Kelapa merupakan sebuah pohon yang kokoh dengan buah berkulit sangat tebal sehingga menyebabkan tanaman ini relatif tahan hama. Tanaman yang termasuk ke dikelompokkan dalam famili Palmae ini banyak di tanam di daerah Asia dan Pasifik. Di Indonesia buah kelapa sering dijadikan bahan masakan (santan) ataupun minuman menyegarkan (es kelapa muda). Karena tingginya permintaan akan buah ini, maka kita dapat menemukan banyak orang yang membudidayakannya.
Table of Contents
Jenis Hama Kelapa
Indonesia merupakan negara dengan luas lahan budidaya kelapa terluas di dunia. Menurut ahli biologi Muthi Muftihah, luas lahan budidaya kelapa di Indonesia mencapai 3,5 juta hektar. Salah satu faktor yang mengganggu usaha budidaya kelapa adalah adanya hama. pada artikel ini saya akan menuliskan tentang beberapa jenis hama yang sering menyerang tanaman kelapa.
Bajing
Binatang yang berbentuk seperti tikus rumah ini dikenal sebagai salah satu jenis hama utama tanaman kelapa. Mayoritas bajing memiliki tubuh berwarna cokelat keemasan dengan taburan warna hitam. Ekornya panjang dan berbulu lebat. Karena bentuk dan warna tubuhnya, bajing serng disamakan dengan tupai (famili Tupaiidae). Memang kedua hewan ini memiliki kekerabatan cukup dekat, yaitu sama-sama anggta ordo Scandentia. Walau begitu, tupa memiliki perilaku yang berbeda dengan bajing. Tupai ialah binatang pemakan serangga dan tidak bertindak sebagai hama.
Bajing termasuk golongan pengerat, yang mudah memencar karena ppandai memanjat dan melompat. Untuk berpindah dari satu pohon kelapa ke pohon kelapa lainnya, ia akan melompat dari daun ke daun. Ada kalanya bajing juga turun melalui batang kelapa dan begitu merasa terancam ia akan segera lari dengan kencang. Menaiki dan menuruni batang kelapa dapat dilakukannya dengan sangat cepat. Oleh karena itu, bajing mempunyai penyebaran yang luas. Jenis ini pada dasarnya tersebar di Awia Tenggara, diantaranya di seluruh Indonesia dimana banyak daerah yang ditanami tanaman kelapa.
Kerugian yang ditimbulkan oleh bajing disebabkan oleh rusaknya buah kelapa sehingga buah tidak dapat dimanfaatkan lagi oleh manusia. Kerusakaan pada buah kelapa yang disebabkan oleh bajing mempunyai ciri khas, yaitu lubang bundar pada tempurung dan kerowokan pada serabut yang mengelilingi lubang tersebut. Walaupun belum ada penelitian tentang besarnya kerugian yang ditimbulkan oleh serangan hama ini terhadap budidaya kelapa, akan tetapi dari pengalaman yang telah terjadi, kerugiannya cukup besar.
Pengendalian populasi bajing ini belum pernah dirumuskan. Untuk menanggulangi gangguan hama ini, para petani biasanya melakukan tindakan konvensional dengan menghalau kehadirannya bila datang menganggu atau menembaknya bila dimungkinkan. Cara ini hanya dapat dilakukan terhadap bajing yang mengganggu anaman kelapa di sekitar rumah atau bila jumlah batang kelapa tidak terlalu banyak. Untuk suatu perkebunan diperlukan cara yang lebih mengena sasarannya, yang terbaik tentu saja dengan mengendalikan populasinya secara tuntas sehingga populasi dapat ditekan sampai di bawah ambang ekonomi. Pelaksanaannya memerlukan pengetahuan tentang berbagai segi diantaranya daur dan perkembangan hidup bajing serta pengaruh faktor-faktor lingkungan terhadapnya.
Ketam Kenari
Ketam kenari memiliki nama latin Birgus latro, ia termasuk ke dalam golongan kumang darat. Ia merupakan jenis yang terbesar dari kelompoknya, dengan panjang kaki sapit mencapai 45 cm dan panjang tubuh yang hampir sama dengan kakinya. Karena ukuran tubuhnya yang besar tersebut, berat tubuhnya dapat mencapai 2 kg. Perut ketam simetris dan mengeras di bagian punggunya, sehingga tidak diperlukan cangkang siput sebagai pelindung.
