Burung hantu Celepuk merupakan Karnivora yang bertubuh kecil. Oleh karena itu, makanannya adalah hewan yang berukuran kecil sehingga muat untuk dimasukkan ke dalam mulutnya. Di habitat alamnya, ia memakan berbagai jenis kodok, kadal, kelelawar, serta serangga seperti belalang, capung, kecoa
Burung hantu celepuk merupakan genus Otus, salah satu genus burung yang banyak terdapat di Indonesia. Dibandingkan jenis burung hantu lainnya, celepuk memiliki ukuran yang lebih kecil. Burung ini biasanya menyukai hidup pada lubang yang ada di pepohonan. Lubang ini dijadikan tempat kesukaannya dikarenakan banyaknya makanan yang bisa ia peroleh.
Seperti jenis burung hantu lainnya, celepuk memiliki indera pendengaran yang sangat baik. Indera pendengaran ini digunakannya untuk mendeteksi mangsa dan daerah sekitarnya, hal itu menjadi wajar karena ia beraktivitas di malam hari dimana cahaya minim pada saat itu. Celepuk merupakan burung predator yang memangsa berbagai hewan lainnya yang berukuran lebih kecil. Ia memiliki cakar yang tajam dan kokoh serta paruh yang melengkuh, keduanya digunakan celepuk untuk menangkap dan mencabik-cabik mansanya.
Table of Contents
Jenis Burung Hantu Celepuk
Keanekaragaman celepuk di dunia jumlahnya sangat banyak. Paling tidak ada 45 spesies yang telah berhasil teridentifikasi yang tersebar di seluruh dunia. Hal itulah yang menjadikan celepuk sebagai kelompok burung hantu terbesar jika dilihat dari jumlah spesiesnya.
Jenis burung hantu celepuk ini diantaranya adalah sebagai berikut :
Celepuk Wajah Putih
Sesuai dengan namanya, bulu dibagian tengah wajahnya berwarna putih yang diapit bulu berwarna cokelat di kedua pipinya. Sebagian besar bulu ditubuhnya berwarna putih hanya sedikit dibagian bawah sayapnya yang berwarna cokelat. Populasi dari burung ini sudah sangat berkurang dan menurut Wikipedia hanya tinggal tersisa 2.500 – 10.000 individu saja. Salah satu keunikan dari hewan ini adalah ia bisa mengembangkan bulunya hingga mencapai tiga kali lipat dari ukuran tubuhnya. Hal itu dilakukannya untuk menakut-nakuti predator yang ingin mencoba memangsanya.
Celepuk Andaman
Burung ini merupakan hewan endemik dari kepulauan andaman yang merupakan salah satu pulau di India yang berada di dekat Myanmar. Nama latinnya adalah Otus balli, ia memiliki tubuh berukuran kecil dengan panjang sekitar 18 – 19 cm. Mayoritas bulu tubuhnya berwarna cokelat dengan sedikit corak berwarna putih dan hitam. Ia memiliki bentuk kepala yang bulat dengan bola mata yang berwarna kuning. Paruhnya berukuran kecil tetapi panjang, hal itu dikarenakan ia biasanya memangsa serangga berukuran kecil seperti jangkrik, semut dan rayap.
Celepuk Flores
Jenis burung hantu ini pertama kali ditemukan pada tahun 1896. Ia merupakan spesies endemik yang hanya ada di hutan pegunungan Pulau Flores. Habitat alaminya yang sempit ini mengakibatkan populasinya dianggap sangat rentan punah. Bahkan catatan terakhir burung ini ditemukan adalah pada tahun 1997. Sebagian ahli biologi bahkan menduga burung yang sekujur bulu tubuhnya berwarna cokelat ini telah punah. Hal inilah yang menyebabkan IUCN menganggap Celepuk Flores sebagai burung hantu terlangka yang ada di dunia.
Celepuk Jawa
Nama latinnya adalah Otus angelinae, ia merupakan spesies burung yang hanya ada di Pulau Jawa. Burung ini memiliki tubuh yang berwarna cokelat dengan bola mata yang berwarna kemerahan. Bulu bagian luarnya berwarna cokelat sedangkan bagian dalamnya berwarna putih dengan sedikit garis berwarna hitam.
