Caplak : Klasifikasi, Morfologi dan Siklus Hidup

caplakCaplak adalah hewan yang memiliki bentuk yang sangat kecil dan tegolong dalam kelomok laba-laba (Acarina). Hewan ini terkenal sebagai parasit yang selalu menempel pada hewan lain dan dapat pula menjadi vektor yang menularkan penyakit.

Klasifikasi Caplak

Caplak merupakan sebutan untuk anggota famili Famili Ixodidae. Secara lengkap klasifikasi caplak adalah sebagai berikut :

Filum : Arthropoda
Kelas : Arachnida
Ordo : Ixodida
Famili : Ixodidae

Ixodida merupakan sebuah ordo yang didalamnya berisi berbagai jenis kutu. Ia merupakan bagian dari super ordo Parasiformes dan bersama dengan tungau membentuk subkelas Acari. Ixodida merupakan parasit eksternal yang hidup dengan memakan darah mamalia, burung dan terkadang reptil dan amfibi.

Diduga ixodida pertama kali muncul pertama kali didunia pada periode Cretaceous. Ia kemudian menyebar secara luas di seluruh dunia, terutama pada daerah yang bersuhu hangat dan lembab. Hampir semua anggota ixodida terbagi ke dalam dua famili besar yaitu Ixodidae (caplak) dan Argasidae (kutu lunak).

Dalam sistem klasifikasi terbaru, dikutip dari wikipedia, caplak (ixodidae) terbagi ke dalam 14 genus dan 702 spesies. Genus yang ada dalam famili ini diantaratanya adalah sebagai berkut :

  • Amblyomma
  • Anomalohimalaya
  • Bothriocroton
  • Cosmiomma
  • Cornupalpatum
  • Compluriscutula
  • Dermacentor
  • Haemaphysalis
  • Hyalomma
  • Ixodes
  • Margaropus
  • Nosomma
  • Rhipicentor
  • Rhipicephalus

Morfologi Caplak

Walaupun terdiri dari lebih dari 700 spesies hewan. Caplak memiliki beberapa ciri morfologi untuk identifikasinya, yaitu :

  1. Memiliki ukuran tubuh yang sangat kecil, biasanya sekitar 3 – 5 mm.
  2. Jumlah kakinya sebanyak delapan buah.
  3. Memiliki warna tubuh cokelat kemerahan dan bentuk tubuh yang memanjang.
  4. Tubuhnya memiliki kulit yang keras dengan ukuran abdomen yang besar setelah menghisap darah.
  5. Perbedaannya dengan anggota Argasidae adalah dengan adannya skutum.
  6. Pada nimfa dan dewasa, Gnathosoma (mulut) menonjol keluar dari tubuhnya sedangkan di Argasidae gnathosoma disembunyikan dibawah tubuh.

Siklus Hidup Caplak

Dalam siklus hidupnya, caplak berkembang biak dengan cara bertelur. Hewan ini bertelur di daerah tumbuhan yang rimbun. Setelah 2 minggu, telur-telur tersebut akan menetas menjadi larva. Kemudian, larva caplak tersebut akan bergerak menuju rerumputan untuk mencari makanan berupa darah. Mereka akan menempel pada hewan atau manusia yang lewat lalu menghisap darahnya.

Hewan ini biasanya menemel dan menggigit inangnya tanpa memberikan rasa sakit sehingga infeksinya sering kali tidak diperhatikan. Mereka akan terus berada di tempat mengigit itu sampai mereka membesar dan siap untuk molting (berganti kulit). Proses ini biasanya memakan waktu berhari-hari atau berminggu-minggu. Beberapa spesies caplak ada yang berganti ganti inang dalam satu siklus hidupnya, tetapi kebanyakan tetap berada pada inang yang sama dan hanya turun begitu mereka siap untuk berkembang biak.

Caplak betina dapat menghasilkan telur sebanyak 100 telur setiap masa reproduksi. Walaupun demikian, ada beberapa jenis caplak yang dapat bertelur sebanyak 3.000 sampai 6.000 telur. Dapat disimpulkan bahwa hewan ini memiliki angka kelahiran yang tinggi sehingga populasinya di alam masih sangat banyak.

Kebederadaan Hewan di Lingkungan

Sebagai hewan parasit, caplak hidup dengan cara menempel pda hewan vertebrata seperti kucing, anjing dan lain lain. Ia memiliki kebiasaan menghisap darah hewan yang ditumpanginya. Hewan kecil ini akan menempel pada inangnya sampai tubuhnya penuh dengan darah. Caplak betina dapat menghisap darah inangnya selama 4 – 5 hari.