Daerah hidup hewan ini berada di sekitar pantai, tersebar luas di kepulauan Indonesia terutama di bagian timur sampai ke Kepulauan Pasifik. Hewan ini tidak mampu berjalan jauh dari laut, karena tempat bertelur dan stadium larvanya berada di laut.
Ketan merupakan hama perkebunan kelap, ia dapat memanjang pohon kelapa untuk mengambil buahnya. Walau begitu, ada umumnya ketam kenari hanya memakan kelapa-kelapa yang jatuh dari pohon. Pada capitnya terdapat susuan gigi untuk melubangi buah kelapa dan mengambil dagingnya. selain kelapa, buah pohon sagu juga disukai oleh hewan ini. Tanaman kelapa yang masih kecil dan tumbuhan pandan yang banyak terdapat di daerah pantai pun tak luput dari serangan ketam kenari.
Pada waktu malam, ketam kenari akan keluar dari persembunyiannya dan aktif mencari makan. Pada siang hari hewan ini akan bersembunyi dibawah pohon-pohon tumbang, batu-batuan, akar-akar dan di tempat terlindung lainnya.
Ketam kenari ialah hama tanaman kelapa yang bernasip buruk, karena sering dimangsa oleh manusia. Ukuran hewan ini besar dan rasanya yang gurih, membuatnya banyak ditangkap penduduk untuk dijadikan bahan makanan. Pada beberapa tempat yang dulunya banyak dihuni oleh ketam kenari, misalnya di Kepulauan Sangir Talaud, sekarang hewan ni telah jarang ditemui.
Tingkah aku ketam sudah banyak dipelajari, terutama jenis makanan dan cara makannya. Dilaporkan juga disamping memakan tumbuh-tumbuhan, ketam juga memakan binatang lainnya. Malah dalam budidaya ketam kenari ditemukan bahwa fakta mereka akan saling menyerang, yang menunjukkan adanya sifat kanibal.
Udang Lumpur
Jenis udang ini dikenal sebagai udang yang memiliki alur yang jelas diantara dada dan kepala. Udang yang memiliki nama latin Thalassina anomala ini, memiliki duri-duri tajam pada dada dan pinggang serta perut yang ramping. Bagian perutnya ditutupi lempengan-lempengan yang agak melebar. Capitnya cukup kuat, tetapi tidak begitu berkembang karena salah satu bagiannya pendek. Semua ujung kaki dan bagian mulutnya berambut. Panjang tubuh udang dewasa antara 20 hingg 27 cm, tetapi ada juga yang mencapai ukuran lebih besar terutama ketika dibudidayakan.
Udang lumpur hidup di daerah hutan bakau dengan cara menggali lubang di tanah atau lumpur. Kedalaman lubang dapat mencapai 2 meter, tergantung dalamnya air tanah. Tanah di permukaan lubang terlihat membukit dan tinggi bukit-bukit tanah tersebut kadangkala sampai lebih dari 1 meter. Oleh karena itu, jenis udang ini jarang terlihat karena hanya kadang-kadang saja keluar dari lubang pada waktu malam.
Udang lumpur menjadi salah satu jenis hama tanaman kelapa karena ia akan memakan akar tanaman ini. Kerusakan akar kelapa ini menyebabkan pohon hanya dapat berumur paling tinggi 20 tahun. Selain itu, ia juga sering merusak tanggul tanah pertanian yang berdampingan dengan hutan bakau sehingga menyebabkan kerusakan tanaman pertanian di dalamnya yang diakibatkan kebocoran tanggul membuat air laut memasuki lahan pertanian. Air laut ini akan membuat mati tanaman dikarenakan kadar garam yang tinggi sehingga membuatnya keracunan. Untuk sementara waktu, penanggulangan terhadap serangan hama kelapa ini dilakukan dengan menghalangi galengan atau tanaman di daerah penyebaran udang lumpur dengan memasang tirai bambu.
Makanan udang lumpur sebenarnya belum diketahui dengan pasti. Ada kemunginan, selain memakan perakaran kelapa ia juga akan memakan hewan-hewan kecil lainnya. Kebenaran tentang hal ini masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Udang lumpur banyak ditemukan di daerah pantai dan hutan bakau yang ada di daerah Sumatera, jawa, Kalimantan dan Irian Jaya.