Rupanya sampah pun bisa juga dimanfaatkan sebagai bahan bakar, salah satunya dengan membuat sampah menjadi briket arang. Memang belum lazim dilakukan, tetapi tentu tak ada salahnya kalau dicoba. Mengolah sampah menjadi briket arang ini bisa menghemat anggaran belanja bahan bakar sampai puluhan ribu rupiah. Apalagi kalau disekitar kita, kebetulan terdapat tumpukan sampah yang menggunung dan sudang kering pula.
Membuat briket arang dari sampah ini biasanya hanya dapat dilakukan dengan sampah jenis rubbish. Itupun yang tergolong sampah tak mudah lapuk yang bisa terbakar. Contohnya adalah sampah-sampah kertas, kardus, kayu. Sampah jenis garbage bisa pula diikutsertakan, asalkan sudah kering. Contohnya adalah bekas daun pembungkus. Tentu saja sampah garbage yang basah dan tak mungkin bisa dikeringkan tidak perlu dipaksakan untuk disertakan dalam pembuatan briket arang dari sampah ini. Karena selain tak akan hangus dan tak akan bisa menjadi arang, nantinya jelas akan menurunkan mutu briket arang yang kita buat.
2 Cara Membuat Briket Arang Dari Sampah
Kalau kita ingin mencobanya barangkali bisa memilih salah satu dari dua cara pembuatan briket arang dari sampah seperti yang diuraikan dibawah ini :
1. Briket Arang Sampah Menggunakan Perekat Daun
Sesuai dengan namanya, dalam pembuatan briket arang model ini daun tanaman (yang masih basah) memang sengaja dicampurkan untuk merekatkan briket arang sampah agar bisa dibentuk. Bahan pembuatan briket arang sampah ini sebaiknya terdiri atas 87,5 persen sampah kering yang bisa terbakar (presentase setelah sampah dibakar dan ditumbuk) dan 12,5 persen daun tanaman yang masih segar sebagai perekat (presentase setelah daun ditumbuk). Cara pembuatannya adalah sebagai berikut :
- Sampah kering dimasukkan ke dalam drum bekas sampai setebal 10 cm. Ingat, jangan dipadatkan! Sampah ini segera dibakar. Selanjutnya setelah sampah pertama terbakar selama kurang lebih 15 menit, sampah kedua dimasukkan setebal 10 cm dan dibakar sampai habis, demikian seterusnya. Selama proses pembakaran ini sampah perlu sesekali diaduk-aduk agar semua sampah terbakar dengan sempurna.
- Untuk mengurangi masuknya oksigen ke dalam drum, mulut drum perlu agak ditutup. Dengan demikian api tidak akan berkobar-kobar dan bakaran sampah akan mengeluarkan kepulan asap. Dengan cara pembarakan demikian diharapkan sampah akan menjadi arang dengan sempurna.
- Pembakaran diteruskan dan dilakukan persis seperti pada langka (1) tadi sampai semua sampah habis. Sampah terakhir dibiarkan terus terbakar sampai selama 45-60 menit agar pembakarannya sempurna. Selanjutnya, arang sampah di dalam drum disiram air sampai tidak membara lagi.
- Kalau arang sampah di dalam drum sudah cukup dingin, segera dikeluarkan dari dalam drum dan ditampung didaam alat penumbuk. Arang sampah kemudian dihaluskan.
- Di alat penumbuk lain, daun-daun tanaman yang akan dimanfaatkan sebagai perekat ditumbuk juga sampai lumat.
- Kedua bahan yang telah ditumbuk tadi dicampur jadi satu sampai bercampur betul. Campuran ini lalu dicetak. Bentuknya bisa apa saja, terserang kesukaan kita. Bisa berbentuk bola-bola, bisa menyerupai kue putu, bisa berbentuk batangan atau bahkan hanya berbentuk lempengan saja. Selanjutnya, dijemur sampai kering. Briket arang dari sampah telah bisa segera dimanfaatkan.
2. Membuat Briket Arang Sampah Tanpa Perekat Daun
Pada dasarnya langkah pembuatannya sama persis dengan pembuatan arang sampah dengan perekat daun. Hanya bedanya, karena briket arang ini tidak dicampur gilingan daun sebagai perekat maka gampang sekali pecah dan sangat rapuh. Untuk itu briket arang sampah tanpa perekat daun ini tidak bisa dicetak. Dengan demikian begitu adonan briket siap, segera dicetak di mulut anglo (pembakaran dari tanah liat bakaran). Bagian mulut anglo yang berlubang lubang disisipi gulungan kertas agar nantinya briket arangnya juga akan berlubang lubang sehingga tidak menyulitkan pembaraan sewaktu digunakan. Gulungan kertas ini harus segera diangkat segera sesudah adonan briket diisikan ke mulut anglo. Setelah briket arang kering sudah tidak bisa lagi dipindahkan dan diangkat-angkat dari mulut anglo. Oleh karena itu harus dimanfaatkan dulu sebelum mulut anglo diisi dengan briket arang dari sampah selanjutnya.