Tubuh burung hantu celepuk jawa berukuran kecil, panjang maximalnya hanya sekitar 18 cm dan lebar saat ia mengepakan sayap sekitar 30 cm. Populasi burung ini sudah terancam kepunahan, hal itu disebabkan karena sudah sangat berkurangnya hutan yang ada di pulau jawa. Saat ini diperkirakan spesies burung ini hanya terdapat di tiga tempat yaitu gunung salak, pangranggo dan gunung gede. Di habitat alaminya, ia menjadi salah satu santapan dari burung elang.
Celepuk Reban
Celepuk reban merupakan burung yang hidup di dataran tinggi dari ketinggian 400 m sampai 1.600 m dpl. Burung ini hidup di daerah hutan dan perkebunan tetapi ia masih bisa ditemui di daerah perkotaan.
Di Sleman, tepatnya di daerah kaliurang yang merupakan kaki gunung merapi, Celepuk Reban sering berkeliaran di sekitar sawah. Bahkan para petani di daerah tersebut sengaja membuat kandang sebagai tempat tinggal burung ini. Hal itu dimaksudkan agar jenis burung hantu celepuk ini memburu hama yang sering menyerang tanaman padi di sawah petani.
Panjang tubuh burung ini sekitar 20 – 21 cm, lebar sayap sekitar 15 dan berat sekitar 100 gram. Bulu bagian luar burung ini berwarna cokelat gelap sedangkan bagian bawahnya berwarna kuning kecokelatan dengan corak kehitaman.
Celepuk Rinjani
Burung yang bernama latin Otus jolanodea adalah spesies yang hanya terdapat di Pulau Lombok, tepatnya disekitar Gunung Rijani. Ia merupakan spesies burung baru yang ditemukan pada tahun 2003 oleh seorang ahli biologi bernama Dr Jolanda Luksenburg. Tubuhnya berwarna cokelat dengan bintik berwarna putih.
Walau burung ini baru ditemukan, populasinya sangatlah sedikit sehingga IUCN menetapkan burung ini sebagai spesies yang terancam punah. Penyebab utamanya tentu adalah berkurangnya hutan di sekitar gunung rinjani, dimana sudah banyak daerah yang telah berubah menjadi persawahan. Diperkirakan populasi burung hantu Celepuk Rinjani di habitat alamnya ada sekitar 2.500 – 10.000 individu.
Makanan
Burung hantu Celepuk merupakan Karnivora yang bertubuh kecil. Oleh karena itu, makanan burung hantu Celepuk adalah hewan yang berukuran kecil sehingga muat untuk dimasukkan ke dalam mulutnya. Di habitat alamnya, ia memakan cacing, kodok, kadal, kelelawar, serta berbagai jenis serangga seperti belalang, capung dan kecoak.
Bagi anda yang memeliharanya, anda bisa memberikan burung hantu cepluk makan berupa daging yang telah dicincang kecil sehingga mempermudahnya untuk dimasukkan dimulut. Walaupun ia memiliki cakar yang tajam dan mulut yang runcing sehingga bisa ia gunakan untuk mencabik daging tetapi kemampuannya untuk mencabik itu sangat terbatas. Oleh karena itu, jika anda memberinya daging sebaiknya dicincang terlebih dahulu. Anda juga bisa memberikannya tikus putih dimana itu merupakan salah satu makanan favorit dari burung hantu celepuk.
Harga Burung Hantu Celepuk
Harga hewan ini bervariasi tergantung jenisnya, untuk spesies yang jumlahnya masih banyak di alam seperti celepuk reban, harganya paling hanya sekitar 300 – 500 ribu rupiah per ekornya. Sedangkan untuk yang jumlahnya sudah sangat langka, harga burung hantu celepuk tersebut sudah tidak ternilai.
Banyak para kolektor dari luar negeri yang berani membelinya seharga ratusan juta hingga milyaran rupiah per pasangnya. Hanya saja, jangan coba-coba untuk menjualnya dikarenakan anda bisa masuk penjara. Banyak spesies langka dari burung ini yang telah dilindungi oleh undang-undang negara Indonesia.