan mengupas seluruh kejadian yang ada dari satu waktu ke waktu tertentu. Sedangkan ilmu sosial yang lain sifatnya adalah sinkronik. Artinya ilmu tersebut meluas dalam ruang. Teori yang ada di sana bisa digunakan dalam setiap masalah.

Tidak ada batasan sampai kapan ilmu sosial bisa digunakan, karena memang tidak ada waktu atau batasan masa tertentu. Buku terkait ilmu sosial lain juga bisa dimampatkan dengan ringkas, namun pada buku sejarah tidak karena memang begitulah runtutan ceritanya. Perbedaan ilmu sejarah dengan ilmu sosial yang satu ini juga tampaknya bisa disetujui orang banyak.

6. Bersifat Ideografis

Perbedaan ilmu sejarah dan ilmu sosial yang berikutnya adalah ilmu sejarah bersifat ideografis. Tidak heran jika kemudian pelajaran sejarah ini sangat panjang dan bertele tele. Sebenarnya bukan ingin membuang buang waktu pembaca, namun memang itulah rentetan cerita yang harus dituliskan. Anda tidak bisa skip satu bagian karena semuanya satu kesatuan.

Sedangkan ilmu sosial adalah nomotetis, yang artinya ilmu tersebut muncul karena efek dari mempelajari sebuah peristiwa untuk menggemukan hukum hukum yang terjadi di dalamnya. Misalnya saja pada masa revolusi. Cerita tentang kejadian tersebut mulai awal hingga akhir adalah ilmu sejarah sedangkan menyelidiki hukum yang terjadi saat itu adalah ilmu sosial.

Banyak sekali orang orang yang mengira bahwa ilmu humaniora sama dengan ilmu sosial. Sejatinya kedua hal tersebut cukup berbeda. Mereka tidak sama karena patokan dan dasar penulisan ilmunya yang berbeda. Meskipun begitu, pelajaran sejarah tetap dipelajari jika anda masuk jurusan IPS karena rentetan peristiwa itu bisa dikulik untuk menelisik lebih dalam teori yang ada.

Perbedaan ilmu sejarah dengan ilmu sosial lainnya ini perlu untuk dipahami, terlebih oleh anda yang memiliki keinginan untuk terjun di dalamnya. Dengan begitu, anda bisa melihat garis tegas antara kedua ilmu tersebut. Jika sudah memahaminya, maka anda bisa lebih mudah mencerna informasi yang didapat, terlebih di dunia social science dan humaniora.

Demikianlah sedikit ulasan yang menjelaskan tentang perbedaan antara ilmu sejarah dengan ilmu sosial. Kedua ilmu tersebut sama pentingnya, hanya saja pokok bahasan yang diusung oleh keduanya tidak sama. Jika hendak mempelajari sejarah, maka sebagai besar metodenya adalah hafalan. Sedangkan ilmu sosial masih bisa dinalar dengan menggunakan logika.