Asteroidea (Bintang Laut)

AsteroideaAsteroidea atau dalam bahasa indonesia disebut dengan bintang laut merupakan kelas avertebrata yang merupakan anggota filum Echinodermata. Kelas ini terdiri dari sekitar 1800 spesies yang semuanya hidup di laut. Persebaran kelompok hewan ini di laut cukup luas, ia dapat ditemukan di hampir semua laut yang ada di dunia, bahkan di laut sekitar kutup sekalipun. Asteroidea hidup di perairan dangkal hingga laut dalam dengan kedalaman 6.000 meter.

Ciri – Ciri Asteroidea

Asteroidea merupakan hewan berukuran sedang, sebagian besar berukuran diameter dari 12 hingga 24 cm, walaupun ada yang berukuran hingga 1 meter. Secara umum, ciri-ciri Asteroidea ialah sebagai berikut :

  1. Berbentuk seperti bintang/pentamerus yang terdiri atas lima buah lengan atau lebih dan sebuah cangkram pusat.
  2. Mulut terletak di bagian bawah cakram yaitu di permukaan oral.
  3. Terdapat alur-alur yang melebar secara radial ke setiap lengan. Alur-alur tersebut dinamakan celah ambulakral dan terdiri atas dua atau empat baris kaki tabung atau podia.
  4. Pada permukaan aboral terdapat anus dan sebuah madreporit yang terletak di antara dua lengan.
  5. Permukaan tubuh bintang laut ditutupi oleh epidermis dan sekumpulan rangka osikel di bawahnya. Osikel asteroidea ini ada yang berbentuk batang, silang atau lempengan yang dihubungkan oleh jaringan ikat dan tersusun atas kristal magnesium kaya kalsit.
  6. Pada beberapa anggota asteroidea seperti pada kelompok paksiloid dan valvatid, ostikel mencuat ke luar dari permukaan tubuh dan dikelilingi oleh sekumpulan duri. Osikel semacam itu dinamakan paksila yang berfungsi untuk menggal atau mengebor.
  7. Pada beberapa ordo, di permukaan tubhnya terdapat alat seperti rahang atau pediselaria (pedicellaria) yang berfungsi untuk pertahan diri. Terdapat dua tipe pediselaria yaitu tipe bertangkai yang berbentuk seperti gunting (ordo Forcipulata) da tipe sesil yang berbentuk seperti pinset/penjepit (ordo Valvatida).
  8. Permukaan tubuh asteroid juga ditutupi oleh tonjolan papulla, yang bersama podia berhubungan dengan pertukaran gas dan sistem peredaran air.

Perilaku

Pergerakan :
Sistem peredaran air berfungsi dalam pergerakan dan beroperasi seperti sistem hidraulik. Saluran internal dari sistem ini terhubung dengna lingkungan luar melalui madreporit yang terletak di permukaan aboral. Saluran-saluran pori yang terdapat di dalamnya tergabung ke dalam saluran vertikal yaitu saluran madreporit/batu (stone canal/madreporite canal), yang menurun ke arah oral.

Setelah mencapai permukaan oral, saluran kanal bergabung dengan saluran cincin (ring canal), yang mengelilingi mulut. Pada saluran cincin terdapat empat sampai lima pasang kantung-kantung yang disebut Tidemann (Tiedemann’s body), yang berfungsi untuk membersihkan material asing dari air, serta satu hingga lima kantung berotot yang disebut vesikel poli. Dari saluran cincin keluar saluran radial yang mengarah ke masing-masing lengan dan berakhir pada ujung lengan. Saluran lateral terletak bersilangan dengan saluran radial dan berakhir sebagai ampulla atau kaki tabung (podium).

Seluruh sistem peredarah air Astroidea terisi oleh cairan sejenis air laut yang tersusun oleh selomosit, sedikit protein dan ion potasium kandungan tinggi. Selama pergerakan, setiap podium melakukan gerakan seperti melangkah. Podium terangkat ke depan, mencengkram substrat, lalu menekan ke belakang sehingga hewan akan bergerak maju.

Regenerasi :
Asteroidea memiliki kemampuan regenrasi yang tinggi. Setiap bagian lengan dan cakram yang rusak atau hilang dapat beregenerasi. Regenrasi umumnya berlangsung lama dan membutuhkan waktu paling lama satu tahun untuk dapat membentuk formasi yang sempurna seperti semula.

Nutrisi :
Sistem pencernaan radial dan terletak di antara sisi aboral dan oral. Mulut Asteroidea terletak di tengah membran peristom, berlanjut ke esofagus, kemudian ke perut besar. Perut terbagi menjadi perut kadiak yang besar dan terletak di ruang oral, serta perut pilorik yang berukuran kecil dan terletak di ruang aboral. Sistem pencernaannya berakhir di anus yang terletak di permukaan aboral.

Sebagian besar anggota Asteroidea adalah pemakan bangkai dan karnivora yang memakan avertebrata lain (Mollusca, Crustacea, Polychaeta dan Echinodermata lainnya) dan ikan. Salah satu jenis Asteroidea, Acanthaster planci atau dikenal dnegan nama bintang mahkota duri merupakan predator dari spns, anemon laut dan polip hidroid atau karang. Beberapa anggota Asteriodea merupakan pemakan suspensi (plankton, detritus atau lumpur). Asteroidea primitif maupun  yang omnivora bahkan mampu mengeluarkan perutnya dan menelan mangsanya di luar tubuh.

Sirkulasi, perukaran gas dan eksresi :
Asteroidea hanya memiliki sistem sirkulasi rongga tubuh yang berfungsi untuk transpor gas dan makanan. Pada asteroidea terdapat empat sistem sirkulasi di rongga tubuhnya, yaitu : rongga tubuh perviseral yang menyuplai anggota tubuh dalam, sistem peredaran air yang menyuplai otot pergerakan pada kaki tabung, sistem sinus hiponeural yang menyuplai sistem saraf dan rongga tubuh genital yang menyuplai gonad. Cairan tubuh terdiri atas selomosit fagositik. Aseteroidea memiliki jantung (kantung dorsal dan sinus hemal) yang terletak bersisian dengan madreporit.

Pengeluaran sisa metabolisme seperti amoniak dilakukan secara difusi melalui bagian tipis dari permukaa tubuh seperti pada kaki tabung dan papula. Papula dan kaki tabung juga memegang fungsi penting dalam pertukaran gas.

Sistem saraf :
Terdiri atas lingkaran saraf sirkumoral di bawah permukaan peristom dan saraf radial yang memanjang dari lingkaran saraf menuju masing-masing lengan. Kedua sistem saraf tersebut memegang peranan penting dalam kordinasi podia. Ogan-organ indra pada bintang laut adalah titik mata (eye spot) di ujung setiap lengan dan sel-sel sensoris yang tersebar di dalam epidermis. Sel sensoris berfungsi dalam menerima rangsangan cahaya, kontak dan kimia. Hampir sebagian besar asteroidea bersifat fotoaksis positif.

Reproduksi :
Sejumlah besar asteroidea bereproduksi secara aseksual yang melibatkan pembelahan cakram pusat menjadi dua bagian. Masing-masing bagian yang hilang akan saling melengkapi diri. Beberapa spesies bintang laut juga bersifat diesis, dengan sepuluh gonad (dua di setiap lengan). Pada setiap gonad terdapat gonopore, yang terletak di pangkal lengan. Sebagian besar asteroidea melakukan pembuahan secara eksternal dengan melepaskan telur maupun sperma ke air laut.

Peranan Asteroidea

Asteroidea mempunyai peranan yang bersifat merugikan manusia. Ia mengonsumsi polip koral pada terumbu karang, yang apabila dalam jumlah besar dapat menimbulkan kerusakan dan pemutihan terumbu karang. Sebagai contoh, spesies Acanthaster planci (bintang mahkota duri). Selain itu, ia juga merupakan predator utama tiram budidaya sehingga sering merugikan para petani tiram.