Dalam mitologi Yunani, bunga bakung dianggap berasal dari air ratu dewa. Oleh karena itu, ia begitu dihormati oleh masyarakat Yunani. Bunga ini juga sekaligus menjadi simbol kemurnian, kebijakan, kesucian, keindahan, kemakmuran, persabatan serta pengabdian.
Habitat utama bunga ini ialah di hutan, padang rumput, pegunungan dan sebagian lainnya ada yang mampu hidup di daerah rawa-rawa dengan suhu dingin. Kawasan tumbuh bunga bakung meliputi Jepang, India, Indocina, Filipina, Amerika Utara, sebagian Eropa dan beberapa daerah di Afrika. Sebagian besar bunga bakung akan berbunga dan mekar pada musim panas terutama bulan Mei, sebagian lagi ada yang dapat berbunga sepanjang tahun.
Pada waktu mekar, bunga bakung akan tampak layaknya terompet. Warna bunganya pun sangat beragam tergantung dari spesiesnya. Ada yang berwarna putih, merah, jingga, kuning, ungu, biru, pink, kehitaman, tembaga, dan ada pula yang memiliki kombinasi warna dengan tambahan corak berupa bintik-bintik pada pangkal kelopak bunganya.
Jenis Bunga Bakung
Berikut klasifikasi ilmiah untuk tanaman bunga bakung:
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Class : Liliopsida
Ordo: Liliales
Family: Liliaceae
Genus: Lilium
Dari sekian banyak jenis bunga bakung, berikut beberapa jenis yang sering ditanam oleh banyak orang:
- Lilium canadense: Lily satu ini bunganya memiliki aroma yang harum semerbak, sehingga sering diekstrak untuk dijadikan parfum.
- Lilium auratum: Memiliki bentuk yang menarik, warna yang mencolok dan bunga yang harum, penggunaan utamanya sebagai bunga potong. Sering disebut juga sebagai bakung cahaya emas jepang.
- Lilium regale: Bentuk tanamannya tegak dan agak tinggi, hidup secara berkelompok. Sangat cocok dijadikan sebagai tanaman pagar / pembatas
- Lilium speciosum: Selain beraroma harum, spesies bakung satu ini bisa memiliki nektar yang begitu manis. Sehingga lebah yang mengumpulkan nektarnya akan menghasilkan madu yang manis dan harum.
- Lilium bulbiferum: Salah satu kelebihan utama dari bunga bakung bulbiferum adalah umbinya yang bisa dimakan, bahkan sering dijadikan pengganti kentang.
- Lilium candidum: Jenis bunga bakung yang memiliki kandungan obat pada umbinya, sering dimanfaatkan dalam dunia farmasi.
- Lilium longiflorum: Memiliki bentuk bunga yang unik dan warna yang mencolok, sering dijadikan tanaman hias untuk taman-taman dan halaman rumah.
- Lilium henryi: Sama seperti lilium candidum, jenis ini juga sering dimanfaatkan sebagai obat, yakni sebagai obat mual dan muntah pada masa masa kehamilan serta digunakan sebagai pereda kongesti.
- Lilium japonicum: memiliki nilai gizi dan digunakan untuk meredakan penyakit dada.
- Lilium tigrinum: Hampir mirip dengan lilium bulbiferum, memiliki umbi yang enak dan bisa dimakan karena mengandung karbohidrat.
- Lilium martagon: Merupakan jenis bunga bakung yang cukup langka, memiliki bunga yang menarik, namun lebih sering dijadikan pengobatan karena mampu meringankan gejala sakit jantung.
- Lilium pardalinum: Memiliki umbi yang agak keras dan berukuran agak besar, serta memiliki rasa yang enak, sehingga umbinya bisa dikonsumsi dengan diolah terlebih dahulu.
Di Indonesia, bunga bakung juga dikembangkan secara khusus demi mendapatkan keragaman genetik yang lebih baik. Hasil pengembangan ini tentu akan memunculkan varietas varietas yang lebih indah, dan lebih adaptif untuk ditanam di daerah tropis seperti Indonesia. Beberapa macam varietas yang sudah dilepas oleh badan riset dan pengembangan tanaman hias RI antara lain:
- Reniti
Varietas satu ini memiliki bentuk bunga agak lancip di masing-masing kelopak bunganya. Memiliki warna jingga, dan aroma agak wangi. Orientasi bunganya tegak. - Renata
Dari segi bentuk bunga dan warna bunga mirip dengan reniti, hanya ukuran tanamannya lebih pendek. Mampu beradaptasi di daerah dataran rendah 300 – 1200 mdpl. - Renita
Memiliki bentuk bunga seperti mangkuk, mekar sempurna dengan warna kelopak bunganya jingga. Memiliki orientasi bunga tegak lurus dan aroma bunga yang agak wangi. - Renito
Mirip sekali dengan renita, hanya saja tidak memiliki aroma wangi sama sekali. Bentuk bunganya yang berkelompok membuatnya sangat cocok ditanam untuk halaman rumah dan taman. - Liana
Bunga bakung hibrida dengan berbentuk terompet oriental pendek dan tegak. Memiliki warna putih dan agak wangi. - Liani
Bila dilihat sekilas, hampir mirip dengan bunga bakung liana, hanya orientasi bunganya mendatar, tidak menghadap keatas. - Arumsari
Dibandingkan lainnya, jenis bunga bakung ini memiliki aroma yang semerbak wangi. Memiliki daya adaptasi yang sangat bagus, yakni pada ketinggian 100 – 1200 mdpl. Bunganya berwarna putih dan berorientasi tegak sampai mendatar.
Morfologi Bunga Bakung
Bakung tergolong sebagai tanaman tahunan. Saat musim kemarau, tanaman akan layu dan mati dengan meninggalkan energinya pada umbi polos yang berada di bawah tanah. Bila musim hujan telah tiba, tanaman akan tumbuh kembali begitu terus menerus siklusnya yang berulang tiap tahunnya. Beberapa jenis bakung khusus di Amerika bagian Utara, umbi ini berkembang menjadi rizoma.
Tumbuhan ini memiliki karakteristik yang beragam tergantung sukunya. Mulai dari ketinggian tanaman, aroma bunga, bentuk bunga, besar umbi, dan warna mahkota bunganya. Namun secara umum diklasifikasikan sebagai berikut:
a). Akar
Bunga bakung memiliki akar serabut dengan warna putih kecoklatan. Akar menyebar secara horizontal dengan kedalaman sekitar 1 cm di bawah permukaan tanah.
b). Batang
Batang yang dimiliki sebenarnya batang palsu karena hanya kumpulan pelepah daun yang menyatu. Batangnya ini akan terlihat dengan jelas saat tanaman berbunga. Panjangnya yakni antara 60-180 cm.
c). Daun
Semua suku bakung memiliki daun berwarna hijau panjang dengan ujung daun yang runcing. Daging daun berair dan memiliki tepi daun yang halus.
d). Bunga
Bagian bunga adalah yang paling berbeda antar masing-masing jenis tanaman. Secara umum ukuran bunganya antara 5 – 10 cm. Warna yang dimilikinya antara lain putih, merah, jingga, kuning, ungu, biru, pink, dan kehitaman. Selain ukuran dan warnanya, ada lagi yang berbeda, yakni dari segi bentuk, orientasi, corak dan dimensinya.
Cara Berkembang Biak
Bunga bakung berkembang biak secara vegetatif dengan menggunakan umbi lapis yang dimiliknya. Bisa dikatakan, cara berkembang biaknya sama persis dengan bawang merah. Karena itulah bunga bakung masih dikategorikan sebagai tanaman umbi.
Umbi bakung merupakan cadangan energi yang digunakan selama tanaman menjalani masa dormansi. Jika kondisi germinasi sesuai, maka akan muncul tunas dari umbi tersebut yang akan menjadi batang baru. Nantinya satu tanaman ini akan berkembang menjadi beberapa batang. Dan tiap batang akan menghasilkan umbinya masing-masing.
Demikianlah sedikit informasi mengenai tanaman bunga bakung. Jika dipahami secara detail, begitu menarik bukan tanaman satu ini